Tue. Sep 24th, 2024

Mau Beli Emas Pekan Ini? Simak Faktor yang Memengaruhi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Harga emas diperkirakan akan menguat pada pekan ini. Faktor eksternal seperti situasi geopolitik di Timur Tengah dan spekulasi kebijakan suku bunga Federal Reserve juga berdampak besar terhadap harga emas.

Analis Dave Calvin Futures (DCFX) Andrew Fisher menjelaskan kenaikan emas di perdagangan Asia pada hari Jumat, 26 April 2024, mencerminkan tanda-tanda melemahnya perekonomian AS yang telah mengurangi permintaan logam mulia

“Namun, kenaikannya terbatas karena investor menunggu tanda-tanda penurunan suku bunga lebih lanjut, terutama dari data utama inflasi,” tulis mereka dalam catatannya, Senin (29/4/2024).

Pekan ini, investor sebaiknya mencermati berita-berita yang akan dirilis pekan ini terkait “Nonfarm Payrolls”. Dalam perkiraannya, Fisher melihat harga emas akan melemah karena dolar AS diperkirakan akan menguat, dipengaruhi oleh data ekonomi tersebut.

Fisher juga menyoroti bahwa ketidakpastian mengenai kebijakan suku bunga Federal Reserve (Fed) merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga emas. Ketidakpastian ini disebabkan oleh kenaikan inflasi yang masih efektif dan kekhawatiran The Fed untuk mempertahankan suku bunga.

Oleh karena itu, investor harus memperhatikan perkembangan ini sebagai faktor yang mempengaruhi harga emas.

 

Pentingnya berita “pembayaran non-pertanian” ini tercermin pada harga emas saat ini. Meskipun harga emas naik, pemulihannya terbatas karena ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve masih relevan, terutama setelah produk domestik bruto (PDB) yang lebih lemah dari perkiraan.

Emas diperkirakan akan menghadapi penurunan mingguan karena data indeks harga PDB meningkatkan kekhawatiran terhadap inflasi. Harga emas spot diperkirakan turun sekitar 2 persen minggu ini, menjadi sekitar $2,430 per ounce.

Faktor eksternal seperti situasi geopolitik di Timur Tengah dan spekulasi kebijakan suku bunga Federal Reserve juga berdampak besar terhadap harga emas. Melambatnya ketegangan di Timur Tengah telah mengurangi premi risiko, sementara ekspektasi penurunan suku bunga telah membebani harga emas.

Perkiraan kenaikan suku bunga oleh para pedagang memberikan tekanan pada harga emas mengingat tingginya biaya peluang berinvestasi pada logam mulia.

 

Selain emas, logam mulia lainnya juga mengalami fluktuasi harga. Platinum berjangka dan perak berjangka naik pada hari Jumat, namun mengalami penurunan mingguan yang signifikan. Sementara itu, harga tembaga mencapai titik tertinggi dalam dua tahun terakhir, didukung oleh melemahnya dolar dan berita mengenai tawaran pengambilalihan besar-besaran di industri pertambangan tembaga.

Pasar kini terfokus pada tawaran BHP Group Ltd untuk Anglo American PLC senilai sekitar $39 miliar, yang berpotensi menciptakan tambang tembaga terbesar di dunia. Namun, laporan menunjukkan bahwa mayoritas dewan direksi Anglo menolak tawaran tersebut. Selain itu, pengurangan produksi tembaga oleh perusahaan penyulingan Tiongkok dan sanksi Barat terhadap ekspor logam Rusia juga membebani prospek pasar tembaga.

Terakhir, Fisher mengatakan bahwa harga emas kemungkinan akan naik secara signifikan minggu ini, namun investor harus mewaspadai dampak berita “non-farm payrolls” terhadap harga emas karena kekuatan AS. dapat menyebabkan defisiensi. Faktor eksternal terhadap dolar seperti situasi geopolitik dan spekulasi mengenai kebijakan suku bunga Federal Reserve juga merupakan faktor penentu penting pergerakan harga emas.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *