matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Awan kesedihan menyelimuti Leya Putri Maryadi, putri Ferry Maryadi, atas meninggalnya nenek tercinta untuk selama-lamanya. Selain itu, Leya juga mengaku memiliki hubungan dekat dengan keluarganya.
Leya mengaku banyak menjalani momen indah bersama mendiang neneknya. Saking dekatnya, Leya tak segan-segan curhat tentang segala hal yang terjadi dalam hidupnya.
Leya Putri Maryadi dari TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Rabu, mengenang, “Saya dekat sekali dengan Nin. Saya masih suka bercerita ke Nin, ke kamar Nin. Kalau saya berbuat salah, saya juga akan cerita ke Nin.” (15 Agustus 2024).
“Kalau aku salah, aku juga bilang ke Nin. Nin juga ngerti banyak soal fashion dan makeup. Jadi dia juga banyak ngajarin aku soal ini,” imbuh Leya.
Leya mengaku sudah lama tidak berbincang dengan almarhum, apalagi saat kesehatan neneknya mulai menurun. Namun sebelum itu, dia menangis dan menceritakan kepada almarhum apa yang dilihatnya.
“Karena Nin sudah lama sakit. Terakhir aku sakit parah, namaku anak muda, aku punya banyak masalah, aku menangis di kamarmu, menangis bersama Nin,” ujarnya.
Leya melanjutkan, almarhum merupakan sosok yang tidak pernah marah. Itu sebabnya dia merasa terhibur dengan berbicara dengan orang mati.
“Kenangan indah Nin bukan marah. Kalau terjadi apa-apa aku akan lari ke sisi Nin,” ucapnya.
Bagi Leya, mendiang neneknya sangat kritis terhadap banyak hal. Dia bukan hanya wanita yang kuat, tapi dia juga memandang mayat sebagai orang baik.
Leya berkata: “Dia adalah wanita yang sangat mandiri, dia adalah wanita yang sangat kuat, dia cocok dengan keluarga. Seperti sebelumnya, ayah saya tinggal bersama neneknya, dia adalah orang tua yang hebat. Dia benar-benar memberi saya hal-hal yang sangat murah hati.” .