Fri. Sep 20th, 2024

Liburan Sambil Melestarikan Lingkungan, Pilih Akomodasi yang Mengutamakan Pariwisata Berkelanjutan dan Pengurangan Limbah

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Kebangkitan pariwisata global telah menciptakan tantangan lingkungan yang signifikan, mulai dari emisi karbon dioksida hingga polusi plastik. Sebagai tanggapannya, konsep perjalanan ramah lingkungan muncul untuk memberikan jalan menuju petualangan berkelanjutan yang memiliki dampak minimal terhadap lingkungan.

Hasil Survei Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2023/2024 yang dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menunjukkan 56,76 persen ahli memperkirakan pariwisata berkelanjutan sebagai salah satu tren pariwisata tahun 2023-2024.

Mengambil pendekatan ramah lingkungan dalam perjalanan berarti menerapkan praktik yang meminimalkan dampak lingkungan. Hal ini termasuk memilih akomodasi yang memprioritaskan praktik ramah lingkungan seperti efisiensi energi, pengurangan limbah, dan konservasi air. 

Sesuai dengan semangat mendukung industri pariwisata saat perayaan Hari Bumi pada Senin, 22 April 2024, tiket.com memperkenalkan fitur terbarunya, Green Ticket, yang merangkum akomodasi yang menganut konsep keberlanjutan.

“Fitur Green Ticket ini memungkinkan konsumen untuk memilih akomodasi yang mengutamakan praktik ramah lingkungan. Jadi nantinya dalam penerapannya akan ada tanda khusus untuk akomodasi seperti hotel yang kami klasifikasikan menerapkan praktik ramah lingkungan,” jelas Gary Andersa. co-founder dan chief marketing officer tiket.com saat konferensi pers di Jakarta pada Senin, 22 April 2024.

“Fitur ini akan memudahkan konsumen dalam merencanakan perjalanan dan liburan yang lebih berkelanjutan. Kami dapat berperan dalam langkah-langkah kecil untuk mendukung perjalanan yang lebih bertanggung jawab.”

 

Menyadari pentingnya industri pariwisata berkelanjutan, kualitas akomodasi berkelanjutan memainkan peran penting dalam mengarahkan akomodasi wisata menuju konsep ramah lingkungan. Hingga saat ini, tiket.com telah menyediakan lebih dari 5.400 akomodasi di seluruh dunia, termasuk 700 akomodasi yang menerapkan pariwisata berkelanjutan di Indonesia dan Asia Tenggara, klaim mereka.

Banyak kawasan wisata di Indonesia seperti Bali, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) yang memiliki berbagai fasilitas akomodasi ramah lingkungan.

“Kami memiliki standar dan indikator khusus untuk memastikan mitra penginapan dapat memenuhi standar berkelanjutan. Kriteria ‘Tiket Hijau’ adalah seberapa efisien sebuah properti mengelola makanan dan minuman, (serta) menggunakan dan menghemat air,” kata SVP Lodging Ticket. .com Cisyelya Benyamin Sekaligus.

“Kami mengevaluasi upaya penghematan energi, optimalisasi sumber energi, penciptaan ruang hijau, pengelolaan dan daur ulang sampah, serta kesadaran pengelolaan untuk mendorong praktik berkelanjutan dan memperkuat sumber daya lokal,” ujarnya. “Saat ini baru sekitar 700 hunian yang menerapkan pola tersebut. Pada tahun-tahun mendatang, kami berharap akan lebih banyak lagi.”

Memanfaatkan fitur “Tiket Hijau”, login ke aplikasi atau website tiket.com, cari simbol tiket hijau sambil menyaring akomodasi di bagian fasilitas, dan pilih opsi sesuai preferensi Anda. Selain itu, di bawah setiap gambar terdapat lencana tiket hijau dan harga akomodasi.

Archipelago International, salah satu grup manajemen hotel swasta terkemuka di Asia Tenggara, juga menyambut baik inisiatif ini. “Kami sangat mendukung Green Ticket. Inisiatif ini dapat membuka pintu bagi masyarakat untuk lebih memahami pilihan perumahan berkelanjutan dengan fasilitas yang lebih baik,” kata John Flood, Chief Executive Officer Archipelago International.

Lanjutnya, “Kami juga memberikan kesempatan yang sama kepada semua orang untuk berkontribusi menjadikan Harita Yatra menjadi lebih baik lagi.”

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan ingin mewujudkan pariwisata Indonesia yang peduli lingkungan dan berbasis pembangunan berkelanjutan. Hal ini diumumkan saat menjadi pembicara pada Sidang Tingkat Tinggi Pekan Keberlanjutan Majelis Umum PBB pada 15 April 2024 di New York (AS), Amerika Serikat.

Kehadiran kami di forum ini diharapkan semakin memperkuat Indonesia sebagai destinasi pariwisata yang memberikan perhatian nyata terhadap isu-isu perubahan iklim dan isu-isu terkait kesejahteraan dan tujuan pembangunan berkelanjutan, kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam keterangannya.

Sandy menguraikan beberapa upaya transformasi dan penguatan destinasi pariwisata di Indonesia menuju pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. Pria 54 tahun ini berharap transformasi pariwisata dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui produk pariwisata seperti desa wisata dan ekowisata.

Indonesia mendukung pariwisata regeneratif yang membantu mengurangi emisi karbon, klaimnya. Untuk itu, Sandi mengatakan Indonesia saat ini menjadi rujukan dalam transformasi pariwisata pascapandemi.

Sejumlah upaya telah dilakukan, seperti pengembangan skema carbon offset, penanaman mangrove di beberapa destinasi wisata, dan restorasi terumbu karang. Upaya penanganan sampah, kehilangan pangan, dan sampah juga sedang digalakkan belakangan ini.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *