Fri. Sep 20th, 2024

Marak Impor Ilegal, Satgas Bakal Selidiki Data Barang Tekstil dari China

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Satgas Impor Ilegal akan menelusuri kebenaran data terkait total nilai barang impor yang lebih kecil dibandingkan data barang ekspor dari negara asal. Kurangnya informasi ini diyakini menjadi salah satu penyebab utama maraknya barang impor ilegal di pasar Indonesia. 

Budi Santoso, Direktur Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, mengatakan laporan kesenjangan data tersebut disampaikan oleh Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API). Data tersebut dikumpulkan dari peta perdagangan Tiongkok untuk ekspor dan impor barang, khususnya industri tekstil. 

Alasannya menerima informasi dari API TPT kemarin, kalau ada perbedaan antara data ekspor dari China dengan data impor kita. Menurut Asosiasi Pertekstilan Indonesia, ekspornya lebih banyak. Benar atau tidak, kita sudah punya. diperiksa,” ujarnya di Jakarta, Rabu (17/7/2024) usai bertemu

Budi mengatakan, laporan tersebut akan mendorong Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hassan membentuk tim investigasi untuk mendeteksi masuknya barang impor ilegal.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menemukan adanya kejanggalan antara data sebaran barang impor dengan jumlah barang ekspor dari negara asal menurut Badan Pusat Statistik (BPS).

Menteri Perdagangan mengatakan kurangnya informasi menyebabkan barang-barang ilegal membanjiri pasar dalam negeri. Misalnya saja, jumlah barang yang dikirim dari negara asal, katanya, tiga kali lebih besar dari data yang dihimpun BPS. 

“Jadi data resmi garmen jadi, kalau kita lihat di BPS, impor kita USD 116 juta. lihat lagi, dua kali lipatnya,” ujarnya saat ditemui Kejaksaan Agung.

“Saya kira bottom line-nya tidak terkendali karena kita tidak punya datanya. Kita mulai dari bawah, kita periksa, lalu kita periksa. Juga, sebagai pengacara. Tadi Pak Jenderal bilang, ini akan menyadarkan kita. hal-hal penting,” kata Mendag.

Karena itulah dia menyerukan pembentukan satuan tugas pada minggu ini untuk menindak impor ilegal. Dalam hal ini, Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan otoritas terkait seperti Kejaksaan Agung, Kepolisian, Kementerian Perindustrian, dan asosiasi dunia usaha. 

Oleh karena itu, kami meminta bantuan Kejaksaan Agung. Kami akan segera membentuk tim untuk mendalami lapangan. Untuk mengetahuinya, kami akan mengirimkan persidangan ke kejaksaan untuk mengurangi jumlah pemasukan ilegal, tutupnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *