Sat. Sep 21st, 2024

Listing Perdana, Saham Xolare RCR Energy Melenggang di Zona Hijau

By admin Jun16,2024 #BEI #IPO #Saham

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta PT Perseroan menjadi emiten ke-24 saat ini.

Pada perdagangan pertamanya, saham SOLA melonjak 29,09 persen ke posisi 142 sesaat setelah perdagangan dibuka. Frekuensi perdagangan saat itu tercatat sebanyak 2.299 kali. Volume saham yang diperdagangkan sebanyak 252.242 lembar saham senilai Rp 3,37 miliar.

Sebelumnya, perusahaan pemilik merek Xolare dan Xolabit ini melakukan penawaran umum perdana (IPO) sebanyak 656,25 juta saham dengan nilai nominal Rp20 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah IPO.

Dalam aksi perseroan yang digelar pada 2-6 Mei 2024, perseroan mematok harga pelaksanaan Rp110 per saham sehingga perseroan berhasil menghimpun dana sebesar Rp72,19 miliar. Dalam proses IPO SOLA, manajemen perseroan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin emisi efek tersebut.

Direktur Utama PT Kelima perusahaan tersebut adalah PT

Sedangkan sisa dana IPO akan digunakan sebagai modal kerja perseroan berupa pembelian material aspal, biaya operasional kantor, biaya pemasaran, dan biaya operasional sewa mobil. Keputusan menjadi perusahaan publik tidak terlepas dari komitmen perusahaan untuk mengembangkan usahanya secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.

“Pencatatan saham SOLA hari ini merupakan tonggak penting bagi perusahaan untuk mengungguli pesaingnya di bidang perdagangan aspal dan jasa konstruksi. “Kami mengutamakan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, berkualitas, dan ramah lingkungan,” kata Bhadaiwi pada upacara pembagian saham pertama SOLA, Rabu (08/05/2024). Daya saing semakin meningkat

Setelah melakukan IPO dan mencatatkan saham di BEI, Bhadaiwi optimistis grup perusahaan tersebut akan semakin memiliki daya saing untuk memenangkan persaingan di industri pengolahan aspal atau bitumen. Apalagi, lanjutnya, hingga saat ini integrasi dan sinergi grup yang solid menjadi keunggulan kompetitif SOLA yang berorientasi pada terciptanya kelestarian lingkungan di wilayah kerja perusahaan.

Selain itu, Xolare Group juga berkewajiban melakukan segala penanganan dan pemantauan dampak lingkungan hidup yang terjadi akibat kegiatan usaha, serta melakukan pengelolaan limbah.

Komitmen SOLA dalam menjalankan bisnis ramah lingkungan juga ditunjukkan dengan bisnis APE dan MBS yang menjual aspal emulsi yang hemat bahan bakar dan ramah lingkungan, kata Bhadaiwi.

 

Bahkan, SOLA kini sedang mempersiapkan anak usahanya untuk berbisnis di bidang konstruksi solar photovoltaic untuk keperluan jaringan perumahan dan industri, serta off-grid di wilayah yang jauh dari jangkauan Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Perusahaan juga berupaya mengembangkan biobitumen, yaitu aspal dari produk samping pengolahan minyak nabati, sehingga menjadi lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Bhadaiwi menambahkan, selama ini kebijakan penelitian dan pengembangan (R&D) perseroan ditujukan untuk mengembangkan produk inovatif dan mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan konstruksi.

SOLA juga menetapkan bidang prioritas untuk kegiatan penelitian dan pengembangan, seperti peningkatan kualitas aspal, pengembangan teknologi konstruksi yang lebih efisien, dan eksplorasi material alternatif yang ramah lingkungan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *