Fri. Sep 20th, 2024

Lomba Senyum Mirip Gibran Rakabuming Berhadiah Rp50 Juta Digelar Kampus di Bekasi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Sebuah kompetisi unik digelar di salah satu camp di Bekasi. Orang yang ikut lomba senyum seperti Gibran Rakabuming Raka dijanjikan Rp 50 juta. 

Dokumen yang bocor itu diposting online dan diposting di X, awalnya Twitter. Namun, mahasiswa mengkritik kompetisi tersebut. Informasi pengguna

“Udah AJ*!!! AKU INGIN KAMPUS KOMPETITIF DAN BUKAN KOMPETITIF??!! UANG KIPNYA MANA, PENDANAAN KEGIATAN KAMPUS SULIT, ESKALATOR Mundur, OH ADA. TIDAK ADA KOMPETISI 50 JUTA, SAYA PUNYA BEASISWA, TAPI HUKUMNYA LEBIH BANYAK!!!” tulisnya di postingan tersebut.

Tim Lifestyle matthewgenovesesongstudies.com menghubungi pemilik akun tersebut pada Selasa, 4 Juni 2024. Menurut mahasiswa Universitas Pelita Bangsa (UPB) berhuruf R (20) itu, dirinya tidak mengetahui alasan lotere mengadakan kontes seperti itu. . .

“Saat kampus kami (UPB) tidak sengaja memposting lomba di akun resmi kampus (@kampuspelitabangsa), barulah kami sadar bahwa kami telah bekerja. UNTARA dan panitia lomba bersatu karena kedua kampus kami memiliki landasan yang sama,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, karena kepeduliannya terhadap kampus, ia meminta akun X @timpenguinnas (akun yang sering memposting thread viral), untuk mengangkat isu kompetisi ini. Namun, penginstalan tersebut tampaknya mengganggu banyak aspek dan meminta manajer akun untuk menghapus instalannya.

Kompetisi tersebut diikuti oleh Gibran Rakabuming Raka. Peserta juga diminta membuat video berdurasi maksimal tiga menit. Isinya bisa berupa kata-kata bijak, puisi, nasehat peserta hingga Gibran.

Selain itu, peserta yang ingin mendaftar harus membeli buku karya Ahmad Bahar berjudul “Gibran Sang Presiden Berikutnya” terbitan Hikam Media Utama. Buku digitalnya dijual Rp 25 ribu per buku.

R dan mahasiswa UPB lainnya menentang tuntutan tersebut dengan alasan persaingan tidak jelas. “Mahasiswa juga keberatan dengan keadaan yang sama di akun kampus saya, hanya saja kampusnya agak lebih keras,” kata R.

Tim Lifestyle matthewgenovesesongstudies.com pun mencoba menghubungi salah satu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas karena menurut keterangan R tidak ada jabatan BEM di universitas tersebut. Saat ditanya sikap BEM terhadap aksi protes mahasiswa, ia enggan menjawab.

Tampaknya belum ada kelompok mahasiswa yang menjawab, lebih baik bertanya kepada civitas UPB, kata Nabil Hawari, Ketua BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPB.

Meski instalasi terkait lomba yang diiklankan sudah dihapus di seluruh akun UPB dan UNTARA, namun lomba dipastikan tetap berjalan dengan tanggal berakhir Oktober 2024. Di lain waktu, penulis buku “Gibran Sang Presiden Berikutnya” ”, Ahmad Bahar mengatakan, pihaknya telah mendaftarkan 150 peserta. 

Ahmad menjelaskan, kompetisi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca di kalangan generasi muda agar budaya membaca dapat tumbuh kembali. “Kalau soal membaca dan menulis, anak muda jaman sekarang kurang banyak membaca buku, sehingga seperti buku yang langka di mata anak muda,” ujarnya.

Pasalnya, dipilihnya lomba Senyum Mirip Gibran sebagai salah satu aspek lomba tersebut, karena “kebetulan lomba tersebut diadakan bersamaan dengan terbitnya buku Gibran The Next President,” ujarnya. .

Penerbit buku bekerjasama dengan kampus UPB dan UNTARA menyelenggarakan lomba ini dan penerbit merupakan sponsor utama lomba ini. Ahmad juga membenarkan bahwa penghargaan dalam kompetisi ini berasal dari penerbit buku.

“Jumlah itu tidak semuanya dari tabungan, tapi juga untuk beasiswa penelitian. Kalau diinvestasikan bisa lebih dari Rp 50 juta,” ujarnya.

R tidak hanya menentang kampanye tersebut, tetapi juga media. Entri di X telah menarik berbagai komentar.

“Bjir awkaowk, abang punya pulpen gibrannya banyak, atau direkturnya punya pulpen gibran jadi kurang pantas diadakan lomba? Mending memperbaiki fasilitas kampus daripada mengadakan lomba samar-samar seperti ini,” kata salah satu dari mereka. netizen di kolom komentar.

“Ha, apakah kampus ini menghina mengadakan lomba badut seperti ini? Kasihan murid-muridnya,” imbuh yang lain.

“Sebentar lagi hasilnya akan viral seperti Belio sedang jatuh cinta karena senyumnya dan emoticon tangan cintanya. Itu strategi branding, anak muda semua suka sama wapres. Semoga berhasil.”

“Ada apa, maaf, tapi persaingan di tingkat PAUD lebih serius dibandingkan dengan persaingan di sekolah pengirim.

Meski isu ini banyak dibicarakan di website, R mengatakan hingga saat ini pihak kampus belum memberikan informasi atau klarifikasi apapun mengenai isu tersebut.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *