Mon. Sep 16th, 2024

Melihat Rapor Keuangan Emiten Menara Telekomunikasi pada 2023

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Beberapa distributor menara telekomunikasi telah melaporkan kinerja keuangannya pada tahun 2023. Kinerja keuangan menara telekomunikasi bervariasi sepanjang tahun 2023, ada yang mencatatkan penurunan laba namun pendapatan meningkat.

Salah satu penerbit menara telekomunikasi yang mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada tahun 2023 adalah PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel. Pendapatan Mitratel tumbuh 11,2 persen menjadi Rp 8,59 triliun pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.

Bisnis penyewaan menara atau tower rental menjadi kontributor terbesar dengan nilai Rp7,14 triliun atau tumbuh 12,0%. Sementara itu, pendapatan dari sektor fiber optik terus tumbuh hingga menghasilkan pendapatan sebesar Rp 207 miliar. Laba bersih meningkat 12,6 persen menjadi Rp2,01 triliun pada 2023 dari Rp1,79 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Distributor menara telekomunikasi lainnya mencatatkan peningkatan pendapatan, namun labanya menurun pada tahun 2023. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 11,74 triliun pada tahun 2023. Pendapatan tersebut meningkat 6,38 persen dari tahun 2022 sebesar Rp 11,03 triliun. .

Di sisi lain, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 5,48 persen menjadi Rp3,25 triliun pada 2023 dari Rp3,44 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Begitu pula PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Perseroan akan meraup pendapatan sebesar Rp6,64 triliun pada tahun 2023. Pendapatan perseroan meningkat 1,78 persen dari tahun 2022 menjadi Rp6,52 triliun.

Sedangkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 4,7 persen menjadi Rp1,56 triliun pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp1,63 triliun.

Sementara emiten menara telekomunikasi lainnya yakni PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) mencatatkan pendapatan Rp 2,52 triliun, naik 8,74 persen dari tahun 2022 sebesar Rp 2,32 triliun. Selain itu, Perseroan juga memperkecil kerugian sepanjang tahun 2023. Kerugian Perseroan turun 60,6 persen menjadi Rp 844,39 miliar pada tahun 2023 dari tahun 2022 sebesar Rp 2,14 triliun.

Di sisi lain, PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) mencatatkan penurunan pendapatan dan laba pada tahun 2023. Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp955,26 miliar, turun 2,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 978,37 miliar. Laba perseroan turun 29,03 persen menjadi Rp150,49 miliar pada 2023 dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp212,08 miliar.

Sebelumnya diberitakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedikit melemah pada perdagangan 1 hingga 5 April 2024. Koreksi IHSG diyakini dipengaruhi sentimen global, khususnya data ekonomi Amerika Serikat (AS). dan nilai tukar Rupee melemah terhadap dolar AS.

Merujuk data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis Sabtu (4/6/2024), IHSG sebatas turun 0,03 persen ke 7.286,88 pada pekan ini. Pada pekan lalu, IHSG melemah 0,83 persen menjadi 7.288,81.

Sementara kapitalisasi pasar saham meningkat 1,67 persen selama sepekan menjadi Rp11,887 triliun dari Rp11,692 triliun pada pekan lalu. Rata-rata volume perdagangan harian dalam sepekan naik 6,16 persen menjadi 15,75 miliar lembar saham dari 14,83 miliar lembar saham pada akhir pekan lalu.

Selain itu, rata-rata nilai perdagangan harian mengalami peningkatan terbesar pada minggu ini. Rata-rata nilai transaksi harian meningkat 10,11 persen menjadi Rp12,41 triliun dari pekan lalu Rp11,27 triliun.

Di sisi lain, rata-rata frekuensi perdagangan selama sepekan mengalami penurunan sebesar 1,28 persen menjadi 1.006 ribu transaksi dari 1.020 ribu transaksi pada minggu lalu.

Pada hari Jumat, 5 April 2024, investor asing menjual saham senilai €3,76 triliun. Sementara itu, selama sepekan, investor asing melepas saham senilai Rp 11,41 triliun. Sepanjang tahun 2024, investor asing akan membeli saham senilai €16,63 triliun.

 

 

Kepala Riset PT Mega Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya mengatakan, pekan ini pasar tengah mencermati data ketenagakerjaan JOLTS AS yang menunjukkan pasar tenaga kerja AS masih kuat. Namun, komentar pejabat Federal Reserve (Fed) menciptakan ketidakpastian di pasar.

“Pendapat berbagai pejabat The Fed masih beragam: ada yang melihat tidak perlunya penurunan suku bunga di 2024, ada pula yang melihat peluang,” kata Cheryl saat dihubungi matthewgenovesesongstudies.com.

Dia mengatakan ketidakpastian Federal Reserve telah menyebabkan harga emas mencetak rekor. Selain itu, kami juga memperhitungkan ketegangan perang di Israel dan Suriah yang menyebabkan kenaikan harga minyak dan bahan baku energi, ujarnya.

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan IHSG melemah pada pekan ini seiring dengan aliran dana investor asing yang mencapai Rp 6,2 triliun di seluruh pasar.

“Pergerakan IHSG kami perkirakan akan mempengaruhi nilai tukar rupee terhadap dolar AS. Meski beberapa hari terakhir mengalami penurunan, namun di sisi lain juga berdampak pada tren harga bahan baku yang cenderung menguat,” ungkapnya. Herdita.

Dia mengatakan, para pelapor terkait dipengaruhi oleh emosi.

“Jadi aktivitas minggu ini kemungkinan besar akan singkat karena libur Idul Fitri,” ujarnya.

Untuk prakiraan IHSG 16 April 2024, kata Herditya, IHSG akan menguat terbatas dengan tren korektif. IHSG akan berada pada level support 7.261 dan resistance 7.309. Menurut Herditya, tren harga komoditas global akan terus mempengaruhi IHSG dan berbagai rilis data yaitu non-farm payrolls (NPF) dan inflasi di Amerika Serikat dan China.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *