Thu. Oct 3rd, 2024

Meta bakal Manfaatkan AI untuk Bikin Terjemahan Lip-sync di Instagram Reels

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Meta mengumumkan alat baru yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menerjemahkan gulungan ke bahasa lain secara otomatis, lengkap dengan sinkronisasi bibir.

Fitur tersebut diluncurkan pada acara langsung tahunan Meta Connect 2024 dan diperkenalkan secara langsung oleh CEO Meta Mark Zuckerberg.

Menurut Engadget, Kamis (26/9/2024), Zuckerberg memamerkannya saat keynote dan semuanya tampak berjalan baik.

Menurut Meta, teknologi tersebut tidak hanya menerjemahkan konten, tetapi juga mensimulasikan dan menyinkronkan suara pembicara dalam bahasa lain.

Mengenai peluncurannya, pihak perusahaan mengatakan bahwa fitur tersebut akan tersedia terlebih dahulu di Amerika Serikat (AS) dan di Amerika Latin untuk beberapa pembuat video dalam bahasa Inggris dan Spanyol. Meta tidak memberikan jadwal pengiriman secara detail.

Perusahaan hanya akan mendapatkan fitur AI Amerika dan Amerika Latin, yang diperkirakan akan tersedia dalam bahasa Inggris dan Spanyol saat peluncuran. Lebih banyak bahasa akan tersedia di masa mendatang.

Itu bukan satu-satunya alat AI yang dipamerkan selama Meta Connect 2024. Platform AI perusahaan kini memungkinkan obrolan suara, dengan pilihan suara yang familier.

Meta AI juga mendapat kemampuan pencitraan baru, karena dapat mengedit dan mengedit foto berdasarkan instruksi dari obrolan teks di Instagram, Messenger, dan WhatsApp.

AI sendiri terus mengubah cara kita hidup dan bekerja. Perkembangan ini dipimpin oleh perusahaan besar seperti Meta (sebelumnya dikenal sebagai Facebook) dan OpenAI. Meskipun hal ini membawa banyak kemudahan, ada satu hal yang tidak dapat diabaikan: privasi pengguna.

Dikutip Gizchina, Jumat (13/9/2024), dalam sidang di Senat Australia, Direktur Privasi Global Meta, Melinda Claybaugh, melontarkan pernyataan yang mengejutkan.

Diakuinya, Meta telah mengumpulkan data pribadi pengguna sejak 2007 untuk melatih model AI mereka.

Awalnya, ketika Senator Tony Sheldon mempertanyakan apakah Meta mengakses postingan lama dari pengguna Australia, Claybaugh membantah tuduhan tersebut.

Namun, ketika Senator David Shoebridge memberikan bukti bahwa Meta telah mengumpulkan foto dan teks dari Facebook dan Instagram sejak tahun 2007 (asalkan postingan tersebut tidak dijadikan pribadi), Claybaugh akhirnya menjawab, “Benar.”

Berapa banyak data yang digunakan?

Persepsi ini membuat banyak orang mengkhawatirkan privasi. Claybaugh juga mengatakan Meta tidak mengizinkan pengguna di bawah usia 18 tahun untuk mengakses akun mereka.

Namun, ketika Senator Sheldon bertanya apakah foto publik anak-anaknya yang diposting di akunnya akan dipindai, jawabannya adalah ya. Jadi, banyak orang tua dan konsumen yang mulai bertanya-tanya, apakah data mereka benar-benar aman?

Menariknya lagi, bagaimana dengan pengguna yang membuat akun di bawah usia 18 tahun namun kini sudah dewasa? Apakah data dari catatan lama mereka (data pribadi) digunakan untuk melatih AI? Sejauh ini Meta belum memberikan penjelasan jelas mengenai hal tersebut.

Yang penting, Meta juga memiliki standar perlindungan data yang berbeda di setiap negara. Di Uni Eropa, pengguna tidak boleh mengirimkan datanya ke pelatihan AI.

Namun Australia tidak memiliki pilihan itu. Hal ini membuat frustrasi banyak konsumen Australia yang merasa diperlakukan tidak adil dibandingkan konsumen Eropa.

Ketidakadilan ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang perlindungan Meta terhadap privasi pengguna di seluruh dunia.

Di Australia, banyak orang yang merasa tersisih dan bertanya mengapa data mereka digunakan tanpa izin, sementara di Eropa, ada kemungkinan penolakan.

Pentingnya transparansi dan perlindungan data

Penerapan Meta menggarisbawahi masalah yang lebih besar: perusahaan teknologi harus lebih transparan dalam mengelola data pengguna.

AI membutuhkan banyak data agar dapat berfungsi dengan baik, namun menggunakan data pribadi tanpa memberi tahu pengguna merupakan pelanggaran kepercayaan.

Pengguna mempunyai hak untuk mengetahui bagaimana data mereka digunakan, dan harus diberikan kesempatan untuk memilih tidak ikut jika mereka tidak ingin berpartisipasi.

Pesatnya perkembangan AI memang menarik, namun hal ini juga harus diimbangi dengan peraturan yang lebih kuat untuk melindungi privasi pengguna. 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *