Thu. Sep 19th, 2024

Menyibak Peran BRIN dan NOAA dalam Perubahan Iklim, Polusi Plastik, dan Ilmu Kelautan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Kedutaan Besar AS di Jakarta mengadakan pembicaraan dengan Assistant Secretary of Ocean and Atmospheric Commerce and Administrator (NOAA), Dr. Richard Spinrad, yang bertanggung jawab mengembangkan program dan layanan untuk mengatasi krisis iklim, mendorong keberlanjutan lingkungan. dan mendukung pertumbuhan ekonomi, serta dihadiri juga oleh Dr. Intan Suci Nurhati, Kepala Pusat Penelitian Laut Dalam, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). 

Acara bertajuk Climate Change and Ocean Plastic Pollution ini diselenggarakan di @america, Pacific Place Mall pada Kamis (19/04/2024). 

Acara tersebut membahas bahwa polusi plastik berada pada level yang sangat memprihatinkan dan tentunya mengancam kesejahteraan seluruh makhluk hidup di muka bumi, khususnya makhluk laut. 

Saat membahas hal tersebut, Kepala Pusat Penelitian Laut Dalam, Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, Dr Intan Suci Nurhati, bercerita tentang pengalaman dan penelitian yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah, khususnya di sungai dan laut. 

“Kami benar-benar terjun ke lapangan dan benar-benar mengambil semua sampah dan mengklasifikasikannya dan pada dasarnya lebih dari 50% sampah di sungai di Jakarta adalah sampah plastik,” kata Dr. Saint Diamant Nurhati.

Dr Intan Suci Nurhati juga menambahkan bahwa hal ini merupakan permasalahan nyata dan mengetahui bahwa aksi lokal sangat penting untuk menyelesaikan permasalahan sampah saat ini. 

“Jadi kalau kotanya punya pengelolaan sampah yang baik, maka hal itu akan muncul di data sehingga tindakan yang diambil menjadi penting.” 

Sementara itu, Asisten Menteri Perdagangan AS untuk Kelautan dan Suasana serta Administrator Dr. Richard Spinrad menambahkan, dengan kemajuan teknologi beberapa tahun terakhir, manusia telah mampu menjelajahi bagian terdalam lautan dan sangat disayangkan di sana saya menemukan sampah plastik.

Untuk mengetahui seberapa sadar masyarakat terhadap “ancaman” sampah yang banyak dan menumpuk, BRIN pun melakukan survei untuk memahami kewaspadaan masyarakat Indonesia.

“Jadi pada dasarnya menurut saya masyarakat Indonesia sangat mencintai lingkungan, dan secara teknis banyak masyarakat Indonesia yang sadar dan peduli serta mau berkontribusi,” kata Dr. Saint Diamant Nurhati. 

Namun terkadang ketika kami (BRIN) sebenarnya bertanya apakah mereka bersedia melakukan itu (kegiatan lingkungan hidup), menurut data kami hampir separuhnya tidak bersedia, ujarnya. 

“Itu setengah dari data yang sangat menarik, dan masih berada pada level publik.”

Sementara itu, Dr. Richard Spinrad menambahkan bahwa tindakan akan mempengaruhi perubahan. 

“Jika kita memiliki 1.000 orang yang mengetahui dan hanya 10 persen yang bertindak? Itu lebih baik daripada 50 orang yang mengambil tindakan dari 50 orang,” kata asisten Menteri Perdagangan untuk Administrasi Kelautan dan Atmosfer.

“Faktanya, alasan yang sama kita menggunakan plastik adalah karena nyaman. Tapi saya juga harus melihat diri saya sendiri,” kata Dr Saint Diamant Nurhati. 

Dr Richard Spinrad menambahkan, masih banyak orang yang kesulitan melakukan tindakan pengurangan sampah plastik karena tidak bisa melihat dampaknya secara langsung. “Dan bagian ini untuk menunjukkan bahwa jika mereka tidak bertindak, ada kemungkinan besar mereka tidak akan bisa membeli ikan kesukaannya dari pasar, atau mereka harus membayar dua kali lipat karena tidak banyak ikan di sana. ,” dia berkata. 

Dalam mengatasi pencemaran sampah plastik, BRIN dan NOAA tentunya mempunyai peran khusus. 

Dr Intan Suci Nurhati mengatakan, BRIN memiliki beberapa peran, BRIN melakukan penelitian dan mencoba mencari berbagai data dari berbagai sumber. 

“Tidak hanya sains dasar dan teknik, ilmuwan sosial juga merupakan bagian yang sangat penting dalam ekosistem ini. Hal lainnya tentu kita (BRIN) punya data dan apa yang akan kita lakukan selanjutnya,” ujarnya. 

“Lakukan penelitian dan pengaruhi konferensi Jakarta untuk lebih memperhatikan berbagai jenis plastik dan mendorong peraturan atau kesadaran yang ketat, setidaknya tentang bagaimana menjadi lebih sadar akan plastik yang kita gunakan.”

Sedangkan NOAA memainkan perannya melalui “kecerdasan lingkungan”.

Menurut Dr. Spinrad “kami (NOAA) mengumpulkan data, kemudian mengembangkan dan menyebut produk perkiraan, yaitu prediksi kemungkinan perubahan dalam waktu seminggu.”

Dr. Spinrad juga menambahkan bahwa dalam hal kebijakan pemerintah, “Saya pikir salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan lembaga pemerintah adalah menetapkan prioritas,” jadi jika dipikir-pikir, kita sedang membicarakan krisis plastik dan bukan sekadar krisis plastik. masalah. . di lautan.” 

“Seseorang harus menetapkan kebijakan yang menyatakan bahwa dana pemerintah akan digunakan sebagai prioritas untuk menyelesaikan masalah plastik,” tambah Dr Spinrad. 

“Jadi kami bekerja untuk pemerintah federal, yang mungkin mengatakan bahwa upaya terakhir adalah memahami dan melakukan penelitian terhadap plastik, yang mana hal ini lebih penting daripada hal lainnya.” 

Di Indonesia, dari 19,45 juta ton sampah yang dihasilkan pada tahun 2022, 18,4% merupakan sampah plastik. Sementara sampah plastik yang dapat didaur ulang hanya 9 persen, sisanya dibakar dan hampir 80 persen berakhir di tempat pembuangan sampah dan mencemari lingkungan.

Prima Mayaningtyas, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat, mengingatkan permasalahan sampah ini terjadi di seluruh provinsi di Indonesia dan harus segera diatasi. Upaya pengurangan sampah harus dilakukan di hulu hingga 30%, sedangkan 70% dikelola di hilir, ujarnya pada dialog lintas sektor bertajuk Mempromosikan ekonomi sirkular melalui pengumpulan dan pengolahan sampah plastik pada Senin 5 Juni 2023.

Prima mengatakan permasalahan pengelolaan sampah plastik belum teratasi dengan baik. Salah satu jawaban pengelolaan sampah yang bijak adalah melalui penerapan ekonomi sirkular, yaitu pendekatan ekonomi untuk mengurangi pemborosan sumber daya alam dan dampaknya terhadap lingkungan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *