Sun. Sep 8th, 2024

Mahasiswi PPDS Undip Diduga Bunuh Diri Akibat Perundungan, Kemenkes Lakukan Investigasi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesi Universitas Diponegoro atau PPDS Anestesi Dr. Aulia Risma Lestari telah meninggal dunia.

Dokter muda Rumah Sakit Daerah Cardinah Tegal (Bundir) ini diduga bunuh diri karena tak tahan dengan penyiksaan yang dialaminya melalui PPDS.

Wanita berusia 30 tahun itu ditemukan tewas di wismanya pada 12 Agustus 2024, kemungkinan setelah disuntik obat bius.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) Mohammad Sahril angkat bicara soal kasus ini.

Menurutnya, pengelolaan dan pengawasan PPDS tidak terletak pada RS Kariyadi sebagai unit Kementerian Kesehatan, melainkan pada Fakultas Kepelatihan Dokter Spesialis, Fakultas Kedokteran. Namun Kementerian Kesehatan mengambil tindakan cepat dan tegas untuk menyelidiki kejadian tersebut.

“Tim Irjen Kementerian Kesehatan berangkat ke RS Qariadi untuk menyelidiki kejadian di Bundir untuk mengetahui ada tidaknya hooliganisme. Mudah-mudahan dalam waktu seminggu hasilnya sudah bisa keluar, kata Shahril dalam keterangan tertulis, Kamis (15). /8/2024).

Lebih lanjut dikatakannya, meski PPDS merupakan program undep, namun Kementerian Kesehatan tidak bisa melepaskannya karena yang bersangkutan juga menjalankan tugas mengajar di RS Kariadi sebagai UPT Kementerian Kesehatan.

“Penyidikan Irjen meliputi aktivitas almarhum selama berada di RS Kariadi. Kemenkes mengoordinasikan penyidikan dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan selaku pembina Undip dan juga dengan Dekan FK Undip.”

Atas kejadian tersebut, Kementerian Kesehatan memutuskan untuk menghentikan sementara program anestesi PPDS Undip di RS Kariyadi.

Melalui surat nomor TK.02.02/D/44137/2024 kepada Kementerian Kesehatan RI, Program Anestesi Universitas Diponegoro Dr. RSUP dihentikan. Kariyadi

Yang terhormat Kepala RSUP Dr. Kariadi Semarang. Dr. Kariadi atas dugaan perundungan terhadap Program Studi Anestesi Universitas Diponegoro di RSUP yang berujung pada bunuh diri seorang mahasiswa Program Studi Anestesi Universitas Diponegoro, Rabu, 14 Agustus 2024, Kementerian Kesehatan, demikian bunyi surat yang ditandatangani Azhar Jaya, Direktur Jenderal lembaga tersebut.

Oleh karena itu, dengan ini diberitahukan untuk menghentikan sementara program studi anestesi di RSUP Dr. Kariyadi sampai dilakukan penyelidikan dan diambil tindakan yang dapat dibenarkan oleh Direksi RS Kariyadi dan FK UNDP Per tanggal pada tanggal diterbitkannya surat ini, berlaku penghentian sementara program studi.”

Sahril menambahkan, penghentian sementara program PPDS Anestesi Undip ini untuk memberikan waktu penyelidikan.

“Penghentian sementara Program PPDS Anestesi Undep di RS Kariyadi untuk memungkinkan dilakukannya investigasi dengan baik. Termasuk kemungkinan adanya intervensi dari senior/dosen ke junior dan perbaikan sistem yang ada.”

‘Kami juga meminta Undip dan Kemendikbud membantu memperbaiki sistem PPDS.’ Kemenkes tidak segan-segan mengambil tindakan tegas, seperti mencabut surat izin praktik (SIP) dan surat tanda registrasi (STR) jika ada dokter senior yang melakukan intimidasi yang berujung pada kematian,” kata Sahril

Sebelumnya, kabar bunuh diri mahasiswa PPDS Anestesi Undip tersebar melalui thread Twitter @bambangsuling11.

Dalam thread tersebut disebutkan bahwa korban adalah mahasiswa PPDS semester lima dan catatan harian pribadinya mengungkap dugaan pelecehan tersebut.

“Yang meninggal itu semester lima, tapi ditemukan buku harian saat PPDS (indikasi perundungan).”

Dijelaskan pula, PPDS Anestesi Undip berusaha menutupi kejadian tersebut dengan mengatakan bahwa korban kerap menyuntikkan obat ke tubuhnya akibat saraf terjepit.

Namun hasil tes menemukan buku harian korban yang menyatakan bahwa korban tidak sanggup menanggung cobaan tersebut hingga akhirnya meninggal dunia.

Penulis thread dengan username X, Joe, mengaku tidak mengenal korbannya. Namun, dia dan beberapa rekannya berjanji akan menyelesaikan kasus tersebut.

“Saya tidak kenal korbannya, tapi malam ini saya dan sejumlah rekan berjanji akan mengikuti pelaku pelaku intimidasi hingga dia dihukum. Saya mohon bantuan doa dan RT semua teman-teman agar tidak ada ruang lagi bagi para pelaku intimidasi. .”

Joe juga mengatakan, korban meninggal pada Senin, 12 Agustus 2024, di wisma miliknya di Jalan Lempongsari, Kota Semarang.

Hasil tes menunjukkan bahwa korban menyuntik dirinya sehari sebelumnya dengan obat bius yang hanya dapat diakses oleh ahli anestesi atau program spesialis ahli anestesi.

 

Bunuh diri bukanlah jawaban, solusi atas segala persoalan hidup yang kerap menindas Anda. Jika Anda, sahabat, saudara atau saudara yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, sedang mengalami depresi dan memiliki kecenderungan untuk bunuh diri, disarankan untuk menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan terdekat (Puskemas atau Rumah Sakit). .

Anda juga dapat mengunduh aplikasi Teman Saya: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.my friends

Atau menghubungi call center 24 jam Halo Kementerian Kesehatan di 1500-567 yang menangani berbagai keluhan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga dapat mengirimkan pesan singkat ke 081281562620, fax (021) 5223002, 52921669 dan alamat surat elektronik (email) [email protected].

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *