Sat. Sep 21st, 2024

Laporan Keuangan Kuartal II 2024 Bakal Menguat, 3 Saham Ini Wajib Dicermati Investor

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2024 menguat pada penutupan perdagangan Jumat 5 Juli.

Community Leader Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus mengatakan 2 sektor pendukung suku bunga IHSG yang mendapat keuntungan terbesar adalah IDX INDUST +6,17% dan IDX ENERGY +5,86% positif.  Sementara itu, ada 2 sektor saham yang tertimbang menurut rate IHSG yang mengalami 2 kerugian terbesar: IDX HEALTH yang minus 0,57% dan IDX INFRA yang terkoreksi -0,01%.

Angga menjelaskan, ada beberapa sentimen yang mendorong pertumbuhan positif IHSG pada pekan lalu, khususnya data inflasi Amerika Serikat bulan Mei yang turun menjadi 2,6% dari sebelumnya 2,7%, yang merupakan level terendah sejak saat itu. 2023. Pada bulan November, sentimen lainnya adalah peningkatan JOLTs pada lapangan pekerjaan di AS menjadi 8,14 juta. 7,919 juta dari sebelumnya

“Pasar tenaga kerja memburuk, lowongan meningkat, dan tingkat pengangguran meningkat menjadi 4,1 persen,” kata Angga dalam keterangan resmi, Senin (8/7/2024).

Ia menambahkan, sentimen inflasi semakin mendekati target, sementara melemahnya pasar tenaga kerja memicu optimisme pasar untuk dua kali penurunan suku bunga pada tahun ini. Hal ini berdampak pada saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga seperti perbankan, teknologi, dan properti.

Pekan lalu, tren terkini adalah inflow yang cukup besar yaitu Rp 2,3 triliun, dan inflow tertinggi di BBCA: Rp 631 miliar. Rp, BBRI: Rp 619 miliar dan BMRI: Rp 597 miliar.

“Ini adalah minggu pertama sejak bulan Juni dimana bank secara kolektif mendapatkan arus masuk terbesar. Hal ini disebabkan oleh anjloknya harga yang cukup tajam sehingga valuasi kembali menarik dan sentimen laporan keuangan (QF) triwulan II 5 bulan 24 bulan diperkirakan baik. hasilnya,” jelasnya.

Berbicara mengenai potensi pasar di tahun 2024, pada 8-12 Juli, Angga mengajak para pedagang untuk fokus pada sejumlah emosi.

Pertama, sentimen dari Tiongkok adalah jika produksi industri, penjualan ritel, PDB meningkat, dan pengangguran menurun, berarti aktivitas ekonomi Tiongkok mulai pulih dan ini akan menjadi sentimen positif bagi Indonesia karena dapat mendongkrak prospek permintaan. untuk energi (batubara).

Kedua, perasaan Indonesia. Angga mengatakan, jika kepercayaan konsumen bagus, bisa menjadi pendongkrak sektor ritel yang sejak awal tahun relatif stagnan dibandingkan sektor lainnya.

“Selain itu, dengan melemahnya rupee, meningkatnya ekspor, dan menurunnya impor, kemungkinan besar surplus perdagangan akan lebih besar dari konsensus. Surplus perdagangan dapat meningkatkan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi seiring dengan peningkatan anggaran pemerintah,” ujarnya.

Ketiga, sentimen IPO sejalan dengan banyaknya saham IPO yang akan listing (GUNA, BLES, ISEA dan GOLF). Terutama karena omzet IHSG meningkat dan ramainya pasar akibat IPO.

“Jika saham-saham yang listing IPO berkinerja baik pada minggu depan, maka perputaran dana ke IHSG akan lebih tinggi dan kami berharap hal ini akan semakin mempercepat laju pemulihan IHSG dari bawah,” jelasnya.

Keempat, sentimen mengharapkan laporan keuangan kuartal II yang baik dari emiten ESSA, AUTO dan JPFA. Pendapatan ESSA Q1 +245% YoY, pendapatan AUTO Q1 +9.7% YoY penjualan mobil kuartal kedua mungkin kembali mengalahkan ekspektasi analis dan pendapatan JPFA Q1 +366% YoY.

Berdasarkan sejumlah sentimen dan data ekonomi di atas, terutama ekspektasi finansial Q2 yang kuat, Indo Premier Sekuritas merekomendasikan perdagangan 3 saham tersebut hingga tahun 2024 pada minggu ini. 12 Juli, Jumat 1. AUTO

Angga merekomendasikan buy di Pullback AUTO (support 1.975, resistance 2.120). Setelah menciptakan pola double bottom terbalik, penerbit ini dengan cepat pulih. Reli tersebut didukung oleh perolehan suara yang tinggi selama 1 minggu berturut-turut. 

Emiten ini saat ini berada di zona resistance 2.100-2.150 dan kemungkinan akan menyesuaikan diri dengan support 2.000 sehingga membentuk pola inverse head and shoulder. 

“Dengan pertumbuhan penjualan mobil dan keuangan kuartal kedua di Indonesia yang kemungkinan akan melampaui konsensus para analis, AUTO layak untuk diperdagangkan,” kata Angga. 2.ESSA 

Angga juga menyarankan Beli ESSA (Support 775, Resist 845). Angga menjelaskan, struktur reli-base-reli emiten ini menciptakan pola umbul yang kuat dan dibangun secara masif. Sejak bulan Juni, tekanan jual juga mulai mereda. terus menurun. 

“Jika kita bisa menembus ke atas resistance 820, ESSA bisa melanjutkan kenaikannya dalam jangka menengah dan panjang,” jelasnya. 3.JPFA 

Kemudian rekomendasi saham selanjutnya adalah beli pada Pullback JPFA (Support 1.430, Resistance 1.635). Emiten ini mampu menembus area konsolidasi 1.410-1.475 dalam volume besar. 

Keuangan kuartal pertama naik 366% dari tahun ke tahun, dan itu tercermin dalam harga saham. JPFA berpotensi kuat untuk melanjutkan tren naiknya dengan support di 1.430 dan resistance di 1.635.

 

Penafian: Semua keputusan investasi berada pada kebijaksanaan pembaca. Teliti dan analisis saham sebelum membeli dan menjualnya. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Sebelumnya, Indeks Harga Gabungan Saham (IHSG) berfluktuasi pada Senin (8/7/2024). Pergerakan IHSG di antara berbagai bursa Asia, siklis sektor modal menyebabkan tumbuhnya sektor modal lainnya.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka menguat tipis di 7.253,50 dari penutupan sebelumnya di 7.253,37. 09.07 WIB IHSG melemah 0,26 persen. 7 hingga 234,05. Indeks LQ45 mengalami penurunan sebesar 0,34 persen. Sebagian besar indikator berubah menjadi merah.

Pada awal pekan ini, IHSG sempat mencatatkan tertinggi 7.265,08 dan terendah 7.222,94. Sebanyak 187 saham menguat dan 187 melemah. Sisa 205 lembar. Total frekuensi perdagangan sebanyak 133.044 kali, volume perdagangan saham 2,3 miliar. Volume perdagangan bursa satu hari adalah 899,7 miliar. Rp. Posisi dolar AS terhadap rupee berada di kisaran 16.274.

Sebagian besar sektor ekuitas berubah menjadi hijau, dipimpin oleh sektor ekuitas siklis yang menguat 0,69 persen. Sementara itu, pangsa industri meningkat sebesar 0,01 persen, sektor non-siklikal sebesar 0,30 persen, dan sektor kesehatan sebesar 0,32 persen. Selain itu, sektor real estate tumbuh sebesar 0,23 persen, dan sektor teknologi sebesar 0,26 persen.

Sementara itu, sektor energi mengalami penurunan sebesar 0,56 persen, sektor utama sebesar 0,16 persen, sektor keuangan sebesar 0,15 persen, dan sektor infrastruktur sebesar 0,26 persen.

Saham PTBA naik 0,39 persen di awal sesi perdagangan. hingga Rp 2.550 per saham. Harga saham PTBA terhenti di Rp 2.540 per saham. Harga saham PTBA Rp 2.560 per saham dan terendah Rp 2.530. Total frekuensi perdagangan sebanyak 657 kali dan omzet sebanyak 13.615 lembar saham. Harga transaksinya 3,5 miliar. Rp.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *