Mon. Sep 23rd, 2024

Mengenal Asteroid Ryugu, Lebih Tua dari Matahari

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Asteroid Ryugu atau 162173 Ryugu merupakan asteroid yang berpotensi mengancam Bumi. Asteroid ini tergolong dalam kelompok Apollo.

Diluncurkan Kamis (4 Juli 2024), pesawat luar angkasa ini berdiameter sekitar 900 meter (3.000 kaki) dan merupakan objek gelap dengan tipe spektral langka Cb . Asteroid ini memiliki ciri-ciri gabungan asteroid tipe C dan tipe B.

Ryugu pertama kali ditemukan pada 10 Mei 1999 dan menjadi sasaran misi luar angkasa khusus Badan Antariksa Jepang (JAXA). Misi yang diberi nama Hayabusa2 ini diluncurkan pada tanggal 3 Desember 2014 dan berhasil sampai di Ryugu pada tanggal 27 Juni 2018.

Selama berada di Ryugu, Hayabusa2 melakukan berbagai observasi dan mengumpulkan sampel. Pesawat luar angkasa ini mampu memetakan permukaan asteroid secara detail, mempelajari komposisi batuannya.

Lubang-lubang kecil bahkan dibuat dengan menembakkan peluru tembaga. Pada November 2019, Hayabusa2 meninggalkan Ryuga dan kembali ke Bumi membawa paket sampel asteroid.

Kapsul tersebut tiba dengan selamat di Bumi pada 5 Desember 2020. Misi ini membawa kembali benda-benda berharga dari luar angkasa untuk pertama kalinya dalam 11 tahun.

Studi terhadap sampel Ryugu telah memberikan banyak informasi baru tentang sejarah awal mula matahari, pembentukan asteroid, dan awal mula kehidupan. Para ilmuwan mengetahui bahwa Ryugu kaya akan zat khusus, termasuk asam amino, yang merupakan bahan penyusun protein.

 

Hal ini menunjukkan bahwa asteroid mungkin memainkan peran penting dalam membawa bahan penyusun kehidupan ke Bumi.

Temuan menarik lainnya dari sampel Ryugu adalah bukti keberadaan air di masa lalu. Hal ini menunjukkan bahwa Ryugu mungkin memiliki lautan atau danau bawah tanah, yang mungkin menjadi tempat hidup mikroorganisme.

Melansir Science Alert, Kamis (4/7/2024), para ilmuwan juga sedang mempelajari benda-benda dari asteroid Ryugu. Dari hasil penelitian tersebut, ditemukan bahwa asteroid Ryugu tersusun dari komposisi yang mirip dengan kondrit berkarbon.

Kondrit merupakan salah satu jenis meteor batu (non-logam) yang tidak mengalami perubahan apapun dibandingkan bentuk aslinya. Meteor jenis ini terbuat dari berbagai jenis debu dan butiran benda yang ada pada masa prasejarah matahari atau asteroid purba.

Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan banyak hidrogen dan nitrogen berat. Kedua objek tersebut konsisten dengan asal usul ekstrasurya.

Inilah sebabnya para ilmuwan menduga asteroid Ryugu lebih tua dari Matahari. Ide ini sejalan dengan teori tentang komet yang dikatakan datang dari tempat yang jauh dari Matahari.

(Tiffany)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *