Mon. Sep 16th, 2024

Luar Biasa, Transaksi Kripto di Indonesia Melonjak 506%

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Volume perdagangan komoditas kripto di Indonesia mencatatkan angka signifikan pada Mei 2024. Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bapebt), transaksi kripto mencapai Rp 49,82 triliun. 506,83% dibandingkan Mei 2023.

Sepanjang Januari hingga Mei 2024, total harga pembelian mencapai Rp 260,9 triliun, melampaui harga pembelian sepanjang tahun 2023 yang sebesar Rp 149,3 triliun. Peningkatan ini menunjukkan tren positif dan meningkatkan minat masyarakat terhadap aset kripto di Indonesia.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Blockchain dan Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo-ABI), Yudhono Rawis mengatakan, pertumbuhan transaksi kripto sangat baik.

Menurutnya, hal ini menunjukkan semakin besarnya minat masyarakat terhadap investasi kripto di Indonesia, meski terdapat berbagai tantangan yang dihadapi industri tersebut.

Tantangan yang dihadapi pasar kripto global saat ini cukup kompleks. Kondisi makroekonomi yang belum menentu ditambah dengan sikap kebijakan moneter The Fed yang belum mengurangi memberikan tekanan pada pasar kripto. Selain itu, lemahnya arus masuk ETF Bitcoin dari investor institusional di Amerika Serikat juga mempengaruhi sentimen pasar.

Meski demikian, kami tetap optimis terhadap pertumbuhan industri kripto di Indonesia karena minat dan kepercayaan masyarakat terhadap aset kripto terus meningkat, kata Yudho.

Sementara itu, jumlah investor kripto di Indonesia mengalami penurunan menjadi 19,75 juta pelanggan pada Mei 2024, dibandingkan 20,16 juta pada April 2024.

Penurunan tersebut disebabkan adanya koreksi data setelah Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) yang diharapkan berhenti bekerja. Di sisi lain, jumlah investor aktif yang melakukan transaksi pada Mei 2024 tercatat sebanyak 893.541, sedangkan jumlah penambahan investor pada bulan tersebut sebanyak 363.101.

 

Yudho juga memberikan keterangan mengenai penyusunan data akuntansi investor. Dia menjelaskan, proses koreksi ini penting untuk memastikan data akurat dan mencerminkan kondisi pasar sebenarnya.

“Kami Asosiasi mengikuti perkembangan terkini terkait rencana penutupan bisnis CPFAK di Indonesia. Kami menghormati keputusan perusahaan dalam menyikapi perubahan yang terjadi.”

Ditegaskannya, asosiasi akan terus mengawal rencana penutupan usaha CPFAK dengan mengutamakan keamanan dana nasabah.

“Kami mendorong mereka untuk memenuhi seluruh kewajibannya kepada klien secara transparan dan jujur,” tambah Yudho.

Kedepannya, ia yakin proses penutupan unit CPFAK tidak akan berdampak signifikan terhadap perkembangan industri kripto di Indonesia. Menurut dia, potensi dan pertumbuhan besar baik dari jumlah investor maupun jumlah transaksi masih terlihat.

 

Selain itu, ia melihat industri kripto di Indonesia terus berkembang dan beradaptasi dengan kondisi pasar yang berbeda. Dengan berkembangnya teknologi blockchain baru dan semakin besarnya minat masyarakat, potensi pertumbuhan industri ini sangat besar.

Selain itu, regulasi yang jelas serta dukungan pemerintah dan organisasi terkait akan memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan industri ini.

Diketahui, pengelolaan aset kripto akan dialihkan dari Bappebti ke OJK mulai Januari 2025. Hal ini sejalan dengan UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pembangunan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK). Kedepannya diharapkan dapat diperkenalkan hal-hal baru agar aset kripto dapat digunakan dan disukai masyarakat luas.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *