Mon. Sep 16th, 2024

Mengenal Planet Mirip Bumi yang Ditemukan Astronom

matthewgenovesesongstudies.com, Batavia – Astronot terus menjelajahi luar angkasa karena berbagai alasan. Salah satunya adalah mencari tahu apakah manusia bisa hidup di planet lain.

Faktanya, para astronot berusaha menemukan tanda-tanda kehidupan di luar bumi. Selama lebih dari 30 tahun, para ahli telah menemukan lebih dari 5.000 planet lain yang tersebar di seluruh dunia.

Para astronom baru-baru ini menemukan sebuah planet ekstrasurya seukuran Bumi. Planet ini mengorbit bintang yang berukuran 100 kali matahari.

Planet tersebut diberi nama Speculoos-3b. Melansir website NASA, Kamis (23/5/2024), Speculoos-3b diketahui berukuran sebesar Bumi dan berjarak 55 tahun cahaya.

Penemuan planet Speculoos-3b dipublikasikan pada Mei 2024 di Nature Astronomy dan dilakukan oleh proyek SPECULOOS. Proyek ini dari Universitas Leiden, Belgia.

Mereka juga berkolaborasi dengan Universitas Birmingham, Cambridge, Bern, dan Massachusetts Institute of Technology. Para peneliti melihat sebuah planet lewat di permukaan bintang, sehingga meredupkan cahaya bintang.

Pergerakan jaringan cermin global teleskop robotik telah terdeteksi. Bintang merah dingin membentuk sekitar 70 persen bintang di galaksi dan bertahan sekitar 100 miliar tahun.

Dari jumlah tersebut ia menjadikan bintang terakhir yang bersinar di alam semesta. Sedangkan planet Speculoos-3b. 10 lebih banyak dari planet ekstrasurya berikutnya yang diketahui, Proxima Centauri.

 

Planet ini merupakan planet kedua yang ditemukan dalam sistem bintang yang sama, yaitu mengelilingi bintang katai dingin. Katai ultra-dingin ini berukuran sama dengan Jupiter dan dua kali lebih dingin dari Matahari.

Tak hanya itu, bintang yang mengorbit planet ini memiliki kecerahan 100 lebih sedikit. Sayangnya, tidak banyak yang diketahui tentang bintang katai yang sangat keren karena kecerahannya.

Tapi mereka ada dimana-mana di sepanjang Bima Sakti. Satu tahun atau orbit mengelilingi bintang cermin 3b berlangsung sekitar 17 jam.

Sejak saat itu, siang dan malam tidak pernah berakhir. Fisikawan beranggapan bahwa planet-planet bergerak sejajar, sehingga sisi yang sama, yang disebut sisi hari, selalu menghadap bintang, seperti halnya bulan terhadap bumi.

Di sisi lain, malam di sisinya akan ditutup dalam kegelapan abadi. Karena cepatnya pergantian siang dan malam, pasang surut planet-planet tampak tertutup.

Meski bintangnya jauh lebih dingin, planet Speculoos-3b menerima banyak energi. Planet Speculoos-3b berukuran sekitar 16 kali lebih besar dari bintangnya dibandingkan Bumi dari Matahari.

Dalam lingkungan seperti itu, kemungkinan besar akan terdapat atmosfer di sekitar planet ini.

(Tiffany)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *