Thu. Sep 19th, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Kontroversi baterai lithium ferrophosphate (LFP) dan nikel masih menjadi perbincangan hangat. Terutama dengan produsen mobil listrik Tesla, yang akan beralih 100% ke LFP dan akan meninggalkan nikel di pabrik perakitannya di Shanghai.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan langsung membantah klaim tersebut dan juga menyebut pabrik mobil listrik AS di Shanghai, China, masih menggunakan nikel.

Meski begitu, Luhut juga menyebut Indonesia juga tengah mengembangkan baterai LFP ini dengan bekerja sama dengan China.

“Kami bersyukur LFP juga kami kembangkan bersama China dan baterai lithium yang kami kembangkan bersama China dan lainnya,” jelas Luhut, seperti dikutip dari akun Instagram resminya, @luhut.pandjaitan, seperti dikutip Selasa (30/1/ 2024).

Selain itu, Luhut juga mengatakan Tesla sendiri masih menggunakan nikel untuk baterai kendaraan listrik dan komponen tersebut dipasok oleh LG.

Selain itu, masyarakat juga harus sadar bahwa baterai lithium berbahan nikel bisa didaur ulang, sedangkan baterai LFP belum bisa didaur ulang, kata Luhut.

Meski demikian, Luhut juga tak memungkiri ada beberapa produsen yang sudah mempertimbangkan untuk menggunakan LFP. Hal ini dijelaskan dengan berkembangnya penelitian di bidang baterai kendaraan listrik.

“Memang ada yang meluncurkan LFP karena riset LFP sedang berkembang. Ya, mungkin suatu saat penggunaan nikel akan berkurang, jadi kita harus mendorongnya juga. Tapi itu sesuatu yang terukur,” tegasnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *