Fri. Sep 20th, 2024

Layanan JR Connexion Setop Gara-gara Sopir Mogok Kerja, Damri Buka Suara

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Layanan Jabodetabek Residence Connexion (JR Connexion) kemarin. 2024, 31 Mei Sorotan tertuju setelah penghentian sementara operasi pada hari Jumat. Sebab, para sopir bus atau sopir bus sedang mogok kerja.

Penghentian operasional Damri JR Connexion menarik perhatian netizen di media sosial. Hanya sedikit orang yang mengeluh tentang transportasi di Jabodetabek.

Sekretaris Perusahaan Damri Chrystian R. M. Pohan meminta maaf atas kondisi yang menimbulkan kerugian bagi pengguna jasa. 

“Manajemen Damri menyayangkan penghentian layanan JR Connexion. Kami menyadari hal ini telah mengecewakan banyak pihak, terutama pelanggan setia layanan JRC. Kami mohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini,” kata Chrystian, Sabtu (kutipan 1/6/ 2024). )

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pengemudi JR Connexion mengajukan pengaduan ke Dinas Ketenagakerjaan DKI Jakarta pada Jumat (31/5/2024). Tujuannya adalah untuk membantu menegosiasikan upah yang diberikan berdasarkan UMR.

Chrystian mengatakan, pihaknya sedang berupaya menyelesaikan masalah tersebut di tingkat lokal. Ia berharap perselisihan ini dapat diselesaikan dan operasional Damri JR Connexion tidak terhambat di kemudian hari.

Untuk mencegah hal serupa, manajemen Damri telah melakukan upaya khusus untuk menyelesaikannya secara internal, ujarnya.

“Kami berharap pengurus Damri dapat segera menyelesaikan kendala ini dengan solusi yang terbaik, sehingga kami dapat terus memberikan pelayanan kepada pihak-pihak terkait khususnya masyarakat,” imbuhnya.

 

 

Banyak mantan pengemudi Damri Transjabodetabek atau JR Connexion yang protes ke Disnaker DKI Jakarta. Tujuannya, untuk mengadukan dugaan pemotongan gaji sepihak yang dilakukan manajemen Damri.

“Ini pengemudi dari SBU Perum Damri Transjabodetabek. Makanya kami hadir untuk mengadukan nasib kami ke Disnaker DKI agar Disnaker bisa mengkoordinasikan pembayaran upah di bawah UMR,” kata koordinator tersebut. Dikutip dalam Action, Salvador P., Sabtu (1/6/2024).

Ia mengaku sempat mencoba menengahi antara pekerja dan manajemen Perum Damri di masa lalu. Namun diakui, belum ditemukan titik jelas dalam pertemuan kedua pihak.

Makanya kami banyak melakukan negosiasi dengan perusahaan, tapi kami tidak mendapatkan hasil dan mereka mengambil keputusan sepihak atau merugikan kami, ujarnya.

“Tujuan utama kami adalah mengeluhkan nasib kami,” katanya. Karena kami tahu bahwa tidak ada organisasi atau serikat pekerja yang melindungi hak-hak kami. Tujuan satu-satunya adalah Dinas Tenaga Kerja. Saya berharap masalah Damri ini bisa diselesaikan secepatnya.”

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *