Wed. Sep 25th, 2024

Menteri Bahlil Bingung soal Investasi Starlink di Indonesia, Kok Bisa?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Menteri Investasi/Kepala Badan Administrasi Bisnis (BKPM) Bahlil Lahadalia buka-bukaan soal besaran investasi yang dilakukan Elon Musk dengan layanan internet satelitnya Starlink.

Dalam rapat kerja gabungan dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (11/6/2024), jumlah investasi yang ditanamkan Starlink tergolong tidak besar, dengan tercatat tiga orang pegawai. Investasi Starlink menurut data OSS (online single submission) sebesar Rp30 miliar. Karyawannya tiga orang terdaftar, jelas Bahlil.

Menurut pengakuannya, Bahlil dan Kementerian Investasi/BKPM tidak melakukan operasional langsung maupun pembahasan teknis terkait Starlink. Pernyataan ini disampaikan setelah dihujani pertanyaan seputar detail investasi Starlink oleh pejabat Komisi VI.

“Jujur saja, saya tidak mengambil Starlink secara langsung. Saya tidak, grup tidak melakukan diskusi teknis terkait Starlink. Selain data yang kami miliki, saya tidak bisa memberikan penjelasan karena saya takut memberikan detail tambahan itu. “Pada akhirnya melahirkan banyak makna,” ujarnya.

Tapi kalau kita tanya kenapa dan bagaimana, itu posisi kita karena sebenarnya kita belum pernah membahas teknologi ini, jadi kita tidak tahu, kita tidak punya pengaruh,” kata Bahlil. Dia tidak tahu apa-apa.

Bahkan saat ditanya siapa penanggung jawab bidang teknologi Elon Musk dan investasi Starlink di Indonesia, Bahlil pun mengaku tak tahu menahu.

“Saya tidak tahu siapa yang melakukan pembahasan teknis, tapi saya tidak ikut. Kami hanya mendaftarkan NIB (Nomor Induk Berusaha) dan izin dasar,” ujarnya singkat.

 

 

Internet berbasis satelit Starlink yang baru-baru ini dirilis Elon Musk di Indonesia telah menurunkan biaya perangkat.

Sebelumnya, untuk menggunakan layanan Starlink, pelanggan membutuhkan perangkat atau peralatan yang dapat menghubungkan Internet dari satelit di Low Earth Orbit (LEO) ke suatu titik di Bumi.

Perangkat Starlink awalnya dibanderol dengan harga Rp 7.800.000 dan nantinya ketika pengguna memilih berlangganan Starlink, mereka akan mengirimkan perangkat tersebut sesuai permintaan.

Namun informasi terkini menunjukkan bahwa perlengkapan tersebut mengalami penurunan harga. Pasalnya Starlink menawarkan potongan harga Rp 4.680.000 untuk perangkat tersebut. Namun promosi ini hanya berlaku jika pelanggan bertransaksi hingga 10 Juni 2024.

Biaya berlangganan bulanan yang ditawarkan sama seperti sebelumnya yaitu Rp 750.000 per bulan.

Sekadar informasi, lihat informasi di situsnya, Starlink menawarkan sejumlah paket berlangganan Starlink.

Untuk pelanggan residensial atau rumahan, layanan berlangganan yang kami tawarkan dimulai dari Rp 750.000 per bulan. Paket ini dikatakan cocok untuk digunakan satu keluarga dalam satu rumah.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *