Fri. Sep 20th, 2024

Lukisan Resmi Pertama Raja Charles III Tuai Protes, Warganet Soroti Warna Merah Darah yang Dipakai

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Potret terbaru Raja Charles III pertama kali ditampilkan ke publik di Istana Buckingham. Itu merupakan foto pertama Charles sejak penobatan resminya pada 6 Mei 2023. 

Sungguh menakjubkan melihat hasilnya, kata Charles usai fotonya terungkap, seperti dikutip ITV, Rabu (15/5/2024).

Gambar dibuat oleh seniman Jonathan Yeo. Dia ditugaskan untuk membuat karya pada tahun 2020 untuk merayakan ulang tahun ke-50 Pangeran Wales sebagai anggota The Drapers’ Company pada tahun 2022. Perusahaan ini didirikan lebih dari 600 tahun yang lalu sebagai sekelompok pedagang wol, namun kemudian berkembang menjadi konglomerat. badan pemberi hibah.

Charles terlihat mengenakan seragam Garda Wales berwarna merah darah. Ia diangkat menjadi kolonel tentara pada tahun 1975.

Ieo bertemu Raja Charles empat kali antara Juni 2021 dan November 2023 untuk menyelesaikan lukisan tersebut. Di sela-sela sesi, ia mengerjakan sketsa dan potret Raja Charles yang dibuatnya. Sang seniman menganggapnya sebagai “hak istimewa dan kesenangan” untuk berpartisipasi dalam karya seni lukis.

“Saat saya memulai karya ini, Yang Mulia Raja masih tetap Yang Mulia, Pangeran Wales, dan seperti kupu-kupu yang saya lukis melayang di atas bahunya, gambaran ini telah berkembang seiring dengan perubahan peran subjek ini dalam kehidupan publik kita, ” kata Yeo dalam sebuah pernyataan.

Kanvas berbingkai berukuran sekitar 8,5 x 6,5 kaki persegi dan dirancang agar sesuai dengan arsitektur Drapers’ Hall. Deskripsi gambar akan dilampirkan di samping.

Ieo terkenal dengan gayanya yang “unik”, menurut laman British National Portrait Gallery. Pada tahun 2018, Ieo dinobatkan sebagai Artist of the Year oleh Majalah GK dan kini menjadi Artist Trustee di National Portrait Gallery.

“Ia menggunakan berbagai media dan teknik untuk menciptakan beragam karya yang melampaui batas-batas fotografi tradisional,” kata Dr Nicholas Cullinan, direktur National Picture Gallery, pada tahun 2016.

“Tujuan saya juga untuk melihat kembali tradisi potret kerajaan, namun dengan cara yang mencerminkan keagungan abad ke-21 dan, yang terpenting, untuk menyampaikan sisi kemanusiaan yang mendalam dari kisah ini.”

Selain Charles, Ieo juga melukis mendiang Pangeran Philip dan Ratu Camilla. Dia juga melukis Nicole Kidman dan Idris Elba, artis Damien Hirst dan mantan perdana menteri Tony Blair dan David Cameron.

Meskipun ia dihormati dalam bidang seni, tidak semua orang mengapresiasi karyanya yang menggambarkan Charles. Penafsiran netizen yang saling bertentangan mewarnai kolom komentar di akun Instagram @roialfamili.

“Aku merasa tidak enak sama sekali saat melihat gambarnya. Aku minta maaf kepada artisnya, tapi tidak enak dilihat,” tulis salah satu netizen.

“Sepertinya dia berlumuran darah,” komentar salah satu warganet.

“Saya ingin ini jika warnanya selain merah.” Dia benar-benar menangkap esensi wajahnya, tapi intensitas warna merahnya tidak sebanding dengan kelembutan ekspresinya,” tambah netizen lainnya.

Ada yang mengaitkan warna merah darah pada lukisan Charles dengan isu perang Palestina dan Israel. “Seolah-olah telah dilumuri darah Palestina karena perdamaiannya!!” tulisnya, yang langsung memicu perdebatan baru.

“Apakah ini merujuk pada pertumpahan darah kolonial yang disebabkan oleh imperialisme Inggris?”

“Seperti terbakar di neraka,” imbuh yang lain.

Namun, ada pula yang membela penyanyi ini. “Ah, KAMU SUKA MENANGIS…bagus apa pun gambarnya, tujuannya untuk mengeluh.” Ini adalah pekerjaan yang bagus. Saya sangat menyukainya. Art, jadi nggak masuk agenda Voke, menurutku.. gambarnya nggak boleh ‘bersih’, harusnya seperti gambar…” kata seorang penggemar.

Di masa lalu, Raja Charles III menderita efek samping pengobatan kanker. Raja berusia 75 tahun itu mengungkapkan bahwa dirinya kehilangan indra perasa saat berkunjung ke Museum Terbang Angkatan Darat di Hampshire, Inggris.

Mengutip laman New York Post, pada Selasa 14 Mei 2024, seorang veteran tentara Inggris memberi tahu Raja Charles III bahwa ia juga kehilangan indra perasa akibat pengobatan kanker. Tidak jelas apakah Charles masih kehilangan indera perasanya.

Raja mengetahui diagnosis kankernya pada bulan Februari, setelah menjalani prosedur untuk memperbesar prostatnya. Istana Buckingham kemudian mengklarifikasi bahwa kanker tersebut bukanlah kanker prostat.

Efek samping lain dari pengobatan kanker termasuk perubahan indera perasa dan penciuman pasien. Biasanya rasa tidak enak hilang setelah pengobatan berakhir, namun efek sampingnya terkadang bisa bertahan lama. American Cancer Society merekomendasikan beberapa cara untuk mengatasi perubahan rasa dan bau, seperti mencoba minuman lemon bebas gula, mengunyah permen karet atau mint, dan makanan pedas dengan rasa asam.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *