Thu. Sep 19th, 2024

Lolos Zona Degradasi, Djakarta Lloyd Masih Was-was Tunggu Hasil PKPU

By admin Jul6,2024 #BUMN #Djakarta Lloyd #PKPU

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Djakarta Lloyd (Persero) masuk dalam radar restrukturisasi BUMN di bawah PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Namun pihak perusahaan pelayaran masih menunggu sidang terkait penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).

CEO Djakarta Lloyd Achmad Agung bersyukur posisi perusahaan yang dipimpinnya terbebas dari ancaman kebangkrutan di kalangan BUMN sakit yang dikelola PPA. Menurutnya, ada tren kesehatan yang positif.

Alhamdulillah kita sudah tidak masuk daftar likuidasi lagi, artinya kemarin kita di legislatif, di Premier League, kita sudah di papan tengah, tidak lagi di degradasi, kata Agung yang dihimpun Liputan6. com di Danareksa Tower, Jakarta pada Kamis (27/06/2024).

Meski menunjukkan perkembangan positif, ia mengaku masih cemas menghadapi sidang PKPU. Pasalnya, perusahaan masih harus menghadapi sekitar 2 ujian lagi yang akan dilaksanakan pada Juli 2024, bulan depan.

“Tetapi tantangannya lebih berat lagi karena proses PKPU kedua kita belum selesai dan kita berharap, Insya Allah dalam beberapa minggu ke depan sudah ada pemungutan suara dan putusan pengadilan mengenai status PKPU kita,” jelasnya. Digugat oleh Asia Mulia Transpacific

Djakarta Lloyd diketahui menghadapi gugatan PKPU yang diajukan oleh PT Asia Mulia Transpasifik, sebuah perusahaan pelayaran. Gugatan PKPU terdaftar mulai tahun 2023 dengan nomor 301/Pdt.Sus-PKPU/2023/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Dua persidangan kemudian, Agung berharap masih bisa lepas dari jebakan kebangkrutan. Mengingat hal tersebut, dia sudah menyiapkan rencana restrukturisasi perusahaan ke depan.

“Iya, kita berharap tetap diberikan kesempatan untuk tetap hidup, bertahan dan dipercaya untuk bisa memenuhi kewajiban kita terkait persetujuan PKPU nanti,” ujarnya.

“Supaya kedepannya kita bisa tetap eksis, bisa berbenah, maju dari restrukturisasi kita,” lanjut Agung.

Djakarta Lloyd masuk dalam kategori BUMN yang perlu direstrukturisasi lebih lanjut yang dipimpin oleh PPA bersama PT Danareksa (Persero). Ada 3 perusahaan lain yang masuk kategori ini, yaitu PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI), PT Primissima, dan Perusahaan Percetakan Nasional Republik Indonesia (PNRI).

 

Beberapa waktu lalu, kuasa hukum Djakarta Lloyd, Herlin Susanto, mengatakan berapa besar utang yang dimiliki perseroan. Jumlahnya mencapai Rp 750 miliar dari total 162 kreditur.

Perseroan saat ini tercatat dengan total aset sebesar Rp791,8 miliar per tahun 2023. Total liabilitas perseroan sebesar Rp750 miliar dari total 162 kreditur yang terkonfirmasi, kata Herlin dalam keterangannya.

Dia mengatakan, kliennya sudah mendapat dukungan terkait restrukturisasi tersebut. Baik dari perusahaan negara, pemerintah, hingga perusahaan swasta.

Selain itu, Kementerian Perhubungan juga mempercayakan Djakarta Lloyd untuk menangani pengalokasian 7 rute program Tol Laut dibandingkan 4 rute pada tahun sebelumnya.

BUMN Perkapalan kemudian juga mendapatkan kepercayaan PLN dengan kontrak jangka panjang sebagai pengangkut batu bara untuk kebutuhan pembangkit listrik Indonesia.

“Upaya restrukturisasi Djakarta Lloyd mendapat tanggapan positif dari hampir seluruh kreditur baik swasta maupun BUMN, serta Kementerian Keuangan yang mendukung restrukturisasi Djakarta Lloyd,” ujarnya.

 

Herlin mengatakan, BNI sebagai satu-satunya kreditur separatis yang berarti pemberi jaminan mempunyai kedudukan yang sangat penting sehingga diharapkan juga dapat mendukung perjanjian damai.

Selain itu, diperlukan dukungan dari pengurus PKPU mengenai biaya PKPU agar sesuai dengan kondisi dan kemampuan keuangan Djakarta Lloyd. Termasuk kewajiban perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya kepada seluruh kreditur.

“Kami berharap seluruh kreditur dapat mendukung upaya restrukturisasi Djakarta Lloyd dengan menerima usulan perdamaian tersebut, sehingga perseroan dapat fokus mengembangkan bisnisnya menjadi badan usaha milik negara, tulang punggung pelayaran curah kering dalam negeri serta mampu berkontribusi secara ekonomi dan sosial. .” kepada masyarakat,” tutup Herlín.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *