Fri. Sep 20th, 2024

Makan Makanan Pedas Memang Enak, Tapi Ini Efek Sampingnya pada Kesehatan yang Perlu Diwaspadai

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Bagi banyak orang, sensasi pedas dari sambal atau sambal merupakan kenikmatan tersendiri yang tak tergantikan. Sensasi pedasnya dapat menambah nafsu makan dan meningkatkan cita rasa makanan.

Namun, meski nikmat, mengonsumsi makanan terlalu pedas bisa menimbulkan sejumlah dampak buruk bagi kesehatan tubuh.

Laporan dari Klinik Cleveland, Dr. Capin, seorang dokter spesialis IGD, menjelaskan bahwa dampak negatif dari terlalu banyak makan makanan pedas antara lain: Sakit perut. Diare yang menyakitkan. Nyeri dada. Sakit kepala. Muntah parah.

Dalam kasus ekstrim, mengonsumsi makanan yang sangat pedas dapat menyebabkan kerusakan fisik dan nyeri parah yang memerlukan perawatan darurat. Asam lambung akibat muntah bisa membakar kerongkongan dan tenggorokan.

Lebih mungkin terjadi pada kelompok tertentu seperti: Orang yang tidak terbiasa makan makanan pedas. Mereka yang memiliki masalah gastrointestinal (GI). Individu yang secara genetik lebih sensitif terhadap capsaicin, senyawa yang menciptakan rasa pedas. Orang yang banyak makan makanan pedas.

Semakin banyak capsaicin yang Anda konsumsi dengan mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah banyak atau sedikit namun sangat pedas, maka semakin intens reaksinya.

Capsaicin bekerja dengan cara memicu reseptor panas di kulit, mengelabui sistem saraf hingga membuat tubuh terasa kepanasan. Hal ini memicu otak untuk mengaktifkan mekanisme pendinginannya. Sensasi panas ini tidak hanya dirasakan di lidah, tapi juga di sekujur tubuh.

Dr. Capin mengibaratkan pahitnya capsaicin seperti tangan yang terbakar. Semakin dekat tangan ke api (semakin banyak capsaicin yang dikonsumsi), semakin besar rasa tidak nyamannya dan bahkan bisa menyebabkan luka bakar.

Terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas dapat menyebabkan berbagai macam penyakit dan gangguan kesehatan, antara lain: Gangguan Pencernaan Sakit perut: Rasa pedas pada cabai mengiritasi lambung sehingga menyebabkan nyeri, mual, muntah, dan diare. Bisul: Mengonsumsi cabai terlalu banyak dapat memperparah maag, meningkatkan produksi asam lambung, dan memicu peradangan pada lapisan lambung. GERD (gastroesophageal reflux disease): Cabai dapat melemahkan katup esofagus bagian bawah sehingga menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan nyeri ulu hati (heartburn). Gangguan tidur Insomnia: Kandungan capsaicin pada cabai dapat meningkatkan suhu dan metabolisme tubuh, mengganggu kualitas tidur, serta menyebabkan kesulitan tidur. Gangguan persepsi rasa Hilangnya nafsu makan: Konsumsi cabai secara berlebihan dapat membebani reseptor rasa di lidah, sehingga lama kelamaan dapat menyebabkan hilangnya rasa dan nafsu makan terhadap makanan alami. Gangguan lain Sariawan dan Bisul: Konsumsi cabai secara berlebihan dapat menyebabkan panas pada tubuh sehingga menimbulkan sariawan, sariawan, dan rasa panas pada anus. Kanker: Kandungan aflatoksin pada cabai berjamur dapat menyebabkan keracunan dan meningkatkan risiko kanker.

Makanan panas dan pedas bersifat higroskopis, artinya menarik air. Dapat membuat kulit menjadi kering dan kasar sehingga lebih rentan mengalami iritasi dan jerawat.

Senyawa pedas dan panas juga dapat mengiritasi kulit secara langsung dan memperburuk kondisi peradangan seperti jerawat.

Oleh karena itu, orang yang memiliki kulit kering atau sensitif disarankan untuk membatasi konsumsi makanan pedas, terutama yang memiliki kandungan garam tinggi.

Rasa perih di mulut, mata berair, dan pilek setelah makan makanan pedas memang tidak enak.

Dr. Capin mengatakan air biasa tidak banyak membantu. Capsaicin berbahan dasar minyak dan tidak larut dalam air. Minum air putih akan menyebarkan rasa pedas ke seluruh mulut Anda.

Meskipun dianjurkan menemui dokter untuk gejala yang parah, ada beberapa makanan yang dapat membantu meringankan sensasi terbakar dan perih jika Anda baru saja makan sesuatu yang terlalu pedas:

Cobalah pilihan berikut: Roti: Pati dalam roti dapat membantu menyerap capsaicin dan menetralkan rasa pedas. Limun: Rasa asam pada limun dapat membantu mengurangi rasa pedas dan menyegarkan mulut. Susu: Kandungan protein pada susu, terutama kasein, dapat mengikat capsaicin dan membantu meredakan hot flashes.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *