Sun. Sep 8th, 2024

Marak Peretasan Rekening Bank Modus e-SIM Swap, Ini yang Harus Dilakukan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Bank Danamon Indonesia Tbk mengimbau nasabahnya untuk tetap waspada dan menghindari memberikan peluang terjadinya kejahatan siber, terutama modus pertukaran e-SIM yang sedang populer akhir-akhir ini.

Danamon menekankan pentingnya menjaga keamanan informasi pribadi dan perbankan untuk menghindari kerugian finansial dan penyalahgunaan data.​

Andreas Kurniawan, Chief Digital Officer PT Bank Danamon Indonesia Tbk, menjelaskan seiring pesatnya perkembangan teknologi, berbagai bentuk kejahatan dunia maya juga semakin canggih dan beragam.

“Salah satu teknik terbarunya adalah dengan memindahkan data dari kartu SIM fisik ke kartu SIM digital pelanggan yang disebut dengan e-SIM swapping, untuk melakukan penipuan rekayasa sosial,” ujarnya dalam keterangan tertulis (2024). Jumat, 4 Mei 2017).

Penukaran e-SIM kriminal sering kali dilakukan dengan menggunakan teknik phishing. Phishing adalah metode penipuan rekayasa sosial yang paling umum, termasuk iklan pop-up atau langganan yang mengklaim menawarkan promosi menarik, atau email palsu, pesan teks, atau panggilan telepon yang tampaknya merupakan komunikasi resmi dari entitas tepercaya. dilakukan melalui manipulasi rasa percaya korban. Agensi yang mengelabui korban agar memberikan data pribadi.

Data pribadi ini terutama digunakan oleh para penipu untuk meretas rekening bank korbannya. Dalam kasus pertukaran e-SIM, pelaku menggunakan informasi yang diperoleh melalui teknik phishing untuk mengambil identitas digital korban dan menggunakan nomor ponsel korban untuk melakukan transaksi keuangan atau mengakses layanan lainnya.

Bank Indonesia telah mengidentifikasi pertukaran e-SIM sebagai teknik penipuan yang perlu diwaspadai. Pelaku mengaku sebagai korban dan memanipulasinya untuk mengganti kartu SIM fisik dengan e-SIM, mengakses data, dan melakukan transaksi keuangan tanpa sepengetahuan korban. Tindakan ini mengakibatkan hilangnya harta benda, kebocoran data pribadi, dan tidak dapat dioperasikannya kartu SIM secara fisik.

Andreas melanjutkan, Danamon sebagai salah satu lembaga perbankan di Indonesia meyakini kejahatan pertukaran e-SIM mempunyai akibat yang serius, antara lain kerugian finansial yang besar, kebocoran informasi pribadi, dan hilangnya akses komunikasi dan layanan perbankan. mengungkapkan bahwa hal itu mungkin terjadi.

Korban kejahatan ini seringkali tidak menyadari bahwa mereka telah diretas hingga mereka menderita kerugian finansial atau gangguan pada layanan komunikasi mereka.

Mengingat besarnya risiko kejahatan cyber Fraud, Danamon terus berupaya melakukan edukasi kepada nasabahnya, termasuk melalui kampanye #Don’tGiveGap. Inisiatif ini sejalan dengan upaya Bank Indonesia untuk mencegah semakin banyaknya skema penipuan.

“Kami mendorong pelanggan kami untuk selalu berhati-hati saat membagikan data pribadi dan waspada terhadap tanda-tanda aktivitas mencurigakan, termasuk penipuan dan penyalahgunaan data pribadi yang dapat menyebabkan kerugian finansial.”

Ia juga mengimbau pelanggan untuk segera mengambil tindakan jika menemukan masalah pada konektivitas kartu SIM mereka, seperti kehilangan sinyal atau notifikasi transaksi yang tidak diketahui.

Langkah-langkah yang dapat Anda lakukan antara lain memblokir akun media sosial Anda, menghubungi operator seluler Anda masing-masing, dan menghubungi call center Hello Danamon di 1-500-090 untuk tindakan lebih lanjut.

Kami juga menyarankan pelanggan untuk tidak memberikan informasi pribadi atau perbankan melalui saluran tidak resmi atau tidak terverifikasi.​

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *