Mon. Sep 16th, 2024

Menko Airlangga Lobi Lord Benyon agar Sawit Indonesia Lolos Aturan Lingkungan Hidup Inggris

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto berkunjung ke Inggris. Dalam kunjungan kerja kali ini, Menko Airlangga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Inggris bidang Iklim, Lingkungan Hidup dan Energi Richard Henry Ronald Benyon (Lord Benyon).

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Koordinator Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia mempertimbangkan usulan undang-undang Inggris tentang uji tuntas produk-produk yang berisiko terhadap hutan di bawah Undang-Undang Lingkungan Hidup Inggris, yang akan mempengaruhi perdagangan produk-produk maju Indonesia seperti minyak sawit.

Aturan Duty Due Diligence tidak boleh menimbulkan distorsi perdagangan atau diskriminatif dalam cakupan produk dan perlakuan nasional, kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/5/2024).

Negara-negara berkembang mempunyai hak untuk membangun sistem perdagangan multilateral yang berkelanjutan. Oleh karena itu, Menko Airlangga berharap Pemerintah Inggris tetap berpegang pada prinsip transparansi, non-diskriminasi dan kepatuhan terhadap aturan dan ketentuan perdagangan multilateral. Pendekatan kemitraan

Menteri Richard menjawab bahwa Pemerintah Inggris akan melakukan pendekatan kemitraan dalam menerapkan aturan uji tuntas produk berkelanjutan dengan mempertimbangkan standar dan kualifikasi yang sudah ada di negara mitra, seperti Skema Minyak Sawit Berkelanjutan Indonesia (ISPO) dan Pohon Kelapa Sawit Berkelanjutan. meja bundar. . Minyak (RSPO).

Pemerintah Inggris juga sadar akan kehidupan para petani kecil yang bekerja di sektor perkebunan kelapa sawit. Selain itu, Menteri Richard menegaskan bahwa Inggris menerapkan aturan yang berbeda untuk UE dan ingin membangun rantai pasokan produk berkelanjutan dengan Indonesia yang tidak menimbulkan ancaman terhadap kelestarian hutan.

Dalam pertemuan tersebut, Menko Airlangga secara gamblang memaparkan kemajuan yang dicapai Indonesia dalam pengendalian emisi gas rumah kaca melalui berbagai upaya seperti program B40, penanaman mangrove, dan percepatan transfer energi.

Menteri Richard sangat senang dengan penjelasan tersebut dan berharap dapat mengetahui kemajuan Indonesia. Sebagai wujud komitmen kuat dalam mengatasi perubahan iklim, Indonesia telah mengajukan Nationally Prepared Contribution (NDC) kepada Sekretariat UNFCCC pada bulan September 2022 dengan peningkatan target penurunan emisi dari 29% pada NDC Pertama dan menjadi 31,89% tanpa syarat (no condition). ). Membantu).

Pada saat yang sama, kondisi (dengan dukungan internasional) meningkat dari 41% pada NDC pertama menjadi 43,20%. NDC mencakup upaya setiap negara untuk mengurangi emisi nasional dan beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim.

Di akhir pertemuan, Menko Airlangga dan Menteri Richard sepakat untuk melanjutkan dialog FACT (Forestry, Agriculture and Commodity Trade) sebagai forum global untuk berdiskusi secara informal antara pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya, baik dari negara produsen maupun negara konsumen, yang terlibat dalam hal-hal terkait. perdagangan komoditas dengan deforestasi tropis. Richard juga mengapresiasi peran Indonesia sebagai co-chair.

Dalam pertemuan tersebut, Menko Airlangga didampingi Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Duta Besar RI untuk Inggris Desra Believe, Menko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Wakil Menko Perekonomian Edi Pambudi dan staf ahli Kemenko Perekonomian Rizal Edwin Manangsang .

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *