Thu. Sep 19th, 2024

Lapas Narkotika Pangkalpinang Bekali Pelatihan Budidaya Ikan untuk Narapidana

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Lembaga Pemasyarakatan Narkoba Kelas IIA Pangkal Pinang (Lapas) menggelar pelatihan kemandirian (WBP) bagi warga binaan. Pelatihan kali ini berupa budidaya ikan air tawar menggunakan bioflok.

Acara ini dihadiri oleh 20 orang perwakilan WBP dan dilaksanakan selama 10 hari pada tanggal 3 hingga 14 Juni 2024. Pelatihan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pangkal Pinang yang melatih para pelatih.

Kepala Lapas Anti Narkoba Pangkal Pinang, Nur Bambang Supri Handona mengatakan, budidaya ikan air tawar dipilih sebagai sarana pembelajaran kemandirian karena dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Budidaya ikan air tawar dipilih sebagai pelatihan penghidupan kedua pada tahun ini karena berpotensi memberikan kontribusi terhadap pengembangan perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” kata Nur Bambang Supri Handona dalam keterangan tertulis, Jumat. (07/06/2024).

Ia juga berharap para WBP yang mengikuti pelatihan ini dapat melaksanakannya setelah masa pidananya berakhir. Sehingga dapat meningkatkan kehidupan perekonomian mereka di masa depan.

Berbeda dengan budidaya ikan air tawar lainnya, jelas Kepala Staf, pada pelatihan di Lapas Anti Narkoba Kelas IIA Pangkal Pinang ini, digunakan lingkungan bioflokal sebagai lingkungan budidaya ikan air tawar. Jenis ikan air tawar yang dapat dibudidayakan antara lain ikan nila, gurami, dan ikan gigi.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Ade Saputra menambahkan, materi terkait pengenalan budidaya ikan air tawar menggunakan bioflok dibagikan kepada para peserta. Mulai dari pembuatan kolam, penyiapan air, penaburan, penanaman, pemupukan, hingga perawatan tanaman.

“Selain itu, para narapidana diajarkan untuk menyiapkan pakan alternatif, baik yang alami maupun buatan. Makanan alternatif ini menggunakan minyak kelapa sebagai bahan utamanya,” tambah Ade Saputra.

Ia juga menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program pengembangan kemandirian. Hal ini untuk memastikan WBP memiliki keterampilan berupa kemampuan dan kompetensi yang relevan pada bidang pekerjaan tertentu. 

“Tujuan dari program pengembangan kemandirian ini sejalan dengan slogan LPK (Lembaga Pelatihan Kejuruan) Lapastika Pangkalpinang yaitu melatih hingga memenuhi syarat untuk mandiri,” pungkas Ade Saputra.

 Tonton video yang dipilih:

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *