Fri. Sep 20th, 2024

Menahan Menangis Bisa Meningkatkan Stres, Ini Penjelasannya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Terkadang keinginan untuk menangis muncul di saat yang tidak tepat, seperti di tempat kerja, di pesta, atau di situasi yang tidak memungkinkan, sehingga Anda tidak punya pilihan selain berhenti menangis sampai waktu yang tepat. Namun, berhenti menangis bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh Anda

“Menangis pada dasarnya adalah katup pelepas yang melepaskan tubuh Anda dari stres dan ketegangan berlebih. Ketika Anda menangis di depan mata dan Anda menahannya, sistem saraf simpatik (atau respons melawan-atau-lari) tubuh Anda akan bekerja, ” Kata Nicole Van Groningen, MD, dokter spesialis penyakit dalam di Cedars-Sinai Medical Center, dilansir Form

Otak Anda memberi sinyal pada kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol. Bahan kimia ini meningkatkan detak jantung dan tekanan darah Anda. Jadi jika ditahan sambil mencoba menangis, bisa membuat dada terasa sesak dan sulit bernapas.

“Memendam emosi (dalam hal ini, depresi atau kesedihan) justru akan memperburuknya dan membuat Anda merasa lebih buruk. Jadi, meskipun Anda mungkin berpikir Anda mengalihkan perhatian, Anda sebenarnya meningkatkan stres Anda,” kata psikolog Nikki Martinez. Memang benar, “kata psikolog Nikki Martinez. Psy.D.

Menangis sebenarnya membantu melepaskan emosi dan perasaan stres, oleh karena itu tidak disarankan untuk berhenti menangis karena dapat berdampak buruk.

Menahan keinginan untuk menangis sesekali adalah hal yang normal, tetapi melakukannya secara teratur dapat membuat respons stres tubuh Anda lebih berpeluang menimbulkan masalah.

Dalam jangka pendek, menghentikan panggilan dapat menyebabkan masalah yang mengganggu seperti mudah tersinggung, cemas, dan kurang tidur. Namun lama kelamaan, menahan air mata bisa menimbulkan masalah pada tubuh.

Jadi, jika Anda perlu menangis dan ingin meluangkan waktu sejenak, sebaiknya menangislah sebelum kembali beraktivitas seperti biasa. “Namun, jika Anda sedang berada di tengah-tengah sesuatu dan perlu menahan emosi, kemungkinan pelepasan emosi yang tertunda bisa berdampak negatif,” kata Van Groningen.

Tentu saja Anda tidak bisa mengendalikan air mata Anda seperti keran yang bisa dinyalakan dan dimatikan, karena emosi bisa berubah-ubah.

“Tetapi Anda dapat meminimalkan efek yang tidak diinginkan ini dengan belajar melepaskan stres dengan cara positif lainnya,” kata Martinez.

Ini tidak berarti Anda harus cepat-cepat membentak rekan kerja saat suasana hati Anda sedang buruk. Temukan saja beberapa teknik menghilangkan stres yang cocok untuk Anda, seperti berjalan-jalan, curhat bersama teman, atau mendengarkan musik. Penelitian juga menunjukkan bahwa mendengarkan lagu sedih bisa membuat perasaan lebih baik.

Tentu saja menangis memang membantu melepaskan emosi yang Anda rasakan, namun itu bukan satu-satunya cara untuk melepaskan stres dari tubuh Anda.

Seperti dikutip dari WebMD, menangis merupakan hal yang sangat positif dan menyehatkan karena menangis dapat melepaskan stres. Hal ini baik untuk menjaga kesehatan mental.

“Menangis mengaktifkan tubuh dengan cara yang sehat,” kata Stephen Sideroff, PhD, psikolog klinis di UCLA dan direktur Raoul Wallenberg Institute of Ethics.

Penelitian terhadap berbagai jenis air mata menemukan bahwa air mata emosional memiliki kadar hormon stres yang lebih tinggi dibandingkan air mata basal (alias pelumas) atau air mata refleks (terbentuk ketika ada sesuatu yang mengenai mata).

Air mata emosional juga mengandung lebih banyak mangan pengatur suasana hati dibandingkan jenis air mata lainnya. “Stres mengencangkan otot dan meningkatkan ketegangan, jadi saat Anda menangis, Anda melepaskan sebagian darinya,” kata Sideroff.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *