Sun. Sep 29th, 2024

Mengenal Tiotropium, Obat Inhalasi yang Bantu Kendalikan Gejala Asma dan PPOK

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) sesekali menggunakan inhaler untuk meredakan gejala sesak napas yang berulang.

Di dalam inhaler, penderita asma tidak menghirup udara, air atau bubuk, melainkan mengandung obat yang disebut tiotropium. Tiotropium biasanya dimasukkan ke dalam inhaler agar bisa disemprotkan atau mudah dihisap ke dalam mulut.

Menurut dokter spesialis paru Susanthy Djajalaksana, penyakit paru obstruktif kronik bersifat progresif atau dapat memburuk seiring berjalannya waktu.

“Tetapi dengan pengobatan yang efektif, penderita apnea tidur obstruktif dapat menghilangkan gejalanya dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik,” kata Susanthy dalam seminar teknologi inhaler dan sistem non-inhaler serta obat penyakit paru-paru di Actavis Indonesia, Kamis, Mei 23 Agustus 2024.

Salah satu upaya efektif adalah penggunaan inhaler yang mengandung tiotropium bromida. Ini adalah prosedur medis untuk mengendalikan dan mencegah gejala yang disebabkan oleh asma dan PPOK.

Tiotropium dapat mengendalikan gejala dengan cara merelaksasi dan melebarkan otot-otot saluran napas sehingga penderita PPOK dapat bernapas lebih lega.

Sementara itu, Budhi Antariksa, Ketua Kelompok Kerja Asma PPOK Perhimpunan Penyakit Paru Indonesia (PDPI), mencatat bahwa tiotropium adalah pilihan yang berguna untuk pasien dengan penyakit pernapasan kronis.

“Terbukti secara klinis dapat meningkatkan fungsi paru-paru, mengurangi sesak napas dan penyakit pernafasan. “Pemberian obat ini dapat meningkatkan kualitas hidup pasien PPOK,” kata Budhi.

Diketahui pula bahwa PPOK merupakan penyakit yang mengganggu sistem pernapasan. Dimana bagian paru-paru lama kelamaan mengalami peradangan.

Kondisi peradangan ini secara klinis ditemukan pada salah satu bagian atau bahkan seluruh paru.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), PPOK merupakan penyebab kematian ketiga di dunia. Kematian pasien PPOK mencapai 3,23 juta orang pada tahun 2019.

PPOK merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Alasannya termasuk peningkatan paparan faktor risiko seperti kebiasaan merokok dan polusi udara dalam dan luar ruangan, serta peningkatan harapan hidup.

Selain memberikan informasi mengenai PPOK, seminar ini juga memperkenalkan tiotropium dengan teknologi inhaler ZONDA® Actavis Indonesia.

Tiotropium telah menjadi standar emas untuk mengobati penyakit paru-paru dan asma. Tiotropium bekerja dengan cara mengendurkan otot-otot pernapasan sehingga udara dapat masuk dan keluar paru-paru tanpa hambatan.

Penggunaan teknologi inhaler ZONDA memberikan tingkat tiotropium yang terukur dan secara efektif mengontrol pembukaan saluran napas. Namun penggunaan tiotropium dengan teknologi Zonda harus dalam pengawasan dokter atau dokter spesialis.

Pengalaman penggunaan tiotropium pada pasien PPOK telah berulang kali menunjukkan bahwa obat ini tidak membantu pasien hanya ketika mereka mengalami sesak napas. Namun, hal ini dapat mengurangi dampak penyakit dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pasien dapat terus beraktivitas dan meningkatkan kualitas hidup dengan risiko efek samping yang lebih kecil.

“COD merupakan penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan, namun dengan perawatan yang tepat, pasien dapat mengendalikan gejala dan memperlambat perkembangan penyakitnya,” kata Hanadi Setiarto, Presiden PT Actavis Indonesia.

“Kami juga berharap kehadiran tiotropium bersama dengan Actavis ZONDA® inhaler dapat menjadi pilihan pengobatan PPOK di Indonesia. Ia menambahkan, “penggunaan tiotropium setiap hari dapat membantu pasien sesak napas serta mengurangi dan mengurangi dampaknya. tentang penyakit dalam kehidupan sehari-hari.”

Dengan cara ini, pasien dapat terus berkarya dan meningkatkan kualitas hidupnya. Tiotropium dapat diperoleh dengan teknologi inhaler ZONDA® setelah berkonsultasi dengan dokter.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *