Sat. Sep 21st, 2024

Melihat Saham Pilihan saat IHSG Kembali Cetak Rekor

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke posisi tertinggi pada periode 2-6 September 2024. IHSG mencapai rekor tertinggi baru pada Jumat, 6 September 2024.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (EIB) yang ditulis Minggu (8/9/2024), JHSG pada Jumat 6 September 2024 berada di posisi 7.721,84 dari posisi tertinggi sebelumnya di 7.694,53 pada Selasa 2 September 2024. kapitalisasi pasar mencapai rekor tertinggi Rp 13,217 triliun melampaui rekor sebelumnya sebesar Rp 13,127 triliun pada Selasa 2 September 2024.

CPI naik 0,67 persen menjadi 7.721,84 pada 2-6 September 2024 dari 7.670,73 pada minggu lalu. Kapitalisasi pasar naik 0,78% menjadi Rp13,217 triliun dari Rp13,114 triliun pada pekan lalu.

Associate Director Riset dan Investasi PT Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan, IHSG menguat seiring ekspektasi pelaku pasar dan investor terhadap penurunan suku bunga yang dilakukan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (Fed). ) pada bulan September 2024.

Dia yakin suku bunga yang lebih rendah dapat mendukung daya tarik aset berisiko seperti saham. Selain itu, ia berharap ketika suku bunga The Fed turun maka Bank Indonesia juga akan menurunkan suku bunganya. Situasi dan kondisi mendukung suku bunga yang berpotensi turun. Ekspektasi The Fed untuk menurunkan suku bunga sudah tiba, ujarnya saat dihubungi matthewgenovesesongstudies.com, ditulis Minggu (9/8/2024).

Namun Nico mengingatkan bahwa situasi geopolitik di Timur Tengah semakin meningkat seiring dengan demonstrasi di Israel. Hal ini dapat membebani pasar saham. Pada akhir tahun 2024, Nico memprediksi, JHSG berpotensi bergerak ke 7.640-7.720.

Seiring dengan terus mencetak rekor IHSG, Nico menilai indeks saham acuan sudah tinggi. Namun, kata dia, pasar juga sudah menentukan harga, artinya mencerminkan penurunan suku bunga The Fed.

 

Oleh karena itu, Nico yakin sejumlah sektor ekuitas masih menarik untuk diperhatikan, termasuk perbankan, sektor konsumen non-siklus, transportasi dan logistik, infrastruktur, real estat, dan otomotif.

Untuk saham favoritnya, Nico memilih saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT). Sedangkan di sektor diskresi konsumen, saham favoritnya adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dan PT Aspirasi Life Indonesia Tbk (ACES).

Sementara di sektor saham infrastruktur terdapat saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL). Sementara di sektor real estate, Nico memilih saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

 

Penafian: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor tertinggi pada awal September 2024. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kapitalisasi pasar bahkan mencatatkan rekor tertinggi bersama pada Jumat 6 September 2024.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis pada Sabtu (9/7/2024), IHSG mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di 7.721,84 dari rekor tertinggi sebelumnya di 7.694,53 pada Selasa 2 September 2024. Kapitalisasi pasar mencatatkan rekor tertinggi di level tersebut. Rp 13,217 triliun melampaui rekor sebelumnya sebesar Rp 13,127 triliun pada Selasa 2 September 2024.

Pekan ini tepatnya 2-6 September 2024, JHSG menguat 0,67 persen menjadi 7.721,84 dari posisi pekan lalu 7.670,73. Kapitalisasi pasar naik 0,78% menjadi Rp13,217 triliun dari Rp13,114 triliun pada pekan lalu.

Peningkatan terbesar terjadi pada rata-rata volume perdagangan harian bursa yang naik 13,27 persen menjadi 21,98 miliar lembar saham dari 19,40 miliar lembar saham pada pekan lalu.

Di sisi lain, rata-rata frekuensi perdagangan harian bursa turun 6,44% menjadi 1,12 juta perdagangan dari 1,2 juta perdagangan pada minggu sebelumnya. Rata-rata nilai perdagangan harian bursa turun 70,18% menjadi Rp10,69 triliun dari Rp35,86 triliun pada pekan lalu.

Pada Jumat 6 September 2024, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp 1,03 triliun. Investor asing melihat pembelian saham sebesar Rp 3,26 triliun selama sepekan. Selama tahun 2024, investor asing akan membeli saham senilai Rp 30,99 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, selama sepekan IHSG menguat 0,67%. “Secara teknis pergerakan IHSG masih dalam fase uptrend dan masih didominasi oleh nilai beli,” ujarnya saat dihubungi matthewgenovesesongstudies.com.

Soal sentimen, Herditya mengatakan pergerakan JHSG sangat dipengaruhi faktor global. Pertama, ekspektasi penurunan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (Fed) yang akan dilakukan pada September 2024. “Penurunan suku bunga diperkirakan sebesar 25 basis poin,” ujarnya. .

 

Kedua, data inflasi Indonesia cenderung lebih rendah sebesar 2,12 persen tahun ke tahun (YoY), dengan cadangan devisa meningkat menjadi US$150 miliar dari sebelumnya US$145 miliar.

Ketiga, kata Herditya, data manufaktur Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) sedang tren naik, dan data ketenagakerjaan AS bisa dikatakan membaik. Keempat, adanya penguatan nilai tukar rupee terhadap dolar AS.

Untuk pekan depan, Herditya memperkirakan, konsolidasi JHSG cenderung terbatas. IHSG akan berada di level support 7.541 dan level resistance 7.757.

Dari sisi sentimen IHSG, investor akan menantikan rilis data inflasi Tiongkok dan AS yang cenderung turun. Kedua, pergerakan nilai tukar rupee dan harga komoditas dunia.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *