Mon. Sep 16th, 2024

Meneropong Prospek Emiten Nikel di Indonesia, Cerah atau Lesu?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Harga nikel yang terpuruk sejak akhir tahun 2023 disebabkan oleh beberapa faktor. Lalu apa dampaknya bagi produsen nikel Indonesia? Pengamat Pasar Modal Wahyu Tri Luxono mengatakan ekspektasi eksportir nikel tidak hanya didasarkan pada korelasi pergerakan harga nikel. Pertama, karena didukung oleh ide dasar jangka menengah dan panjang. Sahamnya bukan jangka pendek, jadi ide nikel bisa didukung dalam jangka panjang, kata Wahyu kepada matthewgenovesesongstudies.com di Senin (8/7).

Wahyu menambahkan, emiten-emiten tersebut ditopang oleh komoditas terkait seperti tembaga. Komoditas seperti tembaga, alumunium, dan timah masih mempunyai prospek bagus pada tahun ini. 

Wahyu mengatakan, banyak komoditas seperti emas secara umum yang masih bagus, sedangkan tembaga, perak, dan aluminium menjadi yang terkuat tahun ini. Tak hanya itu, timah tahun ini masih cerah, hanya nikel yang turun. 

Meski nikel masih mengalami penurunan, Wahyu mengatakan eksportir nikel masih optimis dalam jangka panjang seiring berkembangnya ekosistem kendaraan listrik.

“Aset logam khususnya nikel dan turunannya masih strategis dan menjanjikan. “Faktor jangka panjang jelas didukung oleh tujuan industri hilir dan pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV),” jelasnya.  Banyak tawaran

Namun nikel mengalami tahun yang buruk karena meningkatnya pasokan nikel dari Indonesia dan konversi produk nikel kadar rendah menjadi logam berkualitas tinggi yang dapat dikirim ke gudang London Metal Exchange. 

Logam dan komoditas utama pembuat baterai mobil listrik turun hampir 50 persen menjadi $16.300 per ton pada bulan Desember lalu dan kini melemah menjadi $15.000.

 

Mengenai penurunan harga nikel, Wahyu menunjukkan bahwa alasannya sebagian disebabkan oleh peningkatan kapasitas nikel (dipicu oleh ancaman harga nikel terkait dengan rekor harga yang disebabkan oleh tekanan besar pada LME pada tahun 2022).

Hal ini juga disebabkan oleh harga nikel sulfat yang memenuhi lemahnya permintaan dan keluarnya pasar berjangka.

Tiongkok telah mengeksploitasi persaingan antara kedua produk nikel tersebut dengan memurnikan nikel sulfat yang tidak dapat dipisahkan menjadi logam mulia dan menawarkannya sebagai imbalan. 

“Namun, kelebihan nikel sulfat mulai meresap ke dalam kontrak kertas, sehingga memberikan tekanan pada profitabilitas seluruh industri,” tutupnya. 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *