Thu. Sep 19th, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengatakan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) akan meningkatkan keamanan siber di Indonesia.

Langkah ini diambil setelah serangan ransomware Brain Cipher menyasar Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, salah satu langkah yang akan dilakukan adalah kaitannya dengan pengendalian komando BSSN.

“BSSN juga akan terus meningkatkan keamanan siber dengan mengintegrasikan BSSN dengan komando di Ragunan, termasuk aktivasi CISRT, tim tanggap insiden keamanan yang membawahi BSSN,” ujarnya.

Lebih lanjut Menko Polhukam mengatakan, salah satu tugas kelompok ini adalah memantau apakah sudah ada pemberitahuan ke lembaga yang berwenang, namun tidak ada.

Selain itu, kata Hadi, ada pula rencana mengkaji ulang perintah presiden terkait operasional siber, termasuk BSSN dan jajarannya.

Hal ini dilakukan agar jika terjadi masalah dapat lebih mudah dalam mengatur perintahnya. Langkah kedua adalah menghimbau pengguna untuk berhati-hati dalam menggunakan kata sandi.

“Kami mengeluarkan surat edaran agar penggunaan password oleh para pengguna tersebut harus hati-hati dan tidak sembarangan dan BSSN akan memantaunya,” ujarnya.

Hal ini dilakukan untuk menjamin keamanan siber agar tidak timbul masalah serius.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan saat itu menyatakan pemerintah menargetkan PDNS 2 bisa aktif kembali pada Juli 2024.

Menko Polhukam dalam jumpa pers menyatakan cold site Batam mendukung PDNS 2. Dengan cara ini, situs ini diperbarui sebagai hot spot khusus untuk layanan strategis.

“Dari hasil rapat koordinasi, saya dapat menyimpulkan bahwa dinas yang menggunakan PDNS 2 akan bisa aktif melakukan pelayanan pada Juli 2024,” ujarnya dalam jumpa pers, Senin (7 Januari 2024).

Menko Polhukam mengatakan DRC (Daster Recovery Center) yang berlokasi di Batam mampu memberikan layanan melalui layanan otomatis dan interaktif.

“Jadi kalau kita lihat kejadian kemarin, imigrasi belum bisa melayani masyarakat. Jadi ke depan bulan Juli ini kapasitas pelayanannya bisa kita tingkatkan dengan cepat,” jelasnya.

Bersamaan dengan itu, Menko Polhukam juga menegaskan bahwa setiap penyewa atau kementerian harus memiliki cadangan. Dia mencatat bahwa pencadangan akan menjadi wajib bagi penyewa setelah serangan terhadap Pusat Data Nasional.

“Masing-masing tenant atau kementerian juga harus punya cadangan. Ini wajib dan bukan pilihan lagi, jadi kalau PDNS yang berfungsi jalan, ada pemadaman, cadangannya tetap ada,” ujarnya.

Sekadar info, PDNS 2 yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur diketahui terkena serangan ransomware Brain Chipper pada pekan lalu. 

Ransomware Brain Chipper sendiri disebut-sebut dibuat menggunakan teknologi Lockbit 3.0 yang menurut beberapa sumber sulit ditembus.

Pelaku serangan ransomware meminta uang tebusan sebesar $8 juta (sekitar Rs 131 miliar) untuk memulihkan data terenkripsi.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sebelumnya telah memberikan update terkini perkembangan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS). 

Herlan Wijanarko, Head of Network and IT Solutions Telkom, mengatakan ada beberapa upaya untuk memulihkan PDNS 2 di Surabaya.

“Sejak kejadian hingga hari ini, kami telah mendapat bantuan dari BSSN, Kominfo dan para penggarap, berupaya melakukan pemulihan dengan sumber daya yang ada,” kata Herlan dalam jumpa pers, Rabu (26 Juni 2024).

Namun, dia mengatakan Kominfo tidak bisa lagi mencari informasi yang terenkripsi.

“Beberapa data terenkripsi tidak lagi dapat dipulihkan,” katanya.

Meski data yang diambil tidak bisa dikembalikan, Herlan mengatakan sebagian data penyewa Tietokeskus masih ada cadangannya.

“Kami temukan masih ada 44 tenant yang mendapat dukungan,” ujarnya. “Kami sedang mencoba mengaktifkan kembali layanan tersebut,” tambahnya. 

Tak hanya itu, Herlan juga mengatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Telka Sigma dan BSSN telah menghubungi pihak-pihak terkait.

“Kami telah menghubungi penyewa yang terdampak untuk memastikan mereka memiliki cadangan informasi,” kata Herlan.

Mengantisipasi data yang tidak bisa didukung, Herlan mengatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama BSSN dan Telka Sigma akan membuat PDNS baru.

“Kami akan menciptakan lingkungan baru jika data penyewa tidak dapat dipulihkan,” ujarnya dalam pernyataan penutup.

Hinsa Siburian, Kepala Badan Siber dan Kripto Nasional, mengungkapkan BSSN telah memutuskan sambungan PDNS 2 dengan PDNS di kota lain untuk mencegah penyebaran ransomware.

“BSSN telah mengisolasi koneksi PDNS 2 Surabaya dengan Serpong dan PDNS Batam untuk mencegah Ransomware masuk ke sistem lain,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, hal tersebut hanya berdampak pada PDNS 2 di Surabaya.

“Sejauh ini kami sudah memastikan keamanan PDNS 1 di Serpong dan Batam,” ujarnya.

Kecuali PDNS yang tidak terkena dampak ini akan mendapatkan pembaruan sistem sehingga hal serupa tidak terulang kembali.

“Kami akan memperkuat sistem PDNS 1 di Serpong dan Batam agar hal serupa tidak terjadi lagi di tempat lain,” ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *