Fri. Sep 20th, 2024

Mengenal Blue Moon yang Akan Muncul pada 19 Agustus 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Batavia – Bulan biru atau full blue moon akan menjadi salah satu fenomena langit pada Agustus 2024. Dibawa dari luar angkasa pada Selasa (6/8/2024), blue moon merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menyebut purnama kedua. bulan. bertemu dalam satu bulan.

Pasalnya, siklus bulan membutuhkan waktu 29,5 hari untuk menyelesaikan satu siklus. Jadi secara teknis ada 12,4 bulan purnama setiap 365 hari.

Artinya setiap 2,8 tahun rata-rata terjadi 13 fenomena bulan purnama dalam 12 bulan. Fenomena bulan biru terakhir akan terjadi pada 30 Agustus 2023.

Fenomena bulan purnama biru berikutnya akan terjadi pada 19 Agustus 2024. Bulan biru adalah saat Bulan berada di sisi Bumi yang berlawanan dengan Matahari, posisinya tercapai setiap 29,5 hari.

Secara teknis, garis bujur langit adalah 180 derajat dari matahari di langit. Orbit bulan berjarak sekitar lima derajat dari bidang orbit bumi, meskipun bulan berada “di belakang” bumi, namun ia tidak berada dalam bayangan bumi saat mengorbit planet kita.

Melewati bayangan bumi kita melihat gerhana bulan, namun kali ini tidak terjadi. Cuaca bulan terbit bergantung pada zona waktu Anda, serta posisi bulan relatif terhadap bumi, bukan posisi bumi.

 

Melansir laman NASA, Selasa (8/6/2024), permukaan Bulan akan disinari penuh Matahari saat terjadi bulan biru. Bulan biru merupakan fenomena luar angkasa yang sangat langka dan unik karena tidak terjadi setiap tahun.

Istilah bulan biru pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris pada tahun 1528. Hal ini dilaporkan oleh Gordon Johnston dari NASA dalam panduannya tentang bulan purnama pada bulan Agustus dan September.

Bulan purnama ini dikenal oleh penduduk asli Amerika sebagai Bulan Sturgeon, karena ikan sturgeon besar dapat ditangkap dengan lebih mudah di Danau Besar dan danau besar lainnya pada saat ini. Bulan biru juga dikenal sebagai bulan hijau dan bulan gandum.

Umumnya ada dua jenis bulan biru, biru musiman atau lunar blues dan biru bulanan atau blue moon. Bulan biru musim ini merupakan bulan purnama ketiga dari fenomena astronomi dimana terjadi empat bulan purnama.

Sedangkan bulan Caerulean merupakan bulan purnama kedua dalam kalender Masehi, dimana dua bulan purnama bertemu.

 

Selain fenomena biru, Hujan Meteor Perseid juga akan terjadi pada Agustus 2024. Hujan Meteor Perseid akan terjadi pada tanggal 12 hingga 13 Agustus 2024.

Hujan meteor Perseid mencapai puncaknya pada pertengahan Agustus. Menurut NASA pada Selasa (8/6/2024), Perseid akan mengalami hujan meteor terbaik tahun 2024.

Sebagai meteor yang cepat dan terang, Perseid sering kali meninggalkan jejak cahaya dan warna yang panjang saat melintasi atmosfer bumi. Perseids adalah salah satu hujan meteor yang paling melimpah.

Hujan Meteor Proserpine mencapai puncaknya dengan 50 hingga 100 meteor terlihat per jam. Hujan Meteor Perseids dihasilkan oleh komet Swift-Tuttle yang ditemukan pada tahun 1862.

(Tiffany)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *