Sun. Sep 22nd, 2024

Malaysia Keluarkan Peringatan Suhu Panas hingga 40 Derajat Celsius

matthewgenovesesongstudies.com, Kuala Lumpur – Kuala Lumpur dan Petaling resmi mengeluarkan peringatan gelombang panas level 1.

Peringatan tersebut datang dari Departemen Meteorologi Malaysia (METMalaysia) yang menyebutkan terjadi peningkatan suhu signifikan di seluruh wilayah.

Perkembangan tersebut terjadi di tengah peringatan musim panas dan kemarau panjang yang dipengaruhi berhentinya angin muson timur laut dan dampak fenomena El Nino, dikutip BNN Breaking Malaysia, Senin (04/03/2024).

Saat ini, 23 wilayah di Malaysia menghadapi kondisi serupa, dengan suhu berkisar antara 35°C hingga 37°C selama tiga hari berturut-turut bahkan bisa mencapai 40 derajat Celcius. Memahami sejauh mana gelombang panas

Peringatan gelombang panas di Malaysia diklasifikasikan menjadi tiga tingkat berdasarkan tingkat keparahan suhu.

Peringatan tingkat 1, yang saat ini mempengaruhi wilayah Kuala Lumpur dan Petaling, dipicu ketika suhu antara 35°C dan 37°C selama tiga hari berturut-turut.

Tahap 2 dinyatakan ketika suhu naik antara 37 °C dan 40 °C secara bersamaan.

Saat ini, yang terburuk adalah level 3, yang dinyatakan ketika suhu melebihi 40 °C selama tiga hari.

Mengingat kenaikan suhu, direktur pelaksana METMalaysia Muhammad Helmi Abdullah menyarankan masyarakat untuk meminimalkan aktivitas di luar ruangan untuk mengurangi risiko penyakit terkait panas.

Departemen tersebut menyoroti kerentanan kelompok tertentu terhadap serangan panas jika mereka terkena sinar matahari dalam waktu lama.

Peringatan dan nasihat ini berfungsi sebagai pengingat penting akan potensi risiko kesehatan dari kondisi cuaca saat ini dan menekankan pentingnya mendapatkan informasi dan persiapan.

Profesor akademis Malaysia. Dr. Fredolin Tangang memperkirakan suhu panas tahun ini akan lebih buruk dibandingkan tahun 2023.

Meski kemungkinan ini perlu dievaluasi lebih lanjut, namun sangat mungkin terjadi.

“Hal ini bisa terjadi karena Climate Center memperkirakan La Nina akan terjadi pada paruh kedua tahun 2024,” ujarnya seperti dikutip dari Star.

Tahun 2023 merupakan tahun terpanas yang pernah tercatat, dengan suhu di atas 1,5 derajat Celsius.

Menurut Pusat Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa, tahun 2023 akan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat.

“Intensitas La Nina yang kuat dapat menurunkan suhu global,” tambah Prof. Dr. Fredolin Tangang.

Suhu dunia telah meningkat sebesar 1,5 derajat Celcius selama 12 bulan berturut-turut, lebih tinggi dibandingkan tingkat pemanasan pra-industri tahun lalu. Kumpulan data lain juga menunjukkan bahwa suhu permukaan global menunjukkan rekor pemanasan antara 1,3 derajat Celcius dan 1,54 derajat Celcius pada tahun 2023.

Berdasarkan Perjanjian Paris tahun 2015, negara-negara yang ikut serta sepakat untuk menjaga ambang pemanasan global di bawah 1,5 derajat Celcius dibandingkan masa pra-industri, atau setidaknya menjaganya di bawah 2 derajat Celcius.

Sementara itu, ahli meteorologi dari Pusat Penelitian Antartika Nasional Prof. datc dr. Azizan Abu Samah mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa tahun 2024 akan lebih hangat dibandingkan tahun 2023.

“Perkiraan pertama adalah kita akan beralih dari El Niño ke netral di musim panas (Juni, Juli, dan Agustus). Jadi diperkirakan akan lebih banyak hujan dan lebih banyak awan, dan suhu tertinggi normalnya sekitar 31 derajat Celcius, bukan 35- 37 derajat Celcius karena tutupan awannya lebih sedikit, terutama di bagian utara,” ujarnya.

Dikatakannya, pada tahun 2023, pengaruh El Nino akan mulai terjadi pada bulan April, sehingga banyak wilayah di dunia yang akan mengalami cuaca kering dengan suhu maksimum yang tinggi.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *