Thu. Oct 3rd, 2024

Menanti Angka PDB Indonesia hingga Kebijakan The Fed, Saham Ini Menarik Dipelototi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Perdagangan pekan ini hanya berlangsung selama 3 hari, yakni 6-8 Mei 2024. Sebab, ada hari libur di hari Kenaikan Yesus Kristus dan libur bersama pada 9-10 Mei 2024. Dimas Krisna Ramadhani, Analis Indo Premier Sekuritas (IPOT), mengimbau investor mewaspadai sejumlah sentimen yang diprediksi akan mempengaruhi pergerakan sejumlah saham.

Pertama, sentimen PDB Indonesia triwulan I tahun 2024. Data pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I diperkirakan mencapai 5% year-on-year. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan rekor kuartal sebelumnya (Q4 2023) sebesar 5,04% secara tahunan.

Berdasarkan data BPS, PDB Indonesia diperkirakan akan tumbuh mencapai rekor 5,3% pada tahun 2024, didukung oleh belanja terkait pemilu pada bulan Februari, jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (6/1/2024). Buku Harian Penerbit

Kedua, agenda penting berbagai emiten. Ada beberapa agenda penting dari berbagai emiten yang aksinya mempengaruhi IHSG pekan ini. Salah satunya adalah United Tractors Tbk (UNTR) yang memiliki sejarah dividen hingga saat ini. UNTR menyetujui pembagian dividen sebesar Rp1.569 per saham atau setara 6,5% dari harga berlaku untuk tahun buku 2023.

“Selain dividen, TPIA juga akan menyelenggarakan RUPS minggu ini tanggal 8 Mei. TPIA mengalami kenaikan harga sebesar 33,6% dalam sebulan terakhir, yang bisa menjadi kabar baik ekspektasi pada RUPS mendatang,” jelas Dimas.

Selain itu, pada pekan ini juga akan dilakukan penawaran umum perdana (IPO) Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) yang diharapkan dapat meningkatkan volume perdagangan harian di sela-sela berkurangnya hari perdagangan efektif akibat libur dan cuti bersama di bulan Mei. 9-10. Kebijakan Fed

Ketiga, mood berbagai pejabat Fed. Seperti sebelumnya, opini berbagai pejabat Bank Sentral terhadap kondisi perekonomian berdampak besar terhadap pergerakan indeks pasar saham.

Minggu ini, beberapa pejabat Fed, termasuk Presiden Fed Minneapolis Neil Kashkari dan Presiden Fed New York John Williams, akan berbagi pandangan mereka mengenai kondisi perekonomian dan arah kebijakan Fed untuk sisa tahun ini. memutuskan untuk mempertahankan suku bunga dan data NFP yang dirilis minggu sebelumnya.

Seringkali ide-ide mereka menjadi katalisator pasar dan menentukan arah pergerakan pasar selanjutnya, kata Dimas.

PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan saham ini untuk 3 hari perdagangan hingga Rabu, 8 Mei 2024, mencerminkan data dan sentimen ekonomi di atas. Antara lain buy dengan support di 770 dan resistance di 900 di ESSA). Beli PGAS dengan support di 1.450 dan resistance di 1.650. Beli juga pada pullback GOTO dengan support di 61 dan resistance di 72.

 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat satu kali pada Jumat 3 Mei 2024 di level 7.134 atau naik 1,6%. Dimas menilai IHSG saat ini sedang menguji support MA200 harian di 7.050.

Jika tidak bertahan, IHSG bisa saja turun terus hingga ke 6.800 – 6.900. Level 7.030 merupakan support yang sudah berkali-kali diuji ketika IHSG terkoreksi sedangkan resistance di 7.250. Area tersebut menjadi support dan IHSG di jangka pendek,” katanya.

Penguatan IHSG pada pekan lalu ditopang oleh top 2 gainer IDX Healthcare dan IDX Energy. IDX Healthcare naik 7% minggu lalu didukung oleh saham MIKA yang naik 5% minggu ini setelah melaporkan kinerja kuartal pertama yang berhasil meningkatkan laba bersih sebesar 25% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. .

Sementara itu, IDX Energy naik 2,5% pada pekan lalu, dipimpin oleh lonjakan 17% pada saham PGAS pada pekan lalu menyusul laporan pendapatan Q1 2024 yang mencatat kenaikan laba sebesar 40% dari tahun ke tahun. Di sisi lain, IDX Transport dan IDX Consumer Cyclical menjadi 2 top gainer di pasar pada pekan lalu. BEI Transport melemah -1,06% dalam sepekan terakhir.

“Dilihat dari aspek teknikal pada sektor ini, IDX Transport saat ini sedang mengalami downtrend yang kuat dalam jangka pendek dan berpotensi melanjutkan penurunan menuju area support 1200. Pekan lalu, IDX Transport ditutup pada level 1.298,” kata Dimas.

Sementara itu, Consumer Cyclical BEI melemah 0,4% dalam sepekan terakhir. Dari sisi teknikal, Dimas menjelaskan sektor ini juga mengalami tren penurunan yang kuat dalam jangka pendek dan berpotensi melanjutkan penurunannya ke level 720 jika gagal mempertahankan level 750 saat ini.

“Jika kita melihat candle sektor mingguan ini, kemungkinan akan terjadi konsolidasi sementara hingga level 780 – 800,” ujarnya.

 

 

Dimas menilai, ada tiga sentimen yang menjadi pendorong pasar pada pekan lalu, yakni keputusan suku bunga The Fed, laporan kinerja emiten kuartal I 2024 di IHSG, dan laporan non-farm payrolls AS bulan April.

Pada tanggal 2 Mei, Bank Sentral AS (FED) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya dan tidak memperkirakan kenaikan suku bunga lebih lanjut hingga sisa tahun ini. Namun, Jerome Powell juga mengatakan kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini hanya 1, dibandingkan penurunan suku bunga sebanyak 3 kali yang diprediksi pada FOMC pada Desember lalu.

Pekan lalu, beberapa emiten memaparkan laporan kinerja kuartal I-2024, termasuk emiten bank besar BMRI dan BBNI yang melaporkan kenaikan laba masing-masing sebesar 1,1% dan 2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Dari empat bank besar yaitu BBCA, BBRI, BMRI, BBNI, hanya BBCA dan BBNI yang berhasil mencatatkan peningkatan laba bersih secara kuartal ke kuartal, sedangkan BMRI dan BBRI mengalami penurunan laba bersih dibandingkan kuartal sebelumnya. ,” jelas Dimas.

 

Dimas menambahkan, saham emiten itu anjlok lebih dari 10% dalam sehari pada 2 Mei setelah BMRI memaparkan laporan pendapatan kuartal pertama, penurunan hari pertama lebih dari 10% dalam 12 tahun terakhir.

Terakhir, terkait sentimen non-farm payrolls AS bulan April, data ketenagakerjaan yang dirilis Jumat lalu menunjukkan keadaan perekonomian AS dan tingkat inflasi di sana. NFP bulan April mencatat penambahan lapangan kerja sebesar 175 ribu, jauh di bawah konsensus 303 ribu dan 243 ribu dari bulan sebelumnya.

Setelah rilis data tersebut, tiga indeks utama Wall Street ditutup menguat secara signifikan karena pasar bereaksi positif terhadap data tersebut dan berharap data ketenagakerjaan yang jauh di bawah perkiraan dapat berdampak positif terhadap inflasi di sana. , sehingga harapan The Fed untuk menurunkan suku bunga pada tahun 2024 dapat terwujud.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *