Fri. Sep 20th, 2024

Melesat 33%, Ketrosden Triasmitra Raup Pendapatan Rp 117 Miliar di Kuartal I 2024

 

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Pada kuartal I tahun 2024, PT Ketrosden Triasmitra, Tbk mencatatkan omzet sebesar Rp 117 miliar, dimana omzet tersebut meningkat sebesar 33% dibandingkan omzet tahun sebelumnya pada kuartal yang sama. Peningkatan pendapatan ini juga berdampak pada peningkatan laba kotor sebesar 40% dan laba operasional sebesar 39% dibandingkan hasil kuartal I tahun 2023.  

Dari sisi aktivitas, Perseroan berhasil meningkatkan kinerjanya dengan memperoleh kontrak baru dari beberapa pelanggan yang membeli jasa Perseroan berupa jaringan kabel laut dan terestrial besar pada beberapa jalur eksisting milik Perseroan.

“Selain peningkatan kinerja yang berkesinambungan, perseroan telah mencatatkan beberapa pencapaian di sektor jasa yang dikelola terkait peningkatan pelayanan dan kepuasan pelanggan,” kata Ketrosden Triasmitra dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/6/2024).

Pertama, perusahaan berhasil mendapatkan kembali kepercayaan mitra internasional melalui kontrak kerja sama pengamanan kabel bawah laut INDIGO West Cable System, setelah setahun lalu perusahaan berhasil mendapatkan kepercayaan mitra internasional lainnya yaitu Vocus Communications untuk melindungi jaringan Australia. -kabel bawah laut Singapore Cable (ASC).

Selain itu, Perseroan juga telah berhasil melakukan Pekerjaan Restorasi pada kabel milik pelanggan lain. PT XL Axiata memberikan penghargaan kepada perusahaan tersebut atas pekerjaan restorasi kabel laut Kuala Tungkal – Sungai Liat dan mencatatkan kinerja yang sangat baik dengan menyelesaikan pekerjaan restorasi dalam waktu 12 hari, lebih cepat dari kontrak level agreement (SLA) yang ditetapkan yaitu 19 hari. 

Selain itu, Perseroan mengambil sikap tegas terhadap kejadian putusnya kabel laut yang disebabkan oleh kelalaian pihak lain seperti kapal niaga dan nelayan, dan menindaklanjuti kejadian tersebut berdasarkan perlindungan hukum terhadap kabel sebagaimana tertuang dalam undang-undang no. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi pada pasal 38.

Dalam beberapa tahun terakhir, Perseroan berhasil mencegat kapal-kapal niaga dan kapal penangkap ikan yang diduga menyebabkan putusnya kabel laut. Selain intersepsi, perusahaan juga berhasil meminta ganti rugi dalam beberapa kasus atas kerugian yang dialami perusahaan akibat putusnya kabel laut. Perusahaan juga telah berhasil memulai proses hukum dalam beberapa kasus terhadap tersangka penyebab putusnya kabel bawah laut. 

 

Pada tahun 2024, Perseroan akan melaksanakan beberapa inisiatif yang bertujuan untuk mencapai target pendapatannya. Inisiatif tersebut antara lain peningkatan pendapatan perusahaan, transformasi digital, dan peningkatan layanan pelanggan.

Inisiatif pertumbuhan pendapatan dilakukan dengan mengoptimalkan pendapatan Perseroan melalui penjualan jaringan kabel laut/darat utama yang sudah beroperasi dan yang masih dalam tahap pembangunan. Sedangkan untuk inisiatif transformasi digital, Perseroan melakukan transformasi digital secara menyeluruh dan konsisten dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional Perseroan, serta meningkatkan pengendalian dan pengawasan proses bisnis yang lebih baik.

Pada saat yang sama, untuk inisiatif yang bertujuan meningkatkan layanan pelanggan, Perseroan menerapkan peningkatan keahlian dan produktivitas tim, serta optimalisasi sistem pemeliharaan kabel laut dan darat.

Tujuan kinerja

Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 36% dibandingkan pendapatan tahun lalu sebesar Rp 531 miliar. Sasaran pertumbuhan pendapatan akan didominasi oleh pertumbuhan bisnis Pengembang, dimana Perseroan akan memaksimalkan penjualan jalur kabel laut dan darat eksisting serta penjualan jalur kabel yang masih dalam tahap konstruksi. 

 

Dalam hal pengembangan komersial, Perseroan fokus pada tiga bidang utama. Sasaran rencana pengembangan bisnis yang pertama adalah proyek pengembangan SKKL Rising-8 Jakarta-Singapura. Izin SKKL ini diberikan hingga keluarnya Rekomendasi II pemerintah. SKKL ini akan memiliki panjang kabel kurang lebih 1.128,5 km dengan menggunakan teknologi sistem repeater dan memiliki kapasitas minimal 25 terabyte (TB) per detik per pasang fiber.

Kabel yang akan digunakan untuk menggelar SKKL Rising-8 menggunakan kabel dari pabrikan asal Jerman yaitu Norddeutsche Seeekabelwerke (NSW), sedangkan repeater yang digunakan berasal dari pabrikan asal Perancis yaitu Alcatel Submarine Network (ASN).

Saat ini kabel dan repeater yang dipesan sudah mulai diproduksi dan jika sudah selesai produksi diharapkan bisa dikirim ke Indonesia pada kuartal keempat tahun 2024. Dengan kapasitas minimal 25 TB per detik per pasang Faber, kabel SKKL Rising-8 rumah kaca menjadi kabel laut yang canggih ketika kabel dipasang setelahnya. 

Rencana pengembangan bisnis berikutnya adalah penyelesaian proyek konversi perahu kabel. Untuk mendukung pengerahan SKKL Rising-8 selanjutnya, Triasmitra juga menyiapkan kapal kabel bernama Bentang Bahari yang saat ini sedang dalam tahap konversi dari kapal suplai menjadi kapal peletakan kabel bawah laut.

 

Kedepannya, selain siap menggelar SKKL Rising-8, kapal ini juga dapat digunakan untuk menggelar dan memperbaiki kabel laut Triasmitra atau disewakan kepada pihak lain untuk menggelar kabel atau memperbaiki kabel laut yang sudah ada.

Triasmitra berharap kapal Bentang Bahari menjadi salah satu kapal Indonesia yang mampu melaksanakan peletakan dan perbaikan kabel bawah laut sehingga berperan dalam percepatan pembangunan infrastruktur telekomunikasi khususnya kabel bawah laut di Indonesia.

Selain itu, perseroan berencana memperluas cakupan bisnisnya di Indonesia Tengah dengan rencana pengembangan SKKL Indonesia Tengah yang menghubungkan Pulau Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi. SKKL Indonesia Tengah dirancang memiliki 9 ruas dengan total panjang hingga 2.597 km. SKKL Indonesia Tengah akan menyambung kabel laut Sanur (Bali), Kawinda Nae, Labuan Bajo, Makassar, Selayar, Baubau, Wakatobi, Kendari, Morowali dan Luwuk. Saat ini proses pengembangan sedang dalam tahap persiapan perizinan dan kajian kelautan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *