Fri. Sep 20th, 2024

Mengenal Skoliosis Postural atau Palsu, Kelainan Tulang Belakang Gara-Gara Keseringan Duduk Bungkuk

matthewgenovesesongstudies.com, Tangsel Nyeri tulang belakang atau skoliosis ternyata ada banyak jenisnya. Ini termasuk skoliosis struktural dan skoliosis postural, juga dikenal sebagai skoliosis palsu.

 “Masyarakat harus memahami bahwa ada skoliosis struktural dan lateral. Ada juga perbedaan pengobatannya,” kata Konsultan Tulang Belakang Eka Hospital BSD Tangerang Selatan, dr. Phedy, Sp.OT (K) Tulang Belakang.

Skoliosis struktural terjadi pada cacat lahir dengan tulang belakang melengkung atau menyamping seperti huruf S atau bahkan ada yang membentuk C. Kondisi ini memerlukan penanganan khusus, mulai dari perawatan dengan bantuan brace selama 6 bulan hingga 1 tahun, hingga perawatan dengan bantuan brace. operasi selesai. diperlukan jika sudut lentur lebih besar dari 90 derajat.

Sebaliknya, skoliosis postural terjadi akibat duduk atau melakukan aktivitas yang merangsang tulang berbentuk S. 

Misalnya kebiasaan duduk membungkuk, melakukan aktivitas yang sama dalam waktu lama dan posisi lama, serta mengulanginya dalam jangka waktu lama, maka itu adalah skoliosis palsu, kata Phedy dalam konferensi pers saat itu. . sebelum.

Pada kasus skoliosis postural, hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena ketika pasien diarahkan untuk duduk atau berdiri, tulang belakang akan mengikuti. Jadi, sebaiknya Anda dipaksa untuk duduk atau berdiri kembali sesuai fungsinya.

 “Tetapi jika hanya memakai tas selempang di satu sisi, apalagi hanya satu atau dua jam, tanpa tidur, tidak akan mengubah bentuk tulang,” ujarnya.

Dalam kasus skoliosis postural, seseorang dapat pulih dengan mudah. Mulai dari aktivitas rutin, kurang tidur, hingga olahraga berat.

“Olahraga untuk melatih otot dan tulang belakang. Seperti yoga, pilates, berenang, atau peregangan hanya untuk melatih tulang belakang. Kalau olahraganya jalan ya, bagus untuk jantung, tapi tidak berpengaruh pada tulang belakang.” kata Phedy.

 

Bahkan, pergi ke gym atau angkat beban juga dianjurkan bagi penderita skoliosis struktural dan posterior. Tidak peduli seberapa besar beban yang Anda angkat, asalkan berbagai gerakannya diawasi oleh instruktur resmi.

Yang harus diingat, lanjut Phedy, adalah intensitas atau lamanya latihan atau latihan. Waktu berolahraga bagi penderita skoliosis sebaiknya aktif dan lebih banyak berolahraga. Luangkan waktu untuk berolahraga setidaknya dua hingga tiga kali seminggu.

 Alasannya bukan untuk mengobati skoliosis struktural, tapi untuk melatih otot agar tidak cedera, otot semakin kuat, ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *