matthewgenovesesongstudies.com, New Delhi – Sheikh Hasina (76), mantan perdana menteri Bangladesh yang melarikan diri dari negaranya yang dianiaya, mengatakan dia berada di India sampai Inggris memberikan suaka. Demikian dilansir saluran berita lokal Republic World pada Selasa (6/8/2024).
Hasina mengundurkan diri pada Senin (5/8), setelah terjadi protes terhadap pemerintah di Bangladesh. Ia segera meninggalkan Dhaka menggunakan helikopter militer. Demikian dilansir Xinhua, Selasa.
Helikopter yang membawanya dilaporkan mendarat di Pangkalan Udara Hindon di Ghaziabad dekat New Delhi pada Senin malam.
Menurut laporan, dia sedang menunggu persetujuan dari pemerintah Inggris untuk perlindungan politik di negara tersebut.
“Sheikh Hasina kemungkinan akan memperpanjang masa tinggalnya di India untuk menunggu persetujuan suaka dari Inggris,” kata Republic World.
Sementara itu, Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin membubarkan parlemen pada hari Selasa, membuka jalan bagi pemilu baru untuk menggantikan Hasina.
Kantor presiden mengumumkan keputusan tersebut pada Selasa sore. Awalnya, pemimpin oposisi mengancam akan kembali turun ke jalan kecuali parlemen dibubarkan pada hari yang sama.
Menurut kantor berita AP, penyelenggara utama protes mahasiswa pada hari Selasa meminta pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Muhammad Yunus untuk memimpin pemerintahan sementara setelah Hasina mengundurkan diri.
Panglima militer Bangladesh, Jenderal Waker-uz-Zamam, mengatakan pada hari Senin bahwa dia untuk sementara memegang kendali negara tersebut sementara tentara berusaha memadamkan kekerasan. Militer memiliki pengaruh politik yang signifikan di Bangladesh, yang telah menghadapi lebih dari 20 kudeta atau percobaan kudeta sejak kemerdekaan pada tahun 1971.