Fri. Sep 13th, 2024

Mentan Ajak Vietnam Investasi Sapi Perah di Indonesia Buat Program Minum Susu Gratis Prabowo-Gibran

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menteri Pertanian Andi Amran Suleiman mendesak Vietnam berinvestasi di sektor sapi perah di Indonesia. Salah satunya mendukung program susu gratis pemerintahan Presiden terpilih Pravo Subanto Gibran Rakabuming Raka.

Diketahui, Menteri Pertanian Amran diketahui berkunjung ke Vietnam beberapa waktu lalu. Salah satu pembahasannya adalah rencana investasi Pada tahap awal, pemerintah akan menyiapkan lahan untuk pengembangan sapi perah.

“Kita undang sementara, dia akan datang, dia butuh lahan 100.000 hektare, pemerintah sedang menyiapkannya dan mereka siap memproduksi susu 1,8 juta ton,” kata Amaron, Senin (2024).

Diakuinya, salah satu kerja sama terpenting kedua negara adalah mendukung program susu gratis Provo-Gibran. Investasi pada sapi perah ini dianggap sebagai persiapan

“Satu persiapan,” katanya.

Meski demikian, Menteri Pertanian Amaron tidak banyak bicara mengenai besaran biaya investasi di Indonesia. Telah dikembangkan di berbagai tempat seperti Indonesia bagian timur atau Sumatera

“Proyek kita bisa di wilayah timur atau Sumatera atau Lampang,” ujarnya.

Fakta tersebut diungkapkan Menteri Pertanian Imran Khan bahwa saat ini kebutuhan susu sapi secara nasional jauh lebih tinggi dibandingkan produksinya. Jadi ada kebutuhan impor susu sapi sebanyak 3 juta ton Ia berharap impor susu bisa dikurangi dalam 5 tahun ke depan.

“Kita sudah mengimpor 3 juta ton. Jadi kita berharap 5 tahun ke depan bisa membuat program untuk mengurangi impor ke depan,” ujarnya.

 

Awal pekan lalu, Menteri Pertanian Amran mengunjungi Vietnam untuk membahas investasi di peternakan sapi perah Indonesia.

“Kami bekerja keras untuk meningkatkan produksi daging dan susu lokal dengan mengembangkan industri peternakan sapi dan meningkatkan keterampilan para peternak,” kata Amran dalam keterangan resmi.

Imran mengatakan, ada MoU kerja sama pertanian antara Indonesia dan Vietnam yang ditandatangani pada 19 Mei lalu. Salah satu tujuan utama MoU ini adalah untuk meningkatkan investasi dan perdagangan di bidang pertanian antara kedua negara

Imran mengatakan, “Saya yakin pemerintah kedua negara akan mendorong dan memfasilitasi kerja sama investasi dan perdagangan Indonesia-Vietnam.”

Amran juga menyampaikan bahwa Indonesia ingin menjadi pemasok pangan dunia pada tahun 2033. Untuk mencapai tujuan ini, peningkatan produksi pangan sangatlah penting

Kami bekerja keras untuk mengurangi kebutuhan impor yang meningkat akibat fenomena El Niño. Amran mengatakan Indonesia akan swasembada pangan untuk kebutuhan 278 juta penduduk Indonesia.

Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam Phuong Des Tien menyambut kedatangan Amran di Indonesia. Menurutnya, pengembangan peternakan sapi perah di Vietnam telah menghadapi banyak tantangan di masa lalu.

“Dengan berkembangnya industri peternakan dan penggunaan teknologi tepat guna, maka perkembangan peternakan sapi perah kita dapat maju dengan baik,” kata Fang Dze.

Ia optimis kerja sama Indonesia dan Vietnam di bidang peternakan sapi perah akan memberikan dampak positif terhadap produksi dan konsumsi susu di Indonesia.

“Susu sangat baik untuk nutrisi anak sehingga dapat memiliki perkembangan fisik yang baik,” kata Fang Dze.

Salah satu pengusaha yang bertemu dengan Amaron adalah Madam Thi Huang, pendiri dan ketua TH Group. Madam Thai Hong membuka peluang investasi di Indonesia khususnya di bidang peternakan sapi perah dan industri susu. Ia juga memuji Presiden terpilih Indonesia yang telah memperhatikan kesehatan dan kebutuhan gizi anak-anak di Indonesia.

Saya sangat terkesan. Saya sudah sampaikan kepada duta besar agar pemerintah Indonesia membantu pelaksanaan program tersebut, ujarnya.

Madam Thai Hong menekankan pentingnya target yang sesuai dengan usia agar program susu sekolah dapat berhasil. Dikatakannya, dari hasil penelitian yang kami lakukan, sasaran program ini adalah anak-anak berusia 2 hingga 12 tahun.

Madam Thai Hong juga menyampaikan bahwa Indonesia sangat beruntung karena pemerintah Indonesia sangat memperhatikan dan memberikan anggaran khusus untuk program makan siang gratis bagi siswa sekolah. Sementara di Vietnam, menjalankan program nutrisi dan susu pada anak memerlukan kerjasama dengan orang tua atau penggunaan dana dari perusahaan swasta.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *