Sat. Sep 28th, 2024

Makan Kolang-Kaling Bisa Sehatkan Sendi, Mitos atau Fakta?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Kiki Novito, dokter spesialis ortopedi dan traumatologi RS Medistra Jakarta, mengatakan kesehatan sendi erat kaitannya dengan aktivitas fisik dan gaya hidup aktif. Sebaliknya, masalah persendian tidak berhubungan langsung dengan pola makan.

“Sayangnya tidak ada (hubungan) dari segi makanan, jadi yang terpenting adalah menjaga berat badan. Meskipun tidak semua orang yang mengalami kalsifikasi mengalami kalsifikasi dan tidak semua orang yang mengalami kalsifikasi menjadi gemuk, banyak orang yang kurus lebih disebabkan oleh faktor genetik. “Tapi tidak ada kaitannya langsung dengan makanan,” kata Kiki usai konferensi pers solusi penggantian lutut berbantuan robot VELYS di RS Medistra, Jakarta, Selasa (9/7/2024).

Kiki juga menjawab, masyarakat sering menyebut buah kurma menyehatkan persendian karena warnanya yang putih dan bentuknya mirip persendian.

“Ada yang bilang makan buah kurma baik untuk persendian karena warna buahnya putih dan tulang rawannya mirip buah kurma. Saya pernah melihat literatur dan untuk mendapatkan kolagen Anda perlu makan tiga kilogram kurma sehari, siapa yang mampu membelinya.”

“Sekarang ada kolagen, dan ada banyak hal yang masih diteliti, dan kita belum tahu pasti apakah ada pengaruhnya. Kalau soal makanan, menurutku tidak, tapi kita hanya perlu menjaga berat badan kita tetap turun, jelas Kiki.

Kiki berpesan agar masyarakat aktif menjaga kesehatan persendian dibandingkan fokus pada telapak tangan dan sisi lainnya.

“Harus aktif, harus melakukan gerakan-gerakan atau aktivitas yang memperkuat otot-otot persendian, persendian harus banyak digerakkan, karena persendian mendapat nutrisi dari cairan sinovial, bukan darah.

“Jadi di persendian itu ada cairannya, supaya cairannya merata, harus ada pergerakan. Jadi, penguatan sendi-sendi itu memang harus dilakukan dengan olahraga, bisa jalan kaki, lari, bersepeda, ke gym, bermain angkat beban, dan sebagainya, kata Kiki.

Sebelumnya, Kiki mengatakan, masalah persendian tidak selalu identik dengan usia tua. Di sisi lain, kaum muda juga bisa mengalami masalah pada persendian dan lututnya.

“Salah satu penyebab paling umum dari kerusakan permukaan sendi adalah usia. “Namun anak muda sering mengalami kecelakaan, persendiannya rusak dan patah, sehingga apapun yang dilakukan, persendian tetap mengapur, nyeri saat berjalan, dan tulang rawannya terkikis,” jelas Kiki.

Masalah persendian pada usia muda juga bisa disebabkan oleh infeksi lutut. Jika infeksinya tidak ditangani dengan baik, permukaan lutut menjadi kasar. Tidak berhenti disitu saja, penderita penyakit autoimun sering kali mengalami rheumatoid arthritis dimana antibodi atau sistem kekebalan tubuh menyerang persendiannya hingga rusak.

Kiki mengatakan, “Yang termuda yang pernah saya operasi berusia 14 tahun karena permukaan sendinya rusak, sehingga indikasi operasi penggantian sendi ini bukan berdasarkan usia, melainkan derajat kerusakan sendinya,” kata Kiki.

Pada kesempatan ini diperkenalkan teknologi bedah sendi berbantuan robot yang disebut VELYS. Ini merupakan teknologi pertama yang dapat membantu dalam operasi penggantian sendi di Indonesia.

“Nah, alat robotik ini merupakan robot asisten yang bisa membantu dalam operasi tersebut (penggantian sendi),” kata Kiki.

Menurut Direktur Rumah Sakit Medistra Monica S. Lembong, dengan adanya asisten robotik ini, proses penggantian sendi dapat berjalan lebih cepat dengan hasil yang lebih akurat.

“Inovasi ini akan meningkatkan efisiensi operasi bedah, dilakukan lebih cepat, tanpa pemeriksaan CT, dan lebih akurat. “Hal ini juga akan meningkatkan kualitas hidup pasien pasca operasi, pemulihan lebih cepat, dan mobilitas sendi lebih baik,” kata Monica.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *