Thu. Sep 19th, 2024

Menko Airlangga Jadi Panelis Clean Economy Investor Forum IPEF 2024

By admin Aug5,2024 #Airlangga Hartarto

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Dengan target investasi sebesar Rp1.650 juta pada tahun 2024, pemerintah Indonesia terus mendorong pertumbuhan infrastruktur dan mendorong pembangunan berkelanjutan, termasuk partisipasi dalam Indo-Pacific Economic Framework (IPEF). ). ) Clean Economy Investor Forum 2024, Singapura, Kamis (6/6). Pengumuman bisnis ini merupakan bagian dari rangkaian Konferensi Tingkat Menteri IPEF yang diadakan di Singapura pada tanggal 5 hingga 6 Juni.

Diluncurkan oleh Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, agenda IPEF CEIF 2024 juga merupakan platform untuk mempertemukan wirausahawan dari seluruh dunia dan proyek berkelanjutan di kawasan Indo-Pasifik untuk fokus pada proyek yang mendukung ekonomi dan teknologi bersih. . Konferensi ini diharapkan menghasilkan berbagai kesepakatan investasi yang membawa manfaat nyata dari kerja sama IPEF.

Selain menyambut seluruh anggota majelis, Perdana Menteri Lawrence Wong menyoroti pentingnya pilar ringan perekonomian untuk pengembangan dan penerapan teknologi maju. Investasi di bidang ini juga akan mendukung energi bersih dan pembangunan berkelanjutan.

Berbicara pada pertemuan tersebut, Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengatakan bahwa Amerika Serikat akan mengucurkan dana sebesar $25 miliar ke kawasan Indo-Pasifik untuk mencari peluang finansial melalui masyarakat. Selain itu, Sekretaris Gina Raimondo mengatakan banyak IPEF yang mendukung berbagai proyek di negara mitra, termasuk pembangunan Pusat Data di Indonesia.

Dalam pertemuan ini, Menteri Koordinator Perekonomian Airlanga Hartarto menjadi panelis dan membuka diskusi panel bertema Konstruksi: Investasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Masa Depan Berkelanjutan, bersama Menteri Perdagangan India Shri Sunil Bartwal, CEO Temasek Holdings. Swasta) Terbatas & Temasek International Pte. Ltd. Dilhan Pillai, serta KKR & Co. Inc. Joseph Bae.

“Pembiayaan investasi yang diperlukan untuk meningkatkan kontribusi nasional Indonesia sebesar US$281 miliar. Target mencapai net zero pada tahun 2060, Indonesia membutuhkan sekitar US$1,1 juta,” kata Menko Airlanga dalam sambutannya.

Selain itu, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Indonesia juga telah mengembangkan rencana untuk mendukung green money melalui banyak metode keuangan seperti green, green sukuk, green taxonomy, dan carbon pricing. Indonesia juga bekerja sama dengan pemerintah Jepang melalui program Just Energy Transition Partnership (JETP) dengan pendanaan sebesar US$20 miliar.

Selain itu, Indonesia juga bekerja sama melalui program ASEAN Zero Emission Community (AZEC) dengan pembiayaan sebesar US$500 miliar, yang meliputi proyek panas bumi Muara Laboh dan proyek lainnya seperti pembangkit listrik tenaga sampah berkapasitas 80 MW di Legok Nangka. kapasitasnya 35-40 MW.

“Indonesia juga mendukung kebijakan Kawasan Ekonomi Khusus dan Undang-Undang Cipta Kerja,” kata Menko Airlanga.

Saat ini, Menko Airlanga juga menyampaikan bahwa Indonesia juga akan mengusulkan 21 proyek pembangunan hijau untuk dibiayai dalam rangkaian pertemuan IPEF ini, 19 di antaranya merupakan proyek pipeline.

“Ada dua proyek yang hampir selesai, Green Refinery Cilacap senilai US$860 juta dan Green Refinery Plaju di Sumatera Selatan senilai US$860 juta,” kata Menko Airlanga.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *