Fri. Sep 27th, 2024

Menarik untuk Disimak, Ini 4 Fakta Petasan yang Ada di Dunia

matthewgenovesesongstudies.com, Yogyakarta – Petasan atau percikan api merupakan salah satu jenis bahan peledak ringan. Api unggun banyak dijumpai di Indonesia pada waktu-waktu tertentu, seperti Tahun Baru, Tahun Baru Imlek atau Ramadhan, dan pada saat hari raya.

Anak-anak hingga orang dewasa sering bermain kerupuk. Menariknya, tradisi kerupuk sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.

Dikutip dari laman American Institute of Pyrotechnic Safety and Education, berikut fakta seputar kembang api yang menarik untuk disimak.

1. Sejarah Petasan

Pemantik api pertama kali ditemukan di Tiongkok sekitar tahun 200 SM pada masa puncak Dinasti Han. Dahulu petasan tidak menggunakan bubuk mesiu, melainkan melemparkan bambu ke dalam api.

Dalam kepercayaan Tiongkok, peledakan dilakukan untuk mengusir makhluk gunung bernama Nian yang akan mengganggu perayaan Tahun Baru. Bubuk mesiu kemudian ditemukan oleh Li Tian yang tinggal di Provinsi Hunan pada masa Dinasti Song 960 hingga 1279.

Campuran beberapa bahan seperti kalium nitrat, arang, dan belerang ditambahkan ke dalam bambu dan dibakar dalam tungku. Tanpa diduga, terjadi ledakan.

Berdasarkan hal tersebut, tanggal 18 April diperingati sebagai hari ditemukannya petasan. Masyarakat Tiongkok memberikan persembahan kepada arwah pendeta Li Tian setiap tanggal 18 April.

Pada tahun 1292, Marco Polo membawa petasan dari Tiongkok ke Italia. Saat itu, setiap perayaan di Italia selalu ditandai dengan ledakan kembang api.

Tidak hanya petasan, bubuk mesiu pada petasan juga digunakan untuk membuat senjata api dan meriam. Dengan demikian, Italia menjadi negara pertama di Eropa yang memproduksi kerupuk dan kembang api.

2. Hiburan favorit keluarga kerajaan Inggris

Perkembangan api unggun dan kembang api semakin menyebar ke seluruh dunia Inggris. Ratu Elizabeth I dikatakan sangat menyukai hobi ini, sehingga dia menyewa seorang ahli kembang api dan teknik kembang api.

Pakar ini dijuluki oleh temannya Manusia Hijau, Ahli Api Inggris.

3. Sejarah petasan di Indonesia

Pedagang Tionghoa membawa petasan ke Indonesia. Namun saat itu VOC melarang kerupuk terutama pada musim kemarau.

Larangan tersebut diumumkan karena barang mudah terbakar saat cuaca kering. Terlebih lagi, VOC tidak bisa membedakan antara suara tembakan dan tembakan.

Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, petasan menjadi populer di kalangan masyarakat karena dianggap sebagai simbol perlawanan terhadap kekuasaan kolonial. Mereka menggunakan petasan sebagai alat perlawanan dengan melemparkannya ke arah tentara Belanda.

Namun setelah Indonesia merdeka, penggunaan petasan semakin meningkat. Petasan digunakan sebagai hiburan dan dalam berbagai acara selama Ramadhan dan Idul Fitri.

4. Adanya aturan penggunaan kerupuk

Catatan awal menggambarkan pemicu api seperti bubuk mesiu atau bahan kimia peledak yang dibungkus kertas dan dinyalakan dengan obor kertas. Berdasarkan website Kabupaten Kulonprogo, Peraturan Kapolri No. 17 Tahun 2017 mengatur bahwa penggunaan kembang api oleh masyarakat dilarang.

Sedangkan kembang api dapat digunakan dengan banyak batasan seperti ukuran, kandungan amunisi, dan lokasi penggunaan. Di Amerika Serikat (AS), khususnya di kawasan New Hampshire, banyak petasan yang tergolong alat peledak.

Beberapa nama umum yang termasuk dalam kategori ini adalah M-80, M-100, M-250, M-500, Cherry Bombs, Quarter Sticks, dan Blockbusters.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *