Fri. Sep 20th, 2024

Masalah Infrastruktur Jawa Barat Dominasi Aduan Masyarakat di Aplikasi Sapawarga

matthewgenovesesongstudies.com, Bandung – Permasalahan infrastruktur di Jawa Barat (Jabar) mendominasi pengaduan masyarakat di aplikasi Sapawarga sebanyak 190 pengaduan, disusul isu kesejahteraan sosial dan lingkungan hidup. Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan TI Jabar Ika Mardia, subkategori pengaduan terutama terkait jalan berlubang, penerangan jalan, dan kesejahteraan.

“Sejak 1 Januari hingga 12 April 2024, terdapat 356 laporan yang masuk dari masyarakat melalui aplikasi Sapawarga yang dikembangkan Pemprov Jabar,” kata Iko, Bandung, Minggu (14/4/2024).

Ika mengatakan, dari jumlah tersebut, pengaduan yang dikirimkan langsung ke Pemprov Jabar sudah terselesaikan. Dari 356 pengaduan masyarakat, 32 pengaduan dikirimkan ke pemerintah provinsi. Dari pengaduan yang masuk ke Pemprov Jabar, ada dua pengaduan yang sedang diproses dan 30 pengaduan sudah diselesaikan, kata Ika.

Aplikasi Sapawarga sebagai Apk Jabar juga terus berkembang dan kini memiliki fungsi nomor darurat, pengaduan warga, dan hotline Jabar.

Ika mengatakan, Pemprov Jabar segera merespons setiap aduan masyarakat yang masuk atas permohonan Sapawarga dengan meneruskannya ke instansi terkait untuk ditindaklanjuti, termasuk laporan darurat yang dikirimkan ke BPBD Jabar, Dinas Sosial Jabar, dan Dinas Kesehatan Jawa Barat. Begitu pula pengaduan terkait infrastruktur akan diteruskan ke Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang di Jawa Barat untuk segera mendapat pertimbangan, kata Ika.

Ika menambahkan, dari 356 laporan masyarakat di aplikasi Sapawarga, sebanyak 286 pengaduan juga telah dikirimkan ke pemerintah kabupaten dan kota. Dari jumlah tersebut, sebanyak 69 pengaduan telah terverifikasi, 55 pengaduan telah diselesaikan, dan 29 pengaduan akan masuk ke Sistem Nasional Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik – Layanan Online Aspirasi dan Pengaduan Masyarakat (SP4N LAPOR).

“Selanjutnya, sebanyak 38 pengaduan telah diterima kementerian dan lembaga, dua diantaranya akan diteruskan ke SP4N LAPOR, 25 pengaduan telah diverifikasi dan empat pengaduan sedang dalam proses peninjauan,” kata Iko.

Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap aplikasi Sapawarga semakin meningkat dari bulan ke bulan. Hingga September 2023, Sapawarga telah memperoleh 790.477 pengguna baru. Hingga Maret 2024, terdapat 285.231 pengguna baru. Selain sebagai saluran pengaduan, aplikasi Sapawarga juga menyediakan banyak informasi dan layanan mulai dari pembayaran pajak kendaraan, pekerjaan, beasiswa, layanan lab, dll. Aplikasi Sapawarga dapat diunduh di smartphone Android dan iOS.

Diketahui, Minggu (18/12/2022) lalu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil resmi meluncurkan Sapawarga sebagai aplikasi berisi banyak layanan pemerintahan. Peristiwa bersejarah: Saat ini Jabar punya Super Apps, dimana semua permasalahan ada dalam satu aplikasi, kata Ridwan Kamil seperti dikutip dari situs resmi Pemprov Jabar.

Pada tahap awal ini, layanan pemerintahan yang dapat diakses di aplikasi Sapawarga meliputi urusan perpajakan, layanan kesehatan, ketenagakerjaan, dan informasi kependudukan. Warga juga bisa menyalurkan keinginan yang sudah terkabul sebelumnya. Aplikasi Sapawarga sebelumnya digunakan untuk menyerap aspirasi masyarakat melalui ketua RW langsung hingga gubernur. Ridwan Kamil mengklaim pelayanan publik berjalan lebih cepat dengan Jabar Super Apps.

Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (MVT) di Jawa Barat, misalnya, disebut bisa memangkas waktu lebih cepat. Rencananya persetujuan PKB bisa dilakukan melalui permohonan. “Kami hanya bayar empat langkah, di Jatim tujuh langkah, DKI Jakarta lima langkah. Dalam waktu dekat tidak perlu dibuktikan di kantor polisi, sedang kami upayakan,” kata Ridwan Kamil.

Dalam aplikasi ini, mereka juga memberikan banyak informasi mengenai layanan medis, mulai dari jadwal vaksinasi, klinik hingga dokter. “Bagi yang masih menganggur, jika ingin mengetahui lowongan pekerjaan saat ini bisa menggunakan Jabar Super Apps. Termasuk aplikasi digital KTP dan Sapawarga,” kata Ridwan Kamil.

Kang Emil, sapaan akrabnya, menjelaskan West Java Super Apps akan mempertemukan berbagai layanan masyarakat dari masing-masing kabupaten dan kota. West Java Super Apps diciptakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menjadi provinsi digital.

“Masyarakat kita sudah digital, hampir tidak ada orang yang tidak memiliki ponsel, dan sekarang tidak hanya sekedar alat komunikasi, sekarang membaca berita, jejaring sosial, berkencan, berjualan, belajar, semua cara menggunakan ponsel. telepon,” katanya.

Selain peluncuran aplikasi Jabar Super, gubernur juga melepas Dana Penyaluran Pendapatan (RDF) ke 27 kabupaten/kota. Kabupaten Bagor menjadi penerima DBH terbesar yakni Rp952 miliar.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *