Thu. Sep 19th, 2024

Menyerah Bikin Mobil Listrik, Apple Beralih Kembangkan Robot Pintar

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Apple diketahui masih mencari cara untuk mengembangkan produk revolusioner untuk melanjutkan dominasinya di pasar teknologi. Setelah gagal membuat mobil listriknya sendiri, Apple kini membuat robot pintar.

Menurut laporan Bloomberg, Jumat (4 Mei 2024) dari Engadget, Apple telah mulai mengembangkan robot dan mobil listrik secara bersamaan untuk dapat membuat mobil tanpa campur tangan manusia.

Dengan berjalannya proyek Apple, Bloomberg melaporkan bahwa Apple sedang mengerjakan robot seluler yang dapat mengikuti pengguna di sekitar rumah.

Mereka juga menciptakan perangkat yang bergerak di sekitar layar menggunakan robot.

Ide di balik produk ini adalah memiliki perangkat yang dapat meniru gerakan kepala pengguna dan mengunci satu orang ke dalam satu grup. Sehingga perangkat ini mampu memberikan pengalaman panggilan video yang lebih baik.

Menurut laporan, grup perangkat Rumah Apple bertanggung jawab atas perbaikan. 

Setidaknya satu insinyur dari pengembangan EV juga dikatakan telah bergabung dengan tim tersebut.

Namun, penggunaan bot yang berbeda sangat berbeda dengan penggunaan ponsel. Untuk itu, perusahaan sedang menunggu untuk melihat apakah calon pelanggan akan membayar bot Apple pada rencana mereka.

Para pejabat belum sepakat apakah perusahaan akan terus mengerjakan proyek-proyek ini.

Namun mengingat mobil Apple kini hanya tinggal impian, Apple memutuskan untuk fokus pada produk Vision Pro dan rumah pintar.

Setelah meluncurkan Apple Vision Pro di AS, perusahaan kini siap menjual headset VR tersebut di negara lain.

Ada beberapa bocoran mengenai negara tempat Apple Vision Pro akan dijual.

Gadgets360 melaporkan bahwa informasi tentang negara tempat Apple Vision Pro akan tersedia pertama kali ditemukan oleh MacRumors.

Hingga saat ini, keyboard virtual perangkat VR besutan Apple hanya mendukung bahasa Inggris (AS). Namun, laporan tersebut menyebutkan bahwa Apple Vision Pro kini mendukung 12 bahasa baru.

12 bahasa antara lain Kanton – Tradisional, Cina – Sederhana, Inggris (Australia), Inggris (Kanada), Inggris (Jepang), Inggris (Singapura), Inggris (Inggris), Prancis (Kanada), Prancis (Prancis), Jerman. (Jerman), Jepang, Korea.

Apple telah menambahkan 12 bahasa baru ke Vision Pro, menunjukkan negara-negara tempat teknologi terbaru Apple akan diuji. Sayangnya Indonesia tidak masuk.

Bulan lalu, analis Ming-Chi Kuo melaporkan bahwa Apple Vision Pro mungkin dirilis di negara lain lebih cepat dari perkiraan.

Alasan utamanya adalah menurunnya permintaan Apple Vision Pro.

“Karena permintaan produk ini di pasar AS rendah, seiring pertumbuhan Vision Pro, masuk akal untuk meningkatkan program internasional,” kata Min Chi Kuo.

Ia menambahkan, headset tersebut akan ditampilkan di negara lain sebelum WWDC 2024 pada Juni 2024.

Sementara itu, saham Apple turun hampir 5% sepanjang tahun ini, dan banyak analis melihat penurunan tersebut sebagai peluang pembelian. 

Analis Wedbush Dan Ives baru-baru ini mempertahankan target harga sahamnya dan menaikkan target jangka pendeknya menjadi $250 dalam laporan dari Yahoo Finance. dolar atau setara Rp 3,9 juta (berdasarkan kurs Rp 15.655 per USD) ditegaskan kembali. 

Targetnya saat ini adalah 183 dolar AS. USD yang naik 35 persen dari harga setara Rp 2,8 juta.

Prospek tersebut mencerminkan ekspektasi penjualan untuk produk terbaru Apple, headset Vision Pro, yang digambarkan perusahaan dalam siaran persnya sebagai komputer pengubah permainan yang menjembatani dunia digital dengan dunia nyata.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *