Sun. Sep 29th, 2024

Lomba Trail Running Internasional Segera Digelar di Kawasan Danau Toba, Apa Bedanya dengan Lomba Lari Biasa?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Berolahraga sambil menikmati indahnya pemandangan danau, pegunungan, dan pegunungan bisa menjadi pengalaman yang luar biasa. Latihan tersebut disebut treadmill atau tes. Lari lintas alam, atau lari lintas alam, adalah lari di jalan tak beraspal, biasanya di lanskap alam yang luas seperti pegunungan, hutan, dan jalur alam.

Aktivitas ini menawarkan tantangan yang berbeda dibandingkan berkendara di jalan raya, serta pemandangan indah yang bisa dinikmati pengemudi. Arief Wismoyono merupakan salah satu olahragawan atau pembalap Indonesia. Menurut Arief, sebenarnya mereka melintasi tanah air melalui jalan yang tidak terpetakan atau dilalui mobil.

Berbeda dengan lari di jalan raya atau trek biasa, lari trail menawarkan pengalaman yang lebih menarik dan menantang karena pesertanya harus melalui berbagai jalur seperti medan berbatu, jalan tanah, bebatuan, dan mungkin juga melalui sungai atau daerah pegunungan yang lebih tinggi.

Arief menambahkan, balap mobil belakangan ini sangat populer di Indonesia. Pasalnya, masyarakat awam bisa ikut berpartisipasi, tanpa harus bergabung dengan organisasi yang khusus melatih atau menaungi kursus tersebut. Meski demikian, lari trail tetap membutuhkan latihan yang intens.

“Memang jenis larinya banyak sekali, salah satunya lari gunung dan tiba-tiba ini jenis yang saya tekuni sekarang. Pelari “tidak hanya berlari tetapi juga memanjat,” jelasnya.

“Untuk melakukan jalur seperti ini diperlukan perlengkapan yang memadai seperti sepatu khusus, perlengkapan olahraga yang sesuai, jas hujan, dan tas yang mudah dibawa,” ujarnya.

Sebentar lagi, Arief akan menjadi salah satu peserta Trail of The Kings (TOTK) episode Zero Edition. Dia telah ditunjuk sebagai Duta Jalan Para Raja. Turnamen ini akan dilaksanakan pada tanggal 4 Mei hingga 5 Mei 2024 di Pulau Samosir, Kecamatan Panguruan, Danau Toba, Sumatera Utara.

 

 

Bekerjasama dengan Dinas Olahraga Pratama sebagai penyelenggara, acara ini akan menampilkan berbagai macam hiburan. Ini mencakup balapan berdasarkan jarak mulai dari jalur panjang 5 km, 10 km, 27 km dan jalur ultra 50 km.

Rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mempromosikan pariwisata, sejarah dan budaya lokal di kaldera Danau Toba ini bertujuan untuk menarik 1.500 peserta dari dalam dan luar negeri.

“Saya berharap acara ini dapat mendatangkan lebih banyak lagi pelari yang akan membawa teman atau keluarganya ke Danau Toba. Kami ingin membuktikan Danau Toba sebagai destinasi wisata dunia melalui kejadian seperti ini,” jelas CEO Danau Toba. Kantor Direktur Eksekutif (BPODT), Jimmy Bernando Panjaitan pada konferensi pers Trail of Kings (TOTK) Zero Edition di ruang pers SUGBK Senayan, Jakarta, Jumat 15 Maret 2024.

Harapan Jimmy agar banyak pihak yang bekerjasama agar acara ini berjalan lancar dan sukses. Bukan hanya pemerintah, masyarakat, masyarakat, pengusaha, mahasiswa dan media. “Sebagai warisan dunia yang diakui UNESCO, Kaldera Toba bukan hanya menjadi kebanggaan masyarakat Batak saja melainkan kebanggaan seluruh masyarakat bahkan seluruh dunia,” ujarnya.

Balap sepeda TOTK bertujuan untuk mempromosikan jejak Danau Toba kepada dunia melalui balap sepeda. Wakil Presiden Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olah Raga, Pusat Persatuan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Aris Darmansyah mengungkapkan, TOTK Zero Edition diciptakan sebagai upaya menghadirkan UTMB (Ultra Trail du Mont Blanc) di Ikonium. UTMB adalah acara bersepeda paling populer di dunia dan 10.000 pengendara sepeda berkumpul setiap tahunnya.

Direktur Pemasaran Pariwisata BPODT Wahyu Dito Galih Indharto dalam paparannya menjelaskan, pengembangan TOTK sebagai produk pariwisata dan TOTK Zero Edition sebagai layanan merupakan upaya BPODT menjadikan Danau Toba sebagai tempat wisata pertama di luar dunia.

Melalui berbagai kategori kompetisi, TOTK Zero Edition mengajak peserta dari segala usia dan kemampuan untuk berpartisipasi dan menikmati pengalaman tak terlupakan. Usia yang dapat mengikuti kompetisi ini mulai dari 10 tahun hingga 85 tahun. Pendaftaran dibuka di situs resmi TOTK mulai 13 Maret 2024 hingga kuota tercapai.

Selain menikmati alam, para pelari juga akan membaca cerita tentang kekayaan warisan budaya dan kebanggaan suku Batak dengan melewati desa-desa asal mula kebudayaan Batak dan tempat perjalanan Raja Batak pada masanya. Ada pula landmark Batak yang terkenal yaitu Gunung Pusuk Buhit, yang mana dalam mitologi Batak, gunung ini konon merupakan tempat lahirnya suku Batak.

Gunung ini diperkirakan dibangun 54,5 ribu tahun yang lalu dan memiliki ketinggian 1972 meter di atas permukaan laut dan mencakup banyak desa di Kecamatan Sianjur Mula Mula dan Pangururan. Selain Pusuk Buhit, jalan tersebut juga melewati banyak tempat, desa, tempat wisata dan pemandangan yang menakjubkan.

Kementerian Pariwisata Luar Negeri (Kemenparekraf) pun mendukung program TOTK dan mengajak wisatawan untuk berpartisipasi dan mempromosikan acara tersebut. Menurut Menteri Pariwisata dan Perencanaan Sandiaga Salahuddin Uno, ajang tersebut merupakan bagian dari rangkaian world trail, UTMB (Ultra Trail du Mont Blanc), world series pertama yang digelar di Indonesia.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *