Sat. Sep 7th, 2024

Mengenal Kudok, Senjata Tradisional Sumatra Selatan yang Jadi Alat Berkebun

matthewgenovesesongstudies.com, Palembang – Kudok merupakan salah satu senjata tradisional Sumatera Selatan, khususnya di daerah Besamah. Selain sebagai senjata tradisional, kudok juga menjadi alat pertanian, oleh-oleh, dan dapat dijadikan hiasan rumah.

Menurut indonesiakaya.com, kudok yang oleh penduduk setempat dikenal dengan sebutan sirih kudok adalah senjata tajam berbentuk parang. Senjata ini banyak digunakan oleh suku Bemes.

Senjata ini juga banyak digunakan oleh masyarakat Kabupaten Lahat dan masyarakat Manna di Provinsi Bengkulu Selatan. Karena Manna dahulu merupakan wilayah Sumatera Selatan, maka sebagian besar masyarakatnya berasal dari Besmah.

Meski tergolong senjata tajam, namun banyak warga sekitar yang memanfaatkannya sebagai alat berkebun. Ujung bilahnya yang tajam mempunyai gagang membulat (pulu) sehingga membuat senjata ini dikenal dengan sebutan kudok sirih atau kudok petelur.

Kudok juga dilengkapi dengan kunci (beranke) untuk mengamankannya. Selain kudok sirih yang umum ditemukan, ada sekitar 10 jenis kudok yang berbeda-beda, yang masing-masing memiliki bentuk dan fungsi tersendiri. Diantara berbagai ras tersebut, ayam yang paling banyak dicari adalah ayam Beteluk, Lunku, Gerahan dan Kudok Rambai.

 

Pada umumnya barang-barang tersebut terbuat dari besi atau baja. Bahkan banyak pengrajin yang menggunakan pegas mesin, terutama buatan Jerman dan Italia, karena banyak mengandung baja.

Pegangannya terbuat dari kayu jati. Saat ini lapisan pelindungnya terbuat dari kayu kapur.

Batang dan kulit batang kudok biasanya dibungkus dengan rotan halus. Gulungan pada gagangnya biasanya diperkuat dengan malau (sejenis damar pohon).

Terdapat pengait di sisi kiri sarung agar mudah dibawa. Pengaitnya terbuat dari kayu atau tanduk yang bisa dipasang di sisi kiri bagasi.

Kudok biasanya dibuat dalam dua ukuran, yaitu antara 30-35 cm dan 25-30 cm. Hal ini ditentukan oleh fungsi ukuran.

Kudo berukuran besar sering digunakan untuk membelah kayu atau bambu, sedangkan kudo berukuran lebih kecil lebih umum digunakan sebagai alat pelindung diri. Namun, tidak jarang masyarakat menggunakan katak berukuran kecil seperti pemotong kayu atau bambu.

Bahkan saat ini, kudoka dapat ditemukan di pasar yang menjual peralatan pertanian dan toko suvenir. Kudok merupakan identitas budaya yang khas sehingga sangat cocok dijadikan oleh-oleh.

(res.)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *