Fri. Sep 20th, 2024

Mayora Indah Tebar Dividen Rp 55 per Saham, Cek Jadwalnya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Mayora Indah Tbk (MYOR) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 1,22 triliun pada FY2023. Dividen tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 12 Juni 2024.

PT Mayora Indah Tbk membagikan dividen sebesar Rp55 per saham, mengutip informasi tertulis di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Sabtu (15/6/2024). Pembagian dividen mengasumsikan data keuangan per 31 Desember 2023 antara lain induk perusahaan Rp3,19 triliun, saldo laba ditahan tidak dibatasi penggunaannya Rp14,55 triliun, dan total ekuitas Rp15,28 triliun.

Jadwal pembagian dividen sebagai berikut: 11 Juli 2024 Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi Tanggal Ex Dividen 24 Juni 2024 Tanggal Ex Dividen dan 25 Juni 2024 Pasar Tunai Tanggal Ex Dividen Pasar Negosiasi 26 Juni 2024 Tanggal Ex Dividen Pasar Tunai 27 Juni 2024 Tunai dividen kepada pemegang saham (TPS) Record Date 26 Juni 2024 16.00 Ex Dividen Date 11 Juli 2024

Pada penutupan perdagangan Jumat 14 Juni 2024, harga saham MYOR naik 0,42 persen menjadi Rp 2.380 per saham. Harga saham MYOR dibuka flat di Rp 2.370 per saham. Harga saham MYOR berada pada level tertinggi Rp 2.380 dan terendah Rp 2.320 per saham. Total frekuensi perdagangannya adalah 897 kali lipat volume perdagangan 42.463 saham. Nilai transaksinya Rp 10 miliar.

Mayora Indah bergerak di bidang industri pengolahan makanan dan minuman. Seperti dikutip dari laman Mayoraindah.co.id, perusahaan ini telah beroperasi sejak tahun 1977 dan terus berkembang.

Pabrik pertama berlokasi di Tangerong dengan target pasar wilayah Jakarta dan sekitarnya. Setelah mampu melayani pasar Indonesia, perusahaan melakukan penawaran umum perdana dan menjadi perusahaan publik pada tahun 1990 dengan target pasar konsumen ASEAN. Kemudian memperluas pangsa pasarnya di negara-negara Asia. Saat ini produk perusahaan tersebar di lima benua dunia. Jenis produk apa yang diproduksi Majora India?

PT Mayora Indah Tbk dan anak perusahaan membagi produknya menjadi dua kategori yaitu makanan olahan dan minuman olahan yang mempunyai enam divisi yang masing-masing menghasilkan produk berbeda namun terintegrasi antara lain divisi biskuit, divisi permen, divisi wafer, dll. Cokelat, Segmen Kopi, Segmen Makanan Kesehatan. Apa saja anak perusahaan Mayora?

Anak perusahaan Maiora antara lain PT Sinar Bangan Barat di Sumatera Utara, PT Sinar Bangan Timur di Sidorjo Jawa Timur, PT Torabiga Eka Semesta di Tangerong, PT Kagalo Mas Jemilang di Tangerang, dan Maiora Teverland BV di Amsterdam, Belanda.

Sebelumnya, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) melaporkan pertumbuhan pendapatan dan laba pada tahun 2023. PT Mayora Indah Tbk raih penjualan Rp 31,48 triliun pada 2023. Penjualan Mayora Indah meningkat 2,65 persen dari tahun sebelumnya sebesar 360,60 triliun.

Penjualan ekspor meningkat dari Rp 12,89 triliun menjadi Rp 13,71 triliun pada tahun 2022, catat perusahaan. Sementara penjualan lokal perseroan tercatat sebesar Rp17,77 triliun pada 2023, naik dari Rp17,80 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan turun dari Rp 26,59 miliar pada tahun 2023 menjadi Rp 8,2 miliar pada tahun 2022.

Dengan pertumbuhan penjualan, PT Mayora Indah Tbk mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp3,19 triliun pada tahun 2023. Laba ini meningkat 64,4 persen dari tahun sebelumnya Rp1,9 triliun

Perseroan menjual barang sebesar Rp23,07 triliun pada 2023, turun 3,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp23,82 triliun. Laba kotor perseroan meningkat 22,93 persen menjadi Rp 8,40 triliun pada 2023. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, perseroan membukukan laba sebesar Rp 6,83 triliun

PT Mayora Indah Tbk menurunkan beban usaha menjadi Rp4,1 triliun pada 2023 dari Rp4,40 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Oleh karena itu, laba usaha perseroan meningkat 76,3 persen menjadi Rp4,29 triliun pada 2022 dari Rp2,43 triliun.

Perseroan melaporkan peningkatan pendapatan bunga menjadi Rp 84,75 miliar pada tahun 2023, naik dari Rp 30,70 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Selain itu, perseroan juga memperkirakan laba penjualan aset tetap sebesar Rp7,90 miliar pada 2023, naik dari Rp2,07 miliar pada periode 2022.

Perseroan menurunkan beban bunga dari Rp389,18 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp302,57 miliar pada tahun 2023. Pendapatan lain-lain meningkat menjadi Rp 151,19 miliar pada tahun 2023.

 

 

 

Sejalan dengan kinerja keuangan tersebut, Mayora Inta meningkat dari Rp87 menjadi Rp143 pada tahun 2023. Total ekuitas perseroan meningkat dari Rp12,83 triliun menjadi Rp15,28 triliun pada 2023.

Selain itu, perseroan juga menurunkan liabilitasnya sebesar 9,03 persen dari Rp9,44 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp8,58 triliun pada tahun 2023. Dengan demikian, aset meningkat sebesar 7,1 persen dari Rp22,27 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp23,87 triliun pada periode 2022. Perseroan mengantongi kas dan setara kas pada tahun 2023 sebesar Rp4,15 triliun, naik dari tahun 2022 sebesar Rp3,26 triliun.

Pada perdagangan saham sesi kedua, Jumat 1 Maret 2024, saham MYOR menguat 1,22 persen ke Rp 2.490 per saham. Saham MYOR dibuka menguat 70 poin pada Rp 2.530 per saham. Saham MYOR mencapai level tertinggi Rp 2.530 dan terendah Rp 2.450. Total frekuensi perdagangannya adalah 2.154 kali volume perdagangan 110.438 saham. Nilai transaksinya Rp 27,5 miliar.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *