Sun. Sep 29th, 2024

Menparekraf Sebut 300 Ribu Wisatawan Datangi Borobudur Saat Waisak 2024, Okupansi Hotel Penuh Semua

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pemerintah memperkirakan sekitar 300 ribu wisatawan akan berkunjung ke Candi Borobudur pada Hari Raya Waisak, Kamis, 23 Mei 2024. Ini Destinasi Wisata Prioritas Khusus (SPDT) dinilai mempunyai dampak ekonomi yang signifikan terhadap pelaku ekonomi kreatif di wilayah tersebut.

Makanya kami turunkan tim untuk mengkaji dampak ekonominya karena ini acara yang sangat kami nantikan. Diperkirakan 300 ribu orang akan mengunjungi Borobudur, ujarnya pada acara Pelepasan Thudong Bhikku di Taman Mini Indonesia Indah. Selasa itu. 14 Mei 2024.

Sandi juga mengatakan okupansi hotel di kawasan sekitar Candi Borobudur, Magelang sudah penuh, sehingga hanya menyisakan sedikit akomodasi di kawasan pendukung sekitar Yogyakarta.

“Ada penyangga di Magelang, sekitar Yogyakarta, Kulonprogo yang masih menyediakan fasilitas.”

Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Pemasaran dan Pariwisata InJourney, Maya Watono, dengan mengatakan hotel-hotel milik negara di dekat Candi Borobudur sudah penuh dipesan. Ia mengatakan, hal itu bisa memperluas daya tarik akomodasi wisata ke kawasan perkotaan Joglosemar atau Jogjakarta-Solo-Semarang.

Sandi juga menambahkan, Candi Borobudur yang saat ini tengah dibenahi, termasuk pemasangan chatra yang dikaitkan dengan ritual keagamaan Buddha, akan lebih banyak menarik wisatawan spiritual dari luar negeri maupun lokal.

 

 

Selain persiapan puncak Waisak, salah satu yang dibicarakan adalah rencana penyediaan penerbangan langsung dari wilayah mayoritas beragama Buddha seperti Thailand, Vietnam, dan Laos. 

May mengatakan pihaknya sejauh ini telah berdialog dengan beberapa instansi pariwisata di daerah tersebut untuk menyediakan kunjungan langsung ke Candi Borobudur untuk wisata religi.

“Saat ini kami sedang berdialog dengan beberapa travel agent di Thailand. Kami sudah menunaikan ibadah haji dan sudah bersama tiga puluh travel agent. Mungkin akan kami mulai dengan carter flight dari Thailand ke Yogyakarta lewat Kulonprogo,” kata Maia.

Ia mengatakan pihaknya berharap bisa melakukan perjalanan langsung dalam tiga bulan dengan tujuan menjangkau 1-2 juta wisatawan per tahun. Maksud dan tujuan utama perjalanan ini adalah wisatawan Budha yang ingin berziarah ke kawasan candi Budha terbesar di dunia.

 

May mengatakan akan ada dua sistem penerbangan langsung dari semenanjung Asia ke Borobudur. Maskapai yang digunakan bisa maskapai milik negara seperti Garuda, Citilink atau Pelita, atau bekerja sama dengan maskapai dalam negeri seperti Thai Airways dan VietJet.

Ada dua arah, dari kita atau dari luar atau menghubungkan dari Jakarta, kata May.

Meski populer di kalangan wisatawan mancanegara, terutama saat perayaan Waisak, Candi Borobudur tetap lebih banyak menerima wisatawan lokal. Maya mengatakan konektivitas pariwisata menjadi salah satu kepentingan InJourney untuk menarik lebih banyak wisatawan mancanegara.

“Ke depan pasti ada penelitian untuk membuka koneksi. Saat ini sebagian besar di dalam negeri, tapi peminat internasional sudah banyak,” ujarnya.

Minat wisatawan mancanegara ke Candi Borobudur paling banyak berasal dari Thailand, Vietnam, Tiongkok, dan Korea, kata May. Ia berharap acara seperti festival Waisak ini bisa menjadi katalis yang bisa mendatangkan lebih banyak wisatawan mancanegara ke Borobudur.

Salah satu yang membedakan Thudong tahun ini dengan tahun lalu adalah perjalanan ke Kompleks Candi Muaro Jambi. Sandi mengatakan, kawasan tersebut saat ini sedang direvitalisasi agar ke depan juga bisa dijadikan tempat wisata religi seperti Borobudur.

“Kami juga sedang menghidupkan kembali Muaro Jambi karena ini merupakan universitas tertua di dunia,” kata Sandi.

Dikatakannya, salah satu nilai terpenting dari keberadaan warisan budaya tersebut adalah nilai sejarahnya sebagai pusat pembelajaran agama Budha terbesar di dunia saat itu. Sandi mengungkapkan, kawasan yang luasnya 15-20 kali lipat dari kompleks Borobudur ini diharapkan bisa menampung lebih banyak umat Buddha untuk melakukan aktivitas ritual keagamaannya.

Diketahui, para biksu akan mengunjungi Situs Warisan Nasional tersebut pada 26 Mei 2024 dalam rangka perayaan Waisak 2568 BE. Perjalanan ini diketahui akan mereka lakukan usai perayaan di Candi Borobudur yang akan berakhir pada 24 Mei 2024.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *