Mon. Sep 16th, 2024

Lika-Liku Daud Kim, Youtuber Mualaf Korea Selatan dalam Membangun Masjid

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – YouTuber asal Korea Selatan yang beragama Islam, Daoud Kim, mengumumkan kepada para penggemarnya melalui Instagram bahwa ia akan membangun masjid di atas tanah yang dibelinya di Incheon.

Dalam foto bersama tersebut, Kim terlihat berdiri di lahan kosong, mengenakan jaket kompak berwarna hitam, celana baggy hitam, dan kaos putih sederhana di bawah langit biru cerah.

Dengan bantuan Anda, saya akhirnya menandatangani kontrak tanah ini untuk membangun masjid di Incheon,” tulis Kim Dowd.

 

Selain itu, pria bernama Jay Kim juga mengatakan, “Tempat ini akan segera menjadi masjid Tak terasa hari ini telah tiba… Saya berencana membangun rumah ibadah dan studio podcast Islami untuk Dakwah bagi warga Korea.

Kim menyatakan harapannya untuk melihat lebih banyak ibadah umat Islam di negaranya dan berharap suatu hari azan akan terdengar di jalan-jalan.

Kim meminta dukungan finansial dari pengikutnya untuk mewujudkan mimpinya, bersama dengan informasi tentang PayPal dan rekening banknya.

Kim Dowd menghebohkan netizen setelah keputusannya masuk Islam dengan menunaikan umrah pada September 2019.

Meskipun Muslim merupakan sebagian kecil dari populasi Korea Selatan, yang sebagian besar terdiri dari pelajar asing dan pekerja migran, kontribusi dan upaya Kim untuk meningkatkan infrastruktur Muslim di negara tersebut tetap dihormati.

 

David Kim mengalami liku-liku yang penuh tantangan dalam mewujudkan mimpinya tersebut.

Dalam video YouTube yang diunggah pada 16 Oktober 2021, Kim Daegu menyoroti penolakan keras masyarakat terhadap rencana mahasiswa Muslim membangun masjid.

Sesampainya di lokasi, David Kim disambut dengan serangkaian spanduk ketidaksetujuan yang tidak senonoh, termasuk gambar kepala babi di salah satu bangunan. Penduduk setempat memblokir akses ke zona konstruksi dan menolak akses ke pekerja.

Salah satu spanduk bertuliskan “Pembangunan Masjid dimulai dengan kebohongan, kami tidak akan berbohong lagi.”

Liputan pada Rabu 17 April 2024. Com yang dikutip di saluran gaya hidup menulis, “Segera cabut izin mendirikan bangunan untuk menghentikan Islamisasi di tempat kami tinggal.”

Setelah itu, Kim bertemu dan mewawancarai seorang mahasiswa asal Pakistan.

Para siswa mengatakan bahwa mereka telah berdoa di tempat yang sama selama tujuh tahun.

Namun meskipun tempat ini sangat kecil, namun jumlah santri muslim yang tinggal di kawasan ini telah mencapai lebih dari 150 orang, sehingga tidak cukup untuk menampung semua orang.

Dalam proses konstruksi, mereka mengikuti prosedur hukum dengan mengajukan permohonan persetujuan dari otoritas hukum dan mempertimbangkan tanggung jawab etika.

Selain itu, mereka juga menghubungi tetangga untuk meminta izin dan mereka menyetujuinya. Meski sudah mendapat izin pemerintah, mereka mendapat pemberitahuan untuk menghentikan pekerjaan konstruksi

 

 

Pada tahun 2023, Kim mengunggah video yang menyebutkan bahwa pembangunan sedang berlangsung dan diperkirakan selesai pada tahun 2023 atau 2024.

Setelahnya, Daoud Kim mengucapkan terima kasih atas donasi dan dukungan yang diberikan untuk pembangunan masjid tersebut.

Usai membangun masjid di Inchon, Kim punya tujuan baru, yakni membangun masjid di Daewa dan wilayah lain di Korea Selatan yakni Daegu dan Seoul.

Dia berkata, “Tujuan saya adalah untuk mengajak sebanyak mungkin orang Korea memeluk agama yang benar, Islam. Setelah saya menjadi seorang Muslim, saya berpikir tentang bagaimana cara berdakwah di Korea, dan saya percaya bahwa orang Korea membutuhkan Islam.”

“Saya percaya jika orang Korea menjadi Muslim, mereka akan menjadi Muslim yang lebih baik dibandingkan orang lain,” tambahnya.

Ia mengaku akan menghadapi tantangan yang lebih sulit pada proyek keduanya, khususnya di Seoul, seperti kesulitan mencari tempat untuk membangunnya dan biaya yang mahal.

Selain itu, persoalan hukum juga perlu diselesaikan karena untuk membangun tempat ibadah di Korea Selatan harus mendapat izin pemerintah, yang prosesnya tidak mudah.

“Saya butuh waktu karena saya harus melakukannya sepenuhnya secara legal,” ujarnya. Jadi proyek ini akan memakan waktu lebih lama “Kami akan terus menerima penggalangan dana,” katanya.

“Saya juga menabung 20 persen penghasilan saya,” tambahnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *