Fri. Oct 4th, 2024

Mengenal Endobronchial Ultrasound atau EBUS untuk Diagnosis Kanker Paru, Ini 3 Kelebihannya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Kanker paru-paru dapat didiagnosis melalui beberapa cara, termasuk USG endobronkial atau EBUS.

Menurut dokter spesialis paru RS MRCCC Semanggi Siloam Ginanjar Arum Desianti, EBUS merupakan prosedur yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran lebih jelas dengan mengambil sampel dari saluran napas, paru-paru, dan kelenjar getah bening. Prosedur ini melibatkan penggunaan selang kecil yang dilengkapi kamera video dan USG yang dimasukkan melalui mulut dan tenggorokan. Apa keuntungan dari prosedur EBUS?

EBUS memiliki beberapa keunggulan, antara lain kemampuannya untuk: Menawarkan sampel asli langsung dari area yang dicakup. Menghasilkan gambar detail untuk evaluasi patologis…. Menawarkan pilihan anestesi sedang atau anestesi umum.

Proses EBUS juga relatif cepat dan sebagian besar pasien bisa pulang pada hari yang sama, kata Arum dalam siaran pers dikutip Senin (15/7/2024).

“EBUS dapat menjadi pilihan diagnostik alternatif yang cocok karena tingkat akurasi dan keberhasilannya mencapai 95 persen. “Dengan bantuan diagnosis EBUS, pasien pasti akan mendapatkan proses pengobatan yang tepat sehingga kualitas hidupnya lebih baik,” ujarnya. Bagaimana prosedur EBUS dikelola?

Beberapa langkah yang dilakukan dalam prosedur EBUS antara lain: Persiapan

Sebelum USG endobronkial dilakukan, pasien menjalani pemeriksaan pra-prosedur, termasuk pemeriksaan fisik, dan riwayat kesehatan. Pasien mungkin perlu berpuasa selama beberapa jam sebelum prosedur, sesuai petunjuk dokter. Jika terdapat kondisi medis tertentu atau penggunaan obat tertentu, dokter akan memberikan petunjuk khusus mengenai persiapannya.

Langkah selanjutnya adalah anestesi. EBUS dapat dilakukan dengan anestesi sedang atau umum, tergantung pada situasi dan preferensi pasien.

Penting bagi pasien untuk mengikuti petunjuk dokter mengenai perlunya makan atau minum sebelum prosedur. Masukkan tabung USG endobronkial

Setelah pasien dibius, dokter akan memasukkan selang yang dilengkapi kamera dan alat USG, melalui mulut dan tenggorokan pasien. Tabung ini mencapai saluran udara, paru-paru dan mungkin kelenjar getah bening di dekatnya. Monitor visualisasi

Saat selang EBUS dimasukkan, dokter menggunakan monitor untuk melihat gambar saluran udara, paru-paru, dan kelenjar getah bening secara real-time. Gambar ini membantu dokter menemukan dan menilai area yang diperlukan.

Selain visualisasi, dokter dapat melakukan teknik aspirasi jarum transbronkial (TBNA) selama EBUS. Teknik ini memungkinkan dokter mengambil sampel jaringan atau cairan dari paru-paru dan kelenjar getah bening di sekitarnya dengan jarum kecil. Penutupan dan pemulihan

Setelah prosedur selesai, selang EBUS ditarik secara perlahan. Ketika efek anestesi hilang, pasien akan dipantau secara berkala untuk memastikan pemulihan yang tepat.

Setelah EBUS, dokter akan menggunakan sampel yang diambil selama prosedur untuk menganalisis dan mendiagnosis kondisi pasien lebih lanjut.

Secara umum, pasien dapat pulang pada hari yang sama setelah prosedur dilakukan, namun hal ini juga bergantung pada keadaan individu dan instruksi dokter.

“Jika terjadi gejala atau masalah yang tidak biasa setelah prosedur, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter,” saran Arum.

Setelah prosedur EBUS, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memastikan pemulihan terbaik, lanjut Arum. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan: Istirahat dan pemulihan

Setelah prosedur EBUS, penting bagi pasien untuk mendapatkan istirahat yang cukup agar tubuhnya dapat pulih. Hindari aktivitas berat dan pastikan Anda mendapatkan tidur malam yang nyenyak. Perawatan luka

Pasien mungkin mengalami ketidaknyamanan ringan atau sakit tenggorokan setelah prosedur. Air hangat dapat membantu meringankan gejala tersebut. Jika terjadi pendarahan atau infeksi, segera hubungi dokter. Pemantauan gejala

Setelah EBUS, pasien harus dimonitor untuk mengetahui adanya gejala yang tidak biasa seperti demam, batuk darah, atau sesak napas yang semakin parah. Jika hal ini terjadi, segera konsultasikan ke dokter. Pencegahan infeksi

Pasien harus menjaga kebersihan pribadi untuk mencegah infeksi setelah prosedur. Cuci tangan sampai bersih dengan sabun dan air, hindari keramaian dan hindari kontak dengan orang yang sedang sakit.

“Mencegah kanker paru-paru sangat penting. Merokok merupakan faktor risiko utama, jadi pencegahan merupakan langkah penting dalam berhenti merokok.”

“Mengonsumsi nutrisi yang baik untuk kesehatan paru-paru, menjalani hidup sehat, rutin memeriksakan kesehatan ke dokter paru, dan menggunakan alat pelindung diri terhadap paparan bahan kimia juga dapat membantu mencegah kanker paru-paru,” kata Arum.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *