Tue. Oct 8th, 2024

Mensos Risma Kampanyekan Penggunaan Metode ‘Long Acting’ untuk Obati Pasien ODGJ

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengkampanyekan cara-cara lama dalam menangani masyarakat miskin dan sakit jiwa (ODGJ).

“Saya memulai kampanye antinarkoba sejak lama karena kalau saya minta maaf setiap hari, sebagian besar korban ODGJ berasal dari keluarga tidak mampu,” kata Risma dalam keterangannya di Pendopo Pandeglang, Banten, Jumat (14/6/2021). 2024).

Ia mengatakan, ODGJ miskin tersebut setiap hari menolak minum obat karena sibuk mencari makan.

Jadi kalau dia sibuk cari makan, tiap hari lupa minum obat, jadi kalau tiap hari minum obat, berat badannya bertambah, kata Risma.

Risma mengaku meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membantu memberikan obat jangka panjang kepada pasien ODGJ.

Makanya saya bicara ke Menkes minta diberi waktu lama sebulan sekali saja. Kenapa karena ODGJ tertunda satu hari, emosi bisa naik dan menimbulkan kerugian atau cedera pada orang lain, katanya. .

Risma menambahkan, “Kalau satu bulan bisa menentukan jadwalnya seperti itu, kalaupun dari segi keseimbangan atau kesehatan, bisa saja.

Sebelumnya, Kementerian Urusan Masyarakat (Kemensos) melaksanakan kegiatan kesejahteraan masyarakat (Baksos) di Kabupaten Pandeglang dan Lebak, Banten pada Jumat (14/6/2024).

Dalam kerja sama tersebut, Menteri Masyarakat (Mensos) Tri Rismaharini mengunjungi desa-desa dan puskesmas di dua kabupaten di Provinsi Banten. Ia juga meninjau berbagai layanan kesehatan, penyandang disabilitas, pasien katarak, pasien gangguan jiwa (ODGJ), dan pasien kusta.

Saat meninjau situasi tersebut, Risma mengatakan sangat penting untuk melakukan kegiatan kemanusiaan di wilayah tersebut. Ia mencontohkan pasien kanker mata yang harus segera diobati.

“Sebenarnya masih banyak yang harus kita kebut, misalnya penyakit mata, tidak bisa ditunda, karena kalau ditunda maka dia akan buta, dan jika buta maka keluarganya akan mandul. sendiri tidak akan berguna dan kualitas sumber daya manusianya menurun,” kata Risma kepada wartawan di Pendopo Pandeglang, Banten, Jumat (14/6/2024).

Selain itu, Risma menekankan pentingnya penanganan disabilitas untuk membantu orang tua yang mengasuh anak penyandang disabilitas.

Kedua, untuk menangani penyandang disabilitas, dia dan orang tuanya menjadi putus asa, dia merasa sudah tidak ada harapan, sehingga kami segera bergegas membantu mereka, kata Risma.

Provinsi Banten, kata Risma, memiliki tantangan tersendiri dalam hal aksesibilitas mengingat luasnya dan keragaman iklimnya.

“Kita pilih daerah-daerah yang sangat diprioritaskan. Apalagi dari segi akses, Banten wilayahnya luas, jumlah penduduknya banyak, tapi daerah yang paling sulit adalah pegunungan dan lain sebagainya,” ujarnya.

Selain itu, dalam kunjungannya, Risma juga memberikan bantuan pangan sehari-hari dan dukungan usaha seperti ayam petelur dan penata rambut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terdampak.

Berikut daftar 10 tempat yang dikunjungi:

1. Puskesmas Cadasari

2. Pemeriksaan air minum bersih di desa Cigadung

3. Balai Pandeglang

4. Klinik Mata Saruni Pandeglang

5. Pertama Desa Kabayan

6. RST Desa Sukaratu

7. Puskesmas Cipanas

8. Kantor Kecamatan Cipanas

9. Desa Sipayung, peninjauan air bersih dan RST

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *