Fri. Sep 20th, 2024

Menkes Budi Gunadi Sadikin Soroti Layanan Rujukan Rumah Sakit, Harus Humanis Bukan Administratif

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menteri Kesehatan RI Budi Junadi Sadikin menekankan perlunya peningkatan layanan rujukan rumah sakit di Indonesia yang termasuk dalam dua pilar transformasi kesehatan, yakni Pilar 1 Transformasi Pelayanan Primer dan Pilar 2 Layanan Referensi Transformasi.

Seperti dilansir Sehat Negeriko pada Minggu, 3 Maret, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pada Konferensi Kerja Kesehatan Daerah Jawa Tengah pada Kamis, 29 Februari 2024: “Pertama-tama, perlu dilakukan penyesuaian rujukan berdasarkan jenis dan tingkat keparahannya. penyakit,” 2024, PM. Ia menegaskan, prinsip rujukannya harus bersifat kemanusiaan dan bukan sekedar administratif.

Kedua, layanan rujukan rumah sakit harus dimodifikasi untuk mengakomodasi efisiensi layanan kesehatan yang mampu menangani penyakit tersebut. Ketiga, akses terhadap layanan harus cepat dan nyaman. Artinya, jika Puskesmas pusat mampu memberikan pelayanan yang memadai maka pasien tidak perlu dirujuk ke rumah sakit, ujarnya.

Menteri Kesehatan Budi mengatakan, sistem rujukan di Indonesia selama ini cenderung bersifat administratif. Oleh karena itu, Menteri Kesehatan berkomitmen untuk mentransformasikan layanan rujukan di Indonesia. Meski proyek tersebut masih dalam tahap pengembangan, Menkes menyambut baik kontribusi semua pihak.

Perubahan kini tengah diterapkan pada layanan rujukan, khususnya layanan Kanker, Jantung, Stroke, dan Penyakit Ginjal (KJSU). Menkes Budi juga meminta seluruh pihak yang terlibat turut berkontribusi dalam meningkatkan cara dan budaya kerja yang baik agar Kemenkes bisa meninggalkan perilaku yang merugikan pasien.

Selain itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Unita Diah Suminar mengatakan, untuk mewujudkan transformasi layanan kesehatan primer, Jawa Tengah mengeluarkan keputusan manajemen sebagai payung hukum untuk melakukan percobaan integrasi layanan primer.

“Dari 881 puskesmas, kami sudah bisa melakukan uji coba pada bulan ini dan ke depan. Totalnya ada 281 puskesmas, 331 puskesmas pembantu (Posto), dan 2.305 puskesmas,” ujarnya. Acara yang bertemakan “Memperkuat Integrasi Pelayanan Primer dan Rujukan di Provinsi Jawa Tengah” ini dihadiri oleh berbagai dinas terkait pembangunan kesehatan di Provinsi Jawa Tengah antara lain pemerintah daerah, pemerintah pusat, TNI/Akapolri, Sektor Swasta dan Pemerintah. Masyarakat.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *