Fri. Sep 20th, 2024

LINAC dan Brachytherapy Disebut Sebagai Terobosan Baru Pengobatan Kanker, Apa Keunggulannya?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Teknologi pengobatan kanker semakin menunjukkan kemajuan. Salah satu kemajuan terbaru dalam terapi radiasi kanker adalah brachytherapy linear accelerator (LINAC).

Menurut Denny Handoyo Kirana, dokter spesialis onkologi radiasi RS Silom MRCCC Semanggi, LINAC merupakan metode radiasi eksternal sedangkan brachytherapy adalah terapi radiasi internal. Radioterapi eksternal

Terapi radiasi pancaran eksternal mengarahkan pancaran radiasi dari luar tubuh ke area tubuh yang terkena kanker. Prosedurnya dilakukan dengan bantuan mesin radiasi yang bergerak ke seluruh tubuh pasien.

Durasi terapi radiasi bervariasi tergantung pada rencana pengobatan yang ditentukan oleh ahli onkologi radiasi dan berkisar antara 4 hingga 15 menit. Radioterapi internal

Sementara itu, terapi radiasi internal, disebut juga brachytherapy, melibatkan penempatan sumber radiasi di dekat kanker atau di dalam tubuh pasien. Ini menargetkan area kanker secara langsung.

“Cara ini terutama digunakan untuk pengobatan kanker leher rahim, kanker prostat, kepala dan leher. Prosedur brachytherapy memakan waktu sekitar 20-30 menit, kata Denny Health kepada matthewgenovesesongstudies.com melalui keterangan tertulis, Selasa (16/4/2024).

Teknologi radiasi LINAC dan Brachytherapy mempercepat terapi radiasi kanker, sehingga rumah sakit dapat menyediakan lebih dari 36.000 perawatan terapi radiasi setiap tahunnya.

Dengan LINAC dan brachytherapy, setiap pasien kanker dapat menerima pengobatan yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing.

Hal ini terkait dengan peningkatan peluang kesembuhan pasien dan kualitas hidup yang baik.

Sebelumnya telah disebutkan bahwa pasien kanker memerlukan pengobatan yang segera dan tepat. Sebab pada tahun 2022 jumlah penderita kanker di dunia sebanyak 9,6 juta orang.

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker terbanyak kedelapan di Asia Tenggara. Terapi radiasi atau yang lebih dikenal dengan radioterapi merupakan salah satu pengobatan kanker.

Denny menjelaskan, terapi radiasi merupakan metode pengobatan kanker yang menggunakan radiasi untuk menghancurkan sel kanker dan mencegah berkembangnya kanker pada pasien.

Sekitar 60 persen pasien kanker di Indonesia membutuhkan pengobatan ini. Jelaskan secara singkat bahwa langkah pertama adalah mengambil gambar (CT perencanaan) pasien untuk menemukan lokasi target radiasi.

Kemudian dokter akan menentukan target dan perencanaan radiasi sebelum radioterapi atau terapi penyinaran dilakukan.

Terapi radiasi dianggap sebagai pilihan pengobatan untuk berbagai tujuan, termasuk: mengurangi ukuran tumor sebelum operasi mengobati kanker mencegah kambuhnya kanker mengurangi rasa sakit akibat kanker dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup untuk meningkatkan kehidupan pasien.

“Jadi, sebelum radioterapi diberikan, kuncinya adalah mengetahui sifat kankernya, apakah responnya baik terhadap radioterapi,” jelas Denny.

Terapi radiasi, lanjut Denny, merupakan pengobatan yang lebih fokus dan tepat sasaran dibandingkan pengobatan kanker lainnya. Sebab, cara ini tepat dan tepat menyerang area yang terkena kanker, namun tidak mengenai organ sehat di sekitar targetnya.

Ini juga merupakan keunggulan terapi radiasi dibandingkan metode pengobatan kanker lainnya.

Seperti pengobatan lainnya, radioterapi juga mempunyai efek samping. Efek samping terapi radiasi terbagi menjadi dua, yaitu: efek samping jangka pendek (jika muncul segera, kurang dari 6 bulan). Efek samping jangka panjang (jika muncul setelah 6 bulan).

Efek samping jangka pendek dari radioterapi meliputi: Mual dan muntah: Hal ini dapat terjadi pada pasien yang menerima terapi radiasi pada area perut dan saluran pencernaan. Rambut rontok: dapat terjadi pada area kulit yang pernah menerima terapi radiasi. Perubahan kulit: Kulit yang telah menjalani terapi radiasi mungkin menjadi merah.

Sedangkan efek samping radioterapi jangka panjang adalah: Perubahan pada organ yang terkena radiasi: Radiasi pada organ sensitif dapat mempengaruhi fungsi organ dalam jangka panjang. Perubahan pada organ reproduksi: Radioterapi pada saluran reproduksi dapat mempengaruhi kesuburan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *