Mon. Sep 16th, 2024

Merek Jepang Gigit Jari, Pemerintah Tak Akan Beri Insentif Mobil Hybrid

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Dalam beberapa bulan terakhir, industri otomotif Indonesia terus berupaya memberikan insentif pada mobil hybrid. Apalagi bagi pabrikan asal Jepang yang punya banyak model dengan kombinasi motor listrik dan baterai ini.

Namun, seperti dijelaskan Koordinator Bidang Perekonomian Erlanga Hartarto, tidak ada perubahan atau penambahan kebijakan baru di bidang otomotif pada tahun ini. Artinya, Pemerintah dalam hal ini menegaskan tidak akan memberikan insentif hybrid pada tahun 2024.

“Jadi untuk kebijakan mobil, kebijakannya dikeluarkan.” Tidak ada perubahan kebijakan atau penambahan lainnya,” jelas Erlanga, saat conference call Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2024, ditulis Rabu (8/7/2024).

Airlangga melanjutkan, jika melihat penjualan mobil hybrid sendiri tumbuh signifikan. Bahkan, angkanya dua kali lipat dari penjualan kendaraan listrik baterai (BEV).

“Jadi sebenarnya pusat produk hybrid sudah berjalan dengan mekanisme yang ada. Tentu kita mendorong agar kendaraan listrik ini bisa dipacu lebih cepat lagi. Namun sejak pameran otomotif kemarin, hasil kami relatif bagus untuk meningkatkan penjualan. “, tegas Airlanga.

Sementara itu, produsen sudah menunggu untuk memberikan insentif hybrid ini sebelumnya. Maka dengan keputusan tersebut dipastikan saat ini tidak ada insentif yang diberikan untuk mobil hybrid. “Pemerintah akan melanjutkan kebijakan yang ada,” pungkas Airlanga Hartarto.

Seperti yang dijelaskan oleh ekonom senior Institute for Economic Development and Finance (Indef), Tawheed Ahmad, insentif hybrid dapat menghambat kemajuan ekosistem BEV yang telah menunjukkan pertumbuhan positif.

Jika ekosistem BEV mengalami stagnasi, hal ini dapat menghambat inovasi dan keberlanjutan industri otomotif dalam negeri. Tren penjualan mobil hybrid dipastikan akan meningkat seiring dengan diterapkannya insentif sehingga dapat mengganggu pangsa pasar mobil listrik di dalam negeri.

Namun, rencana kebijakan insentif HEV berpotensi menghambat kemajuan ekosistem BEV di Indonesia, kata Taufik dalam keterangan resmi, seperti dikutip Antara, Sabtu (21/06/2024).

Sementara itu, pemerintah Indonesia saat ini sedang mempertimbangkan peningkatan insentif bagi HEV untuk mempercepat tujuan netralitas karbon pada tahun 2060.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *